Warga Gunungkidul Tinggal di Kandang Sapi karena Terjerat Utang Rentenir
Merdeka.com - Jeratan utang pada rentenir membuat Ngadiono, warga Padukuhan Kedungranti, Kelurahan Nglipar, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengubah nasib dan peruntungan. Bersama istri dan tiga anaknya, Ngadiono terpaksa tinggal di kandang sapi karena uangnya habis untuk membayar utang pada rentenir.
Ngadiono menceritakan bahwa awalnya dia mempunyai rumah. Rumahnya memang sempat ambruk karena gempa bumi tahun 2006 lalu, namun sudah dibangun kembali dengan bantuan dana corporate social responsibility.
Ngadiono menuturkan, rumahnya ini terpaksa dijual ke sang adik karena terjerat lilitan utang hingga puluhan juta ke rentenir. Bunga yang tinggi membuat Ngadiono tidak mampu membayarnya. Selain utang ke rentenir, Ngadiono pun sempat memunyai utang ke bank konvensional.
-
Siapa yang kehilangan harta karena masalah utang? Keluarga Pulitzer sempat masuk dalam daftar keluarga terkaya berkat bisnis media dan percetakannya. Namun hal ini harus berubah saat keluarga ini didera kesulitan lilitan utang hingga jutaan dolar Amerika Serikat. Padahal di tahun 1982, keluarga Pulitzer memiliki kekayaan bersih yang mencapai angka USD 25 juta.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Mengapa orang kaya punya utang? Perlu diketahui bahwa ada dua jenis utang, yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang konsumtif digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Biasanya utang ini dilakukan karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar kebutuhan atau keinginan. Contohnya seperti pinjaman online (pinjol), utang ke warung, memenuhi hobi, dan sebagainya.
-
Siapa contoh orang kaya yang punya utang? Misalnya Elon Musk, yang punya kekayaan senilai USD187,1 miliar (setara Rp2,58 triliun) ternyata juga masih memiliki utang.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Bagaimana warga Desa Kedung Glatik mencari nafkah? Ia mengatakan, warga setempat menggantungkan perekonomian pada hasil hutan.
"Dulu saya bekerja jadi tukang sablon. Kalau istri saya sambil jualan sayur. Terpaksa berutang karena memang terdesak kondisi ekonomi saya. Untuk membayarnya saya jual rumah ke adik," kata Ngadiono kepada wartawan.
Ngadiono menerangkan meski telah menjual seluruh harta bendanya, ternyata utangnya belum lunas juga. Akhirnya Ngadiono memilih untuk merantau ke kebun kelapa sawit di Bangka Belitung demi melunasi utang.
"Saya kerja di sana (Bangka Belitung) untuk membayar utang. utang saya banyak. 2012 saya merantau ke sana. Kemudian 2013 anak istri saya menyusul," ucap Ngadiono.
Ngadiono menuturkan dirinya pulang merantau pada tahun 2018. Saat pulang ke kampung, karena tdaik punya tempat tinggal, Ngadiono dan keluarga pun memilih tinggal di gubuk yang dibangun di tengah hutan milik Perhutani. Ngadiono tinggal di gubuk ini hingga tahun 2021.
©2021 Merdeka.comNgadiono menyebut baru pindah ke kandang sapi sejak 4 bulan yang lalu. Di kandang ini, Ngadiono dan keluarga harus berbagi tempat dengan tiga sapi dan dua kambing.
Dalam kesehariannya tinggal di kandang sapi ini, untuk penerangan, Ngadiono dibantu dari saudaranya dengan menarik kabel ke rumahnya. Sementara untuk mandi, buang air dan mencuci, Ngadiono memanfaatkan sungai yang jaraknya hanya beberapa meter dari kandang tersebut.
Sementara Dukuh Kedungranti, Tukiyarno menyebut Ngadiono memang masih berstatus sebagai warganya. Warga memang kerap membantu Ngadiono termasuk membolehkan Ngadiono membantu mengolah lahan pertanian.
Tukiyarno menyebut bahwa pihaknya berencana akan memindahkan Ngadiono dan keluarga ke tempat yang lebih baik yaitu di area tanah kas desa.
"Akan saya pindahkan ke tanah O (tanah kas desa). Karena di tempat yang dipakai Pak Ngadiono rentan terkena banjir. Sudah ada dalam rumusan kami," tutup Tukiyarno.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nanang tersadar, mengakhiri hidup bukanlah solusi terbaik menghadapi masalah yang saat ini sedang mendera.
Baca SelengkapnyaKorban sempat menantang rentenir untuk melakukan sumpah mubahalah di depan majelis hakim.
Baca SelengkapnyaSetiap hari Ngadenin (63) harus berjalan melalui selokan sempit yang menjadi akses satu-satu jalan ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaPria ini merupakan penduduk asli desa Balingasal, Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa dari Jakarta lalu ditempatkan di salah satu lokasi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaRumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.
Baca SelengkapnyaUnang dulunya begitu terkenal dan hidup dalam kemewahan. Namun, nasibnya berubah drastis
Baca SelengkapnyaMenariknya, cuan dari bisnis peternakan sapi lebih banyak digunakan untuk membantu orang
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan pelawak Unang Bagito? Begini kabar terbarunya.
Baca SelengkapnyaMbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Berbagai macam gangguan pernah ia rasakan selama tinggal di sana
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca Selengkapnya