Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wilayah Kalimantan diduga akan jadi basis Gafatar

Wilayah Kalimantan diduga akan jadi basis Gafatar gafatar. ©2016 gafatar.org

Merdeka.com - Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan menduga ada beberapa wilayah di Pulau Kalimantan yang bakal menjadi lahan untuk pemukiman anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Menurutnya, lahan yang digunakan cukup besar dan bisa didiami sekitar 5.000 anggota Gafatar.

"Ada di Kabupaten Mempawah. Ada juga lahan 1.000 hektare di Kabupaten Pulang Pisang Kecamatan Banama Tingang (Kalimantan Tengah)," katanya melalui pesan singkat kepada wartawan di Purwokerto, Senin (18/1).

Ken mengemukakan, beberapa wilayah tersebut bukan sesuatu yang mustahil dilakukan oleh organisasi tersebut. "Mereka kan ketika punya dana bisa kembangkan di mana saja, jadi tidak mustahil," jelasnya.

Bekas pengikut NII tersebut menjelaskan, lahan hibah ribuan hektare pun juga dimiliki Gafatar.

"Kayak NII juga kan mereka buat di Pulau Rupat. Ada hibah ribuan hektare dari bupati waktu itu di Kalimantan juga, waktu NII. Jadi ketika punya anggaran tidak mustahil bisa dilakukan di mana saja," jelasnya.

Sebelumnya, dia mengemukakan, anggota Gafatar yang tiba-tiba menghilang sebenarnya merupakan orang-orang yang kecewa dengan kondisi pemerintahan yang carut marut.

"Mereka sebenarnya orang-orang yang kecewa. Kecewa dengan hukum, makanya mereka sudah menyiapkan orang-orang hukum, mereka kecewa dengan kesejahteraan, makanya sudah menyiapkan pola-pola kesejahteraan yang akan mereka inginkan," ujarnya.

Dia mengemukakan, banyak warga di berbagai daerah di Indonesia yang dianggap hilang setelah bergabung dengan organisasi masyarakat Gafatar. Padahal menurutnya, mereka tidak hilang. "Mereka sebenarnya tidak hilang, tapi menghilang dan bukan diculik," katanya.

Dia mengemukakan, orang yang menghilang tersebut sebenarnya memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan dalam organisasi yang mereka ikuti.

"Mereka meninggalkan keluarga dan kehidupannya, karena mereka hidup di dua dunia. Maksudnya, di satu sisi mereka di dalam kelompok Gafatar harus menjaga rahasia dan mereka harus menutup aurat. Auratnya itu bukan jilbab, tapi rahasia kelompok," ujarnya.

Masih menurutnya, kepergian mereka dilakukan agar tidak ada lagi kebohongan kepada keluarganya. Kebanyakan dari mereka yang pergi, katanya, selalu meninggalkan pesan kepada orang tua, baik melalui pesan singkat, atau surat. Isinya agar keluarga yang ditinggalkan tidak khawatir.

"Rata-rata mereka membuat surat agar 'ibu bapak tidak usah khawatir, saya baik-baik saja, di sini nyaman kok', hampir semua seperti itu," jelasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampung di Kebumen Ini Disebut Paling Ditakuti Para Pejabat, Cerita Warga Bikin Merinding
Kampung di Kebumen Ini Disebut Paling Ditakuti Para Pejabat, Cerita Warga Bikin Merinding

Konon apabila ada pejabat yang datang ke sana, ia akan langsung turun pangkat atau dipindahtugaskan.

Baca Selengkapnya
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik

KomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI

Sebuah komando militer yang dibentuk saat masa perjuangan kemerdekaan di Sumatera Tengah ini awalnya untuk memerangi para penjajah Belanda setelah PD II.

Baca Selengkapnya
Kecewa, Relawan Jokowi Pasang 'Pocong' Bertuliskan Gibran
Kecewa, Relawan Jokowi Pasang 'Pocong' Bertuliskan Gibran

Gibran yang dianggap telah meninggalkan PDI Perjuangan sehingga harus ditinggalkan saja.

Baca Selengkapnya
Hadiri Deklarasi Dukungan FBR, Mahfud Singgung Warga Betawi Tersingkir dari Kota
Hadiri Deklarasi Dukungan FBR, Mahfud Singgung Warga Betawi Tersingkir dari Kota

Tak hanya tersingkir dari perkotaan, kata Mahfud, warga Betawi juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.

Baca Selengkapnya
Sakit Hati, Relawan Sahabat Ganjar Membelot Dukung Prabowo-Gibran
Sakit Hati, Relawan Sahabat Ganjar Membelot Dukung Prabowo-Gibran

Sejumlah relawan pro-Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) membubarkan diri. Mereka mengalihkan dukungan kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Selamat dari Aksi G30S PKI Karena Sembunyi di Mess Pabrik Rokok
Jenderal TNI Selamat dari Aksi G30S PKI Karena Sembunyi di Mess Pabrik Rokok

Mayjen Maraden Panggabean selamat dari aksi G30S/PKi. Seorang penjaga mess meminjamkannya sehelai kemeja putih.

Baca Selengkapnya
Kronologi Geng Motor XTC Kebut-kebutan di Kompleks Militer Bikin Geram TNI
Kronologi Geng Motor XTC Kebut-kebutan di Kompleks Militer Bikin Geram TNI

Saat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Keras! Perintahkan PDIP Terus Melawan, Pemilu Diduga Curang Sudah di Luar Batas
VIDEO: Megawati Keras! Perintahkan PDIP Terus Melawan, Pemilu Diduga Curang Sudah di Luar Batas

Megawati curiga, telah terjadi mobilisasi kekuasaan sehingga warga Jateng bungkam

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu
Ganjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu

Langkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.

Baca Selengkapnya
Beri Dukungan ke Calon Kepala Daerah yang Beda dari Partai, 3 Ketua Gerindra di Bali Dipecat
Beri Dukungan ke Calon Kepala Daerah yang Beda dari Partai, 3 Ketua Gerindra di Bali Dipecat

Ketiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.

Baca Selengkapnya
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'

Tempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang

Baca Selengkapnya