Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga diimbau hindari bepergian ke negara endemis virus Zika

Warga diimbau hindari bepergian ke negara endemis virus Zika ilustrasi virus zika. ©www.hindustantimes.com/trendsnation.com.ng

Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) memastikan belum ada temuan virus Zika si provinsi ini. Warga pun diimbau untuk berhati-hati dan menghindari bepergian ke negara endemis.

"Kalau tidak penting, jangan pergi ke daerah endemis virus Zika, seperti Brazil. Sejauh ini belum ada virus Zika masuk ke Sumut," kata Sekretaris Dinkes Sumut Afwan Lubis, Selasa (2/2).

Saat ini sudah 18 negara Amerika Latin dan Karibia yang melaporkan adanya infeksi virus Zika. Negara-negara itu di antaranya Brasil, Barbados, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Kolombia, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan Venezuela.

Selain mengimbau warga menghindari bepergian ke daerah endemis virus Zika, Dinas Kesehatan Sumut juga meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu masuk internasional di daerah ini. Mereka tetap mengawasi orang-orang yang masuk ke Sumut melalui pelabuhan atau bandara.

Untuk melakukan pengawasan ini, Dinas Kesehatan Sumatera Utara telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Belawan, Tanjung Balai dan Bandara Kualanamu. Para pendatang, khususnya dari negara endemis, akan diperiksa jika mengalami gejala atau suspect.

Dia mengakui belum ada surat edaran resmi dari Kementerian Kesehatan tentang kewaspadaan dini virus Zika. "Kita akan selalu waspada. Tidak hanya virus Zika, kita juga mewaspadai masuknya MERS-Cov dan Ebola," jelas Afwan.

Seperti diberitakan, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin sebagai keadaan darurat kesehatan global yang memerlukan tanggapan terpadu. Para ahli khawatir bahwa virus ini akan menyebar secara cepat dan meluas dengan konsekuensi besar.

Infeksi virus ini dikaitkan dengan gejala microcephaly atau kelahiran bayi dengan ukuran otak yang lebih kecil walaupun belum dipastikan kaitan sebab akibat antara keduanya. WHO kini menyatakan virus Zika berada dalam kategori yang sama dengan wabah Ebola.

Dengan demikian, maka penelitian dan bantuan dana akan disalurkan dengan cepat untuk mengatasi virus Zika setelah ditemukannya sekitar 4.000 kasus microcephaly di Brasil sejak Oktober tahun lalu.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut Virus Nipah Bisa Masuk Indonesia, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Virus Nipah Bisa Masuk Indonesia, Ini Alasannya

Virus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.

Baca Selengkapnya
Menteri Sandiaga Minta Bandara Ngurah Rai Perketat Kedatangan Penumpang dari Luar Negeri
Menteri Sandiaga Minta Bandara Ngurah Rai Perketat Kedatangan Penumpang dari Luar Negeri

Peningkatan kewaspadaan tersebut, di antaranya mewajibkan kembali pengisian deklarasi kesehatan secara elektronik atau e-HAC.

Baca Selengkapnya
Cegah Virus Cacar Monyet, Kemenkes Perketat Skema Pemeriksaan WNA Tamu Negara
Cegah Virus Cacar Monyet, Kemenkes Perketat Skema Pemeriksaan WNA Tamu Negara

Ada beberapa hal yang harus diisi oleh WNA dalam kuesioner tersebut, seperti riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Darurat Global Cacar Monyet, Negara Ini Siaga Penuh hingga Siapkan Ruangan Isolasi
FOTO: Darurat Global Cacar Monyet, Negara Ini Siaga Penuh hingga Siapkan Ruangan Isolasi

WHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Kemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Gigitan Nyamuk saat Bepergian, Gunakan Repelan hingga Peralatan Pelindung
Cara Mencegah Gigitan Nyamuk saat Bepergian, Gunakan Repelan hingga Peralatan Pelindung

Gigitan nyamuk sering kali menjadi masalah yang mengganggu saat bepergian, terutama ke daerah-daerah dengan iklim tropis atau subtropis.

Baca Selengkapnya
Geger Virus Nipah, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
Geger Virus Nipah, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

Virus Nipah telah menyebabkan dua orang meninggal di wilayah Kerala, India. Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Baca Selengkapnya
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19

Lima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Pola Hidup Bersih Bisa Jadi Kunci Cegah Penularan Mpox
Pola Hidup Bersih Bisa Jadi Kunci Cegah Penularan Mpox

Penerapan pola hidup bersih dan sehat bisa menjadi langkah utama dalam mencegah penyebaran Mpox.

Baca Selengkapnya
Israel Dilanda Wabah Virus West Nile, 440 Tertular dan 32 Orang Meninggal
Israel Dilanda Wabah Virus West Nile, 440 Tertular dan 32 Orang Meninggal

Israel Dilanda Wabah Virus West Nile, 440 Tertular dan 32 Orang Meninggal

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?

Virus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya