Warga Korban Bencana Retakan Tanah di Lebak akan Dievakuasi usai Pemilu
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merelokasi masyarakat terdampak bencana retakan tanah di Kecamatan Cimarga.
"Kita berharap realisasi relokasi itu setelah pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Rabu (10/4).
Pemerintah Kabupaten Lebak akan merelokasi masyarakat yang terdampak bencana retakan tanah dan dialokasikan anggaran untuk pembelian lahan.
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Siapa yang terdampak kekeringan di Lebak? 'Di Rancabaok ada 40 rumah yang kekeringan, karena sumur-sumur timba itu pada kering,' jelas Sumiati. Terjadi Setiap Musim Kemarau Ditambahkan Sumiati, bahwa tidak ada pilihan lain bagi warga selain mengambil dari sungai-sungai yang masih teraliri air. 'Nggak ada pilihan, mau ngebor juga mahal,' tambahnya.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Dimana kekeringan di Banten terjadi? Kecamatan Kasemen, Serang menjadi daerah yang cukup terdampak dari fenomena El Nino dan kekeringan. Lalu kesulitan air juga dialami warga yang tinggal di wilayah Lebak bagian selatan.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
Bahkan, BPBD sudah mengalokasikan lahan untuk relokasi warga Desa Sudamanik tercatat 115 kepala keluarga (KK) dengan 499 jiwa.
"Namun, setelah dilakukan penelitian melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bandung, masuk zona merah dan berpotensi longsoran. Karena itu, BPBD terpaksa menghentikan lahan untuk relokasi tersebut," katanya.
Menurut dia, selama ini lahan untuk relokasi warga yang terdampak retakan tanah umumnya masuk zona merah dan berpotensi bencana alam.
Pemerintah daerah menawarkan dua opsi yakni mencari lahan yang aman dari ancaman bencana dengan melibatkan masyarakat setempat. Sedangkan, opsi lainya pemerintah daerah memberikan dana stimulan.
"Kami menargetkan relokasi warga yang terdampak bencana alam itu bisa secepatnya direalisasikan," lanjut Kaprawi.
Ade (60), warga korban pergerakan tanah mengaku bahwa dia bersama anggota keluarga jika curah hujan tinggi mengungsi ke rumah anaknya yang lokasinya sekitar 1,5 kilometer, sebab perkampungan Jampang Cikuning Desa Sudamanik masuk zona merah longsoran.
"Sekarang kami dan warga menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman longsor," terang Ade.
Sementara itu Ubay (55), Ketua RT Kampung Jampang Cikuning Desa Sudamanik mengatakan saat ini kondisi rumah warga yang mengalami retak-retak 115 unit dengan penduduk 490 jiwa. Dari 115 unit itu, tujuh rumah di antaranya terpaksa dirobohkan guna mencegah korban jiwa.
"Kami saat ini menunggu kepastian Bupati Lebak yang rencana akan dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman," tuturnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaKini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air
Baca SelengkapnyaWarga terdampak pengembangan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.
Baca SelengkapnyaMasing-masing keluarga juga akan mendapat tambahan dana Rp1,2 juta sebagai uang pengganti untuk sewa rumah.
Baca SelengkapnyaGibran juga berpesan, harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca SelengkapnyaNamun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi
Baca SelengkapnyaRekomendasi dari BMKG Jabar hasil pengamatan curah hujan lebat sejak pagi akan melanda Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Baca Selengkapnya