Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Pekanbaru Terdampak Corona Protes Jumlah Uang Bantuan Tidak Utuh

Warga Pekanbaru Terdampak Corona Protes Jumlah Uang Bantuan Tidak Utuh Ilustrasi uang. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Anggaradedy

Merdeka.com - Warga terdampak corona di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau protes nominal uang bantuan yang diterima tidak utuh. Penyaluran dana bantuan tersebut melalui Bank Perkreditan rakyat (BPR) setempat. Dari Rp 300 ribu yang seharusnya diterima, warga hanya mendapat Rp250 ribu. Pihak bank beralasan Rp50 ribu ditinggalkan sebagai biaya administrasi dan pembukaan rekening baru.

Seperti disampaikan warga bernama Ahmad. Dia menyebut mengambil bantuan itu pada Jumat pekan lalu. "Seharusnya saya terima pada 20 Juni tapi karena antre hingga ribuan orang, BPR minta datang lagi pada 26 Juni," kata dia. Dikutip dari Liputan6.com, Kamis (2/7).

Setelah antre hingga petang hari, nomor urutnya dipanggil petugas dari kecamatan yang berjaga di bank. Pihak bank lalu menanyakan apakah ada uang tunai sebagai administrasi dan pembukaan rekening baru.

"Kalau enggak ada, kata orang bank diambil dari yang Rp300 ribu itu, potong Rp50 ribu. Banyak yang protes tapi gimana lagi, kami butuh uang itu," katanya.

Dia membandingkan bantuan yang disalurkan pemerintah pusat Rp600 ribu melalui kantor pos. Di sana tidak ada pemotongan, begitu juga dengan penyaluran bantuan Rp300 ribu di kabupaten lainnya.

"Contohnya di Kampar itu, tidak ada pemotongan karena dibagikan di kantor desa. Ini dari mana pula pemerintah kota harus pakai bank, aturan dari mana," katanya.

Kabar pemotongan bantuan keuangan Covid-19 sudah didengar Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Pekanbaru, Yuriza Antoni. Hanya saja dia menyatakan belum ada warga yang melapor ke pihaknya.

"Jika hal itu benar adanya agar segera dilaporkan ke aparat penegak hukum, seperti ke Kejaksaan. Laporan itu menjadi dasar melakukan pengusutan, pasti akan ditindaklanjuti," kata Yuriza.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Riau Darius Husin menjelaskan, bantuan itu merupakan dana transfer pemerintah provinsi ke sejumlah daerah. Pembagian merupakan tanggung jawab pemerintah setempat, termasuk mekanisme penyaluran.

"Seharusnya memang tidak ada pemotongan, kalau ada biaya administrasi, itu pemerintah kabupaten/kota yang menanggungnya, bukan dari anggaran yang ada," kata Darius.

Jika memang ada pemotongan Rp50 ribu, sambung Darius, sebaiknya dikembalikan lagi ke masyarakat penerima. Pasalnya di daerah lain, BST itu diserahkan secara penuh.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Besaran Dana Bantuan untuk Korban Gempa Garut, Ada yang Dapat Rp500 Ribu
Ini Besaran Dana Bantuan untuk Korban Gempa Garut, Ada yang Dapat Rp500 Ribu

Warga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.

Baca Selengkapnya
Bukan Kaleng-Kaleng, Pemkab Paser Kaltim Beri Dana Rp100 Juta buat RT di Tanah Grogot
Bukan Kaleng-Kaleng, Pemkab Paser Kaltim Beri Dana Rp100 Juta buat RT di Tanah Grogot

Duit tersebut berasal dari program Peningkatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (PROPE)

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Masyarakat Jakarta Bakal Dapat BLT Rp900.000
Siap-Siap, Masyarakat Jakarta Bakal Dapat BLT Rp900.000

Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Bantuan Air Bersih dari BRI untuk Warga Terdampak Kekeringan di Kulon Progo
Bantuan Air Bersih dari BRI untuk Warga Terdampak Kekeringan di Kulon Progo

Beberapa daerah di Kulon Progo kesulitan air bersih. Melalui program CSR, BRI berusaha membantu kesulitan mereka.

Baca Selengkapnya
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Presiden Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar, Begini Penjelasan KPK
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Presiden Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar, Begini Penjelasan KPK

Sebelumnya, kerugian negara akibat korupsi banpres senilai Rp125 miliar.

Baca Selengkapnya
Anies Ditagih Utang TKD PNS oleh Mahasiswi UI, Pemprov DKI: Seluruhnya Sudah Dibayarkan
Anies Ditagih Utang TKD PNS oleh Mahasiswi UI, Pemprov DKI: Seluruhnya Sudah Dibayarkan

Seluruhnya sudah dibayarkan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada PNS DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Momen Ganjar Dicurhati Warga Kendal soal Penyaluran BLT Tidak Tepat Sasaran
Momen Ganjar Dicurhati Warga Kendal soal Penyaluran BLT Tidak Tepat Sasaran

Pembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.

Baca Selengkapnya
BNPB Siapkan Bantuan Korban Banjir Bandang Ternate: Rumah Rusak Berat Rp60 Juta, Ringan Rp15 Juta
BNPB Siapkan Bantuan Korban Banjir Bandang Ternate: Rumah Rusak Berat Rp60 Juta, Ringan Rp15 Juta

Pemerintah dalam tanggap darurat penanganan korban banjir bandang di Rua Ternate, Maluku Utara memberikan jaminan kebutuhan dasar

Baca Selengkapnya
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah

Lembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.

Baca Selengkapnya
Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan dengan Benar, Ini Langkah-Langkahnya
Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan dengan Benar, Ini Langkah-Langkahnya

Pastikan Anda mengetahui dan mengikuti langkah yang tepat saat hendak mengecek BSU BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Tanya soal Pemotongan Gaji PNS DKI saat Pandemi Belum Dikembalikan, Anies Baswedan Bilang Begini
Mahasiswa Tanya soal Pemotongan Gaji PNS DKI saat Pandemi Belum Dikembalikan, Anies Baswedan Bilang Begini

Uang potongan tersebut tidak diberikan pada pemerintah, tetapi untuk membantu warga yang tidak punya pendapatan karena pandemi.

Baca Selengkapnya
Ramai Netizen Tanya Uang Transport Anggota PPS Berbeda-beda, Begini Jawaban KPU
Ramai Netizen Tanya Uang Transport Anggota PPS Berbeda-beda, Begini Jawaban KPU

Anggota PPS di Jombang, Jawa Timur, yang enggan disebut namanya menyebut terima uang transport dengan besaran Rp50.000 perorang

Baca Selengkapnya