WWF desak polisi tangkap pelaku pembunuhan 43 gajah di Riau
Merdeka.com - Organisasi pemerhati satwa, WWF menyatakan sebanyak 43 kasus pembunuhan gajah Sumatera liar di Provinsi Riau selama tiga tahun terakhir ini belum juga terungkap, yang dikhawatirkan akan makin mempercepat laju berkurangnya populasi satwa dilindungi itu menuju kepunahan.
"Dalam tiga tahun terakhir kasus kematian gajah sangat tinggi dan kami takutkan masyarakat akan beranggapan kematian gajah itu adalah biasa, padahal seluruhnya mati akibat diracun," kata Humas WWF Program Riau, Syamsidar, seperti dilansir Antara, Senin (28/4).
Dia menjabarkan kasus pembunuhan gajah Sumatera liar pada 2012 yang belum terungkap mencapai 15 kasus. Pada 2013, jumlahnya juga tinggi yakni mencapai 14 kasus di mana 13 kematian gajah terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau.
-
Apa upaya Kementan untuk selamatkan sawah? Kementerian Pertanian (Kementan ) melakukan pengawalan dampak el nino di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Semua upaya dikerahkan, termasuk pompanisasi untuk menyelamatkan 250 ha lahan sawah yang terancam gagal panen.
-
Siapa yang terlibat dalam pelestarian Lahan Basah Mesangat Suwi? Sehingga tidak salah jika Dinas lingkungan Hidup (DLH) dan Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin terus bekerjasama membangun keberlangsungan ekosistem LBMS yang sehat.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Siapa yang menjaga Hutan Lindung Wehea? Lembaga ini beranggotakan pemuda-pemuda Suku Dayak Wehea yang bertugas melakukan penjagaan hutan secara bergantian.
-
Mengapa Taman Nasional Siberut penting untuk dilestarikan? Taman nasional ini mempunyai tipe hutan hujan tropis yang di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati sekaligus tempat pelestarian maupun perlindungan berbagai makhluk hidup.
-
Bagaimana upaya pelestarian Lahan Basah Mesangat Suwi dilakukan? Beragam program perlindungan untuk menjaga LBMS dari beragam ancaman perubahan iklim. Mulai dari penguatan komitmen seluruh pihak yang terlibat dalam Forum Pengawasan Kawasan Ekosistem Penting LBMS.
Sedangkan, pada 2014 jumlahnya makin meningkat karena pada kurun Januari-Maret sudah ditemukan 14 kasus pembunuhan gajah. Bahkan, satu kasus kematian terjadi dalam proses relokasi gajah liar dari habitatnya di huta Kabupaten Rokan Hulu ke Pusat Konservasi Gajah di Minas, Kabupaten Siak pada 1 Januari lalu. Namun, hingga kini kasus tersebut tidak jelas pangkal ujungnya siapa yang harus bertanggung jawab.
Sementara itu, satu kasus pembunuhan gajah ditemukan di konsesi perusahaan industri kehutanan di daerah Duri, Kabupaten Bengkalis. Kemudian, 11 kasus kematian gajah juga ditemukan di konsesi perusahaan di Kabupaten Pelalawan dimana belasan gajah mati baru ditemukan ketika sudah dalam wujud kerangka.
Selain itu, satu gajah yang dipasangi kalung GPS juga mati di Taman Nasional Tesso Nilo pada bulan Maret.
"Jumlah kasus kematian gajah bukan sekedar angka, tapi perlu menjadi keprihatinan dan perhatian semua pihak untuk menghentikannya," ujarnya.
Dia menyebutkan, WWF sangat berharap kasus tersebut diusut dengan serius oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau maupun Balai TNTN agar pelaku bisa diseret ke pengadilan. "Belum ada satu pun kasus yang terungkap dan pelaku dibawa ke pengadilan," katanya.
Menurut dia, WWF berkomitmen akan terus membantu memitigasi konflik gajah dengan manusia dan patroli bersama untuk menekan laju kematian gajah Sumatera. Hanya saja, upaya tersebut perlu juga dibarengi dengan upaya nyata dari pemerintah untuk melakukan upaya hukum.
"Penegakan hukum perlu ditingkatkan karena seluruh kasus dalam tiga tahun ini umumnya gajah mati karena diracun dan itu ilegal, harus ada penegakan hukumnya," kata Syamsidar.
Syamsidar mengatakan, populasi gajah berdasarkan estimasi tahun 2009 di Riau mencapai 150-200 ekor. Namun, kata dia, jumlah itu kemungkinan besar berkurang jauh karena tingginya kasus pembunuhan gajah pada tiga tahun terakhir. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktor Chicco Jerikho mendatangi Polda Riau untuk mengetahui pasti penyebab kematian seekor gajah sumatera bernama Rahman.
Baca SelengkapnyaInsiden tersebut terjadi saat korban menjalankan tugasnya. Dia sedang berinteraksi dengan seekor gajah
Baca Selengkapnyaperusahaan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai wilayah konservasi satwa bongsor berbelalai tersebut.
Baca SelengkapnyaProgram Konservasi PHR Mendunia, Dinilai Sangat Strategis untuk Lestarikan Gajah
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaPemburu ini mengaku menyimpan gading gajah di perkebunan kelapa sawit di Desa Padang Sikabu, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini merupakan langkah awal merealisasikan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang menghibahkan 20.000 hektare lahan pribadinya
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca Selengkapnya