Wiranto Usut Penyebab Ricuh di Papua Barat
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyesalkan adanya insiden di Jawa Timur yang memicu kericuhan di Manokwari dan Jayapura. Dia memastikan pihak berwajib akan mengusut tuntas insiden tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Wiranto usai melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan tenaga ahli kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
"Pemerintah menyesalkan adanya insiden yang sedang berkembang, soal pelecehan Bendera Merah Putih di Jawa Timur, dan pernyataan oknum yang memicu aksi di Papua dan Papua Barat. Ini mengganggu persatuan kita berbangsa," kata Wiranto di kantornya, Senin (19/8).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Dia memastikan, pihak terkait akan melakukan penyelidikan terhadap insiden yang memicu kerusuhan tersebut. Wiranto menambahkan, juga akan mengusut pihak pihak yang mengambil keuntungan dari kerusuhan tersebut.
"Telah diinstruksikan pengusutan secara tuntas dan adil yang dianggap melakukan pelanggaran hukum. Kita juga akan usut tuntas memanfaatkan insiden itu untuk cari keuntungan," tegasnya.
Wiranto mengingatkan semua pihak untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Mengingat pada Sabtu (17/8) lalu, seluruh masyarakat di seluruh daerah baru saja merayakan hari jadi negara secara meriah dan khidmat.
Sebelumnya sejumlah massa melakukan demonstrasi di Kota Manokwari, Papua Barat. Rentetan aksi ini buntut dari insiden pengepungan asrama disertai tindakan rasisme dan terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya beberapa waktu lalu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan Pilkada di Puncak Jaya, Papua ricuh.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan sebanyak 40 rumah dibakar dan 94 orang terluka akibat pertikaian antar pendukung di Pilkada Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaKNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Bertambah, Pemberi Perintah Ditangkap
Baca SelengkapnyaJika para pimpinan oknum tersebut tidak diperiksa maka akan ada asumsi dari masyarakat, pimpinannya menerima setoran dari bawahannya.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menguraikan massa melalui pasukan PHH dengan SOP yang ada
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaUpaya penghilangan barang bukti yang dimaksud berkaitan dengan transferan anggaran Ganti Uang (GU) Pemkot Pekanbar.
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca Selengkapnya