Warga Sebut Samarinda Tidak Layak Huni Gara-Gara Banjir Semakin Parah
Merdeka.com - Warga Samarinda mengeluhkan banjir yang semakin meluas dan kian parah. Sedikitnya ada 32 ruas jalan yang terendam banjir imbas hujan deras tiga jam sejak pukul 07.30 WITA pagi ini tadi. Termasuk permukiman serta bangunan sekolah. Bahkan hingga jalan akses masuk Bandara APT Pranoto.
"Samarinda ini sudah tidak layak huni," kata Noor Rahmad (40), karyawan kantor swasta di Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda kepada merdeka.com, Senin (18/10).
Rahmad menerangkan, sebagian ruas Jalan Pangeran Suryanata yang diterjang banjir menyisakan lumpur kering. "Jadinya debu campur pasir. Begitu kalau habis banjir," ujar Rahmad.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana kondisi jalan di Sumbar akibat banjir? Upaya yang tengah dilakukan sementara yakni membuka jalur agar kendaraan pribadi dapat melintas bertahap.'Ini sangat berpengaruh kepada transportasi dari padang ke Sumatera Barat atau sebaliknya bahkan juga dari provinsi lain dari Sumatera Utara ke Padang ini juga harapan kami untuk jadi prioritas, secara bertahap mungkin dalam beberapa hari ini bisa untuk kendaraan roda dua,' ucap politikus PKS itu.'Setelah itu mungkin bisa untuk kendaraan ringan kendaraan pribadi,' tambah dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
Rahmad juga menyoroti penanganan banjir pemerintah di ibu kota provinsi. "Urusan banjir ini tidak hanya soal sampah di parit, parit dangkal. Kalau di hulu saluran terus terjadi bukaan lahan," terang Rahmad.
Rahmad berpendapat, banjir mungkin tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diminimalisir. Yang terjadi sekarang, banjir makin parah, makin meluas. "Analoginya begini, atap genteng bocor, tapi kita sibuk cari ember buat tampungan. Tapi kebocorannya tidak ditambal,"
"Jadi, penanganan banjir di hilir gencar tapi hulunya, sebab banjir tidak ditangani. Samarinda ini debu, banjir, komplet sudah. Belum lagi bicara aspal rusak karena sering kebanjiran. Nasib tinggal di kota tidak layak huni," terang Rahmad.
"Kurang apa lagi sudah kalau kita ini bangun image kota. Promokan kota ini yang baik tentang Samarinda. Tapi tidak diimbangi dengan kondisi kotanya, pemerintah yang mengelola kota ini," ungkap warga Samarinda lainnya, Yunus (45).
Sementara BPBD Kaltim mengingatkan warga di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Itu bukan tanpa alasan. Sebab, ketinggian Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Benanga naik signifikan hingga memasuki level kuning atau waspada di ketinggian 62 cm per pukul 16.33 WITA.
"Curah hujan tertinggi di Sungai Siring 214,5 mm. Tidak sedikit kawasan di utara Samarinda yang terendam banjir. Bermuara dan mengakibatkan TMA Benanga naik. Jadi waspadai 2-3 hari kedepan, ditambah dengan pasang sungai Mahakam yang berimbas ke SKM sehingga berpotensi besar meluap," kata petugas Pusdalops BPBD Kalimantan Timur Muriono dikonfirmasi merdeka.com terpisah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir rob kembali merendam kawasan RW 22 Muara Angke di Jalan Dermaga Ujung 1 Pluit
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca Selengkapnya