Warga Berdaya geruduk Polda Yogya tagih janji hentikan konvoi
Merdeka.com - Belasan warga Yogyakarta tergabung dalam komunitas Warga Berdaya mendatangi Polda Yogyakarta. Mereka menagih janji polisi yang akan menghentikan konvoi kendaraan bermotor di Yogyakarta, Senin (7/12).
Sebabnya, sejak peristiwa konvoi motor besar pada Agustus 2015, janji Polda menghentikan konvoi belum terlaksana. Elanto Wijoyono, warga Yogyakarta sekaligus pegiat sosial membikin petisi pada Polda melalui situs change.org, mempertanyakan janji penertiban konvoi. Sebaliknya, dia menyatakan ada konvoi massa partai yang justru berujung kekerasan dan perusakan.
"Kami ini menanyakan komitmen kepolisian. Bagaimana proses penindakannya? Proses hukumnya sejauh mana? Karena ini bukan sekadar konvoi, sudah ada warga Yogya yang menjadi korban," kata Elanto saat ditemui Dirintel Polda Yogya, Kombes Pol Amran Ampulembang, di Polda Yogyakarta.
-
Kenapa pengendara motor memprotes pengemudi mobil? Saat di lampu merah selanjutnya, tepatnya di lampu merah Medoho, pengemudi motor menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kenapa pengemudi mobil itu membunyikan klakson panjang.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Warga pun meminta tindakan nyata polisi supaya kejadian serupa tidak lagi terjadi di Yogyakarta. Sebab, selama ini warga sudah jengah dengan ulah para peserta konvoi yang tidak pernah ditindak tegas oleh polisi.
"Polisi beralasan karena ada faktor lain. Tadi disebutkan ini faktor budaya, kalau ditindak nanti menyebabkan kemacetan dan lain-lain. Terus bagaimana solusinya?" tambah Tri Wahyu salah seorang warga.
"Kami sebenarnya percaya polisi bisa bekerja. Kalau tidak, tentu kami tidak akan datang ke sini. Menurut saya, penindakan itu bisa membuat jera, kalau bawa samurai di jalanan sambil mabuk dan blayer-blayer motor tidak bisa ditindak, kami warga harus bagaimana?" sambung Pandu, salah seorang warga.
Menanggapi hal itu, Amran Ampulembang mengatakan, polisi sejauh ini sudah bekerja semampunya. Namun, dia pun mengakui jika masih ada hal yang belum maksimal.
"Kami ditugasi untuk mengamankan proses demokrasi ini agar berjalan dengan aman. Maunya kami juga begitu, sama seperti yang diinginkan warga. Tapi itu ada prosesnya. Kita tidak bisa menindak semua, karena semua orang melakukan kesalahan, tidak akan orang yang berkendara di jalan raya. Karena semua orang pasti pernah melakukan pelanggaran," kata Amran.
Amran pun hanya menampung masukan dari warga, dan menjanjikan dibahas dalam rapat dengan petinggi Polda Yogyakarta.
"Kami akan sampaikan semuanya dalam rapat kami nanti. Kami tentu akan meningkatkan kinerja kami," tutup Amran.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaLatif mengatakan, pihaknya telah menyiapkan titik-titik penyekatan untuk menjaga masyarakat supaya tidak melakukan arak-arakan.
Baca SelengkapnyaRatusan pengemudi ojek online memadati kawasan Patung Kuda untuk menajih janji pemerintah.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam melawan arah karena berbahaya.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaRuas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat ditutup.
Baca Selengkapnya