Warga Ketakutan, Minta Pemerintah Tangkap Harimau Sumatera yang Tewaskan Pemuda
Merdeka.com - Harimau Sumatera liar yang menyerang seorang pemuda hingga tewas masih berkeliaran. Warga Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menyampaikan rasa ketakutan mereka.
Kepala RT038, Desa Tanjung Simpang, Rayo mengatakan, warga memohon kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang dipimpin Bupati Wardan agar secepatnya mengevakuasi Harimau Sumatera. Mereka tak ingin anak-anak dan masyarakat lain menjadi korban. Aktivitas warga juga semakin terbatas.
"Kamis sudah mengirim surat permohonan ke Bupati Indragiri Hilir. Lalu kami juga akan mengirimkan surat permohonan itu BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam)," kata Rayo, Rabu (30/10).
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
Rayo mengumpulkan tanda tangan warga yang ketakutan dengan Harimau Sumatera. Mereka bersedia melampirkan tanda tangan, semacam petisi agar pemerintah segera merespon permohonan warga.
"Minimal ada 60 tanda tangan dari warga kami yang akan dikumpulkan. Setelah itu barulah dikirim ke BBKSDA," katanya.
Rayo berharap pemerintah segera melakukan tindakan mengantisipasi jatuhnya korban karena Harimau liar. Bukan sekali ini saja, sudah dua tahun belakangan, Harimau Sumatera di daerah tersebut kerap menyerang warga hingga menimbulkan korban jiwa.
Kejadian terbaru harimau memakan korban nyawa seorang pemuda pada 25 Agustus 2019. Pemuda itu adalah Wahyu Kurniadi warga pendatang asal Desa Tenggulun Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peristiwa itu terjadi di desa tersebut.
Tak jarang warga mendengar satwa bertaring tajam tersebut mengaum. Warga yang bekerja sebagai nelayan pencari ikan juga dihantui rasa ketakutan.
"Ada warga yang pernah melihat harimau. Masih berkeliaran di desa kami. Sedangkan kami juga butuh makan, mencari nafkah jadi ketakutan," lirih Rayo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca Selengkapnya