Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada, gigitan anjing rabies marak di Kalimantan Barat

Waspada, gigitan anjing rabies marak di Kalimantan Barat Ilustrasi gigitan anjing liar. ©REUTERS/Daniel Becerril

Merdeka.com - Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Abdul Manaf mengatakan, sebaran kasus gigitan hewan penular virus rabies semakin meluas. Sebelumnya hanya ada delapan kabupaten dengan kasus gigitan, kini sudah menyebar di 11 kabupaten.

"Peningkatan kasus ini terjadi sejak Mei hingga bulan Juni ini. Kasus yang baru terjadi di Kapuas Hulu, Kubu Raya, Mempawah, dan Kayong Utara. Kondisi yang dikhawatirkan yakni di Kubu Raya, sebab kabupaten ini berbatasan langsung dengan Pontianak sebagai ibu kota provinsi," kata Manaf di Pontianak, Rabu (21/6). Seperti diberitakan Antara.

Manaf menuturkan pihaknya sudah melakukan langkah cepat dengan memberikan sosialisasi ke masyarakat mengenai bahaya rabies. Termasuk juga dengan pemberian vaksin bagi korban gigitan dan pemusnahan hewan pengidap virus rabies.

"Masyarakat sudah dikumpulkan dan kami berikan sosialisasi bahaya rabies," tuturnya.

Dia menyebutkan dari kajian di lapangan ada tiga faktor yang menyebabkan meluasnya gigitan rabies. Pertama ini musim hewan kawin, di mana biasanya anjing jantan, banyak keluar masuk ke pemukiman untuk mengawini hewan betina.

Faktor kedua, datang dari cuaca. Ia mengatakan cuaca yang panas membuat anjing keluar dari hutan dan masuk ke pemukiman untuk mencari makan.

Ketiga, masih banyak orang menjual hewan (anjing), baik itu antara desa maupun kabupaten. "Contoh, informasi yang kami terima masih ada yang membawa anjing untuk diperdagangkan antardesa dan kabupaten, tanpa diketahui anjing itu pengidap rabies atau tidak," katanya.

Dia menyatakan, tiga hal itulah menjadi sumber penularan rabies.

Menurut Manaf upaya yang dilakukan ialah dengan menggencarkan sosialisasi ke masyarakat, kemudian melakukan vaksinasi pada hewan.

Hanya saja strategi itu masih terkendala sumber daya manusia dan dana yang terbatas. Untungnya tahun ini, Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat mendapat kucuran dari pemerintah pusat sebesar Rp700 juta.

Ia mengatakan dana itu akan digunakan untuk melatih tenaga vaksinator di masing-masing daerah tertular. Ada dua tenaga yang disiapkan untuk memberi vaksinas hewan pengidap rabies (Anjing).

"Diutamakan di daerah tertular. Nanti dua tenaga ini yang siap memvaksinasi anjing," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, dana yang bersumber dari APBD akan dipersiapkan untuk pengadaan vaksin dan peralatan lainnya. Manaf berharap dengan cara ini persebaran hewan gigitan rabies bisa ditekan.

"Syarat pengendalian rabies minimal 70 persen vaksinasi hewannya. Jika bisa harus sampai 100 persen," kata Manaf.

Sementara itu sesuai data yang diterima Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat jumlah anjing mencapai 167.000. Dari jumlah itu baru 53 anjing persen yang sudah divaksinasi.

"Kemudian vaksinasi yang dilakukan tidak hanya pada anjing sebagai penyebab rabies, tapi juga hewan lainnya seperti kera. Hanya saja persentase anjing menjadi hewan pengidap rabies cukup tinggi, mencapai 95 persen," tuturnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3.888 Kasus Gigitan Hewan Rabies Terjadi di Sumut, Ini Imbauan Dinas Kesehatan
3.888 Kasus Gigitan Hewan Rabies Terjadi di Sumut, Ini Imbauan Dinas Kesehatan

Sepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.

Baca Selengkapnya
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan

Bila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.

Baca Selengkapnya
Rabies Kembali Makan Korban
Rabies Kembali Makan Korban

Virus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies
Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies

Menurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.

Baca Selengkapnya
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran

Baca Selengkapnya
Rabies Kembali Renggut Nyawa, Bocah 6 Tahun di NTT Meninggal Setelah Dagunya Digigit Anjing
Rabies Kembali Renggut Nyawa, Bocah 6 Tahun di NTT Meninggal Setelah Dagunya Digigit Anjing

Seorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Segera Tetapkan Status Darurat Rabies di NTT
Pemerintah Segera Tetapkan Status Darurat Rabies di NTT

Kasus penularan virus rabies ke manusia di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) belakangan semakin mewabah.

Baca Selengkapnya
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies

Korban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.

Baca Selengkapnya
Teror Harimau di Desa Batang Bikin Gemeteran, Ada yang 'Bertamu' ke Rumah hingga Nyebur Septic Tank
Teror Harimau di Desa Batang Bikin Gemeteran, Ada yang 'Bertamu' ke Rumah hingga Nyebur Septic Tank

Kejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suntikan Vaksin Anti Virus Terus Digencarkan Pemprov DKI Jakarta Guna Mencegah Rabies
FOTO: Suntikan Vaksin Anti Virus Terus Digencarkan Pemprov DKI Jakarta Guna Mencegah Rabies

Pemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Kemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.

Baca Selengkapnya
BNPB: Delapan Orang Meninggal Karena Malaria dan DBD di Nias Selatan
BNPB: Delapan Orang Meninggal Karena Malaria dan DBD di Nias Selatan

BNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.

Baca Selengkapnya