Warga tak tahu rumah dijual di tokobagus peninggalan Bung Karno
Merdeka.com - Banyak warga tak mengetahui tentang sejarah rumah Purbodiningrat. Bahkan banyak warga yang kaget, ketika diberitahu jika rumah tersebut pernah ditinggali Presiden Soekarno, saat agresi militer Belanda tahun 1947.
"Masa mas, pak Karno pernah tinggal di situ. Tahun berapa mas? Wah saya belum pernah dengar ceritanya," ujar Suharyanto (40) warga Sindurejan, Patangpuluhan, Kamis (11/7).
Suharyanto mengaku sudah tinggal di rumahnya yang tak jauh dari rumah Purbodiningrat sejak lahir. Namun pria yang bekerja sebagai juru parkir tersebut tak pernah mendengar jika rumah tersebut sangat bersejarah.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Siapa yang terkejut dengan makanan Soeharto? Seorang menteri yang datang ke Jalan Cendana pun terkejut disuguhi makanan ala anak kos.
-
Kenapa rumah Bung Karno di Bengkulu direnovasi? Rumah itu harus direnovasi terlebih dahulu karena bekas disewa Belanda.
-
Di mana Soekarno tinggal di Bandung? Soekarno memang pernah tinggal cukup lama di Kota Bandung.
"Orang tua saya nggak pernah bercerita. Saya taunya malah dari mas," katanya.
Sementara Supardi (33) warga setempat juga mengaku tak tahu sejarah rumah tersebut. "Saya lahir, rumahnya juga seperti ini. Sekarang ya seperti ini, tidak terawat. Kalau kakek nenek kita pasti tahu," tandasnya.
Lain yang dikatakan Jimin (54) warga Ketanggungan, Wirobrajan. Pria yang tinggal bersebelahan tersebut mengaku pernah mendengar cerita tersebut dari orang tuanya.
"Katanya milik pak Purbodiningrat. Tapi beliau kan sudah meninggal lama. Yang tinggal disitu kan anaknya, namanya bu Siti. Wong saya sering tidur di sana sejak kecil, ungkapnya.
Tak hanya ketiga orang tersebut, beberapa warga sekitar juga tak tahu tentang sejarah rumah tersebut.
Seperti diketahui, rumah bersejarah yang disebut pernah menjadi tempat persembunyian Presiden Soekarno di Yogyakarta, kini dijual lewat situs jual beli tokobagus.com. Rumah itu ditawarkan dengan harga Rp 29.491.000.000.
Rumah itu terletak di Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta. Luas rumah 500 m2, dengan luas tanah 4213 m2. Ada lima kamar tidur dengan dua kamar mandi dan halaman yang luas.
"Saya diminta oleh ahli waris keluarga Purbodiningrat untuk membantu menjual rumah bersejarah ini," kata Yuskalvin, pria yang memasang iklan di toko bagus.com, saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (11/7). (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaGuntur menceritakan asal usul Istana Batu Tulis yang diberi nama lain oleh Bung Karno.
Baca SelengkapnyaProvinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
Baca SelengkapnyaPerayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaRumah itu merupakan warisan keluarga yang telah diturunkan selama beberapa generasi
Baca SelengkapnyaPeninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca SelengkapnyaNada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaGanjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya