ZA Masuk ke Bareskrim & Kantongi Senjata, Polri Audit Anggota Jaga soal Pengamanan
Merdeka.com - ZA, perempuan 25 tahun ini sukses menerobos masuk ke dalam Markas Besar (Mabes) Polri pada Rabu (31/3). Dalam kejadian itu, ZA sempat melakukan penembakan atau penyerangan terhadap aparat kepolisian yang berjaga.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, bakal melakukan audit terkait senjata yang dibawa oleh ZA bisa lolos masuk ke dalam Mabes Polri.
"(Kenapa senjata bisa lolos) Makanya tetap kita lakukan audit masalah pengamanan kita lihat dari hasil audit apabila ditemukan kekurangan, kelemahan ini akan kita perbaiki ya mudah-mudahan hari ini sudah. Masalah pengamanan markas kepolisian tidak hanya di Mabes, tapi seluruh wilayah markas kepolisian tentunya pengamanannya akan lebih baik lagi dan terus meningkatkan kewaspadaan," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4).
-
Siapa yang dibunuh MAS? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Kapan senjata itu terkubur? Koleksi berusia 1.500 tahun itu diduga sebagai benda persembahan.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana senjata ditemukan? Artefak ini ditemukan di lokasi proyek perluasan jalan raya pada Agustus lalu di sebuah situs bernama Løsning Søndermark.
-
Kenapa senjata dikubur? Karena senjata-senjata itu sengaja dikubur selama pembongkaran rumah, para peneliti menduga senjata-senjata itu disimpan setelah keberhasilan dalam perang yang terdiri dari 119 tombak dan tombak panjang, delapan pedang, lima pisau, satu kapak, dan satu set rantai besi langka.
Lalu saat disinggung, dimana senjata itu disimpan oleh ZA. Rusdi mengaku, pihaknya masih mendalaminya. Terlebih, pelaku sendiri sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Ya itu yang masih kita dalami (senjata disimpan dimana) karena tersangkanya kan ZA meninggal dunia dia ya, dimungkinkan dia masukan di bagian tubuhnya, entah di pinggang atau dimana ya dan itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," jelasnya.
Rusdi menegaskan, hingga kini pihaknya masih mendalami terkait senjata yang dibawa oleh ZA bisa lolos masuk ke dalam masrkas Korps Bhayangkara.
"Ya ini sedang didalami sampai lolos seperti itu dan sekali lagi itu menjadi bagian audit bagaimana pengamanan di Mabes Polri. Dan juga sekali lagi markas-markas polisi di kewilayahan," tegasnya.
Petugas Jaga Diperiksa
Rusdi menyebut, petugas yang berjaga pada saat kejadian tersebut akan dilakukan pemeriksaan. Hal ini untuk memperjelas ZA bisa lolos masuk ke dalam membawa senjata.
"Ya pasti itu diperiksa (anggota) lebih memperjelas bagaimana ZA bisa masuk dan melaksanakan aksinya di Mabes Polri," sebutnya.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut terlihat adanya kelalaian, maka akan ada sanksi yang sesuai dengan aturan yang ada. Untuk petugas yang akan diperiksa sendiri, Rusdi belum bisa memastikan berapa jumlahnya.
"Nanti kita periksa, apabila ada kelalaian ada SOP yang dilanggar tentunya akan diberikan tindakan," ucapnya.
"(Jumlah petugas diperiksa) Itu fluktuatif, ada petugas pagi sampai malam sampai pagi. Itu diatur oleh Yanma untuk pengamanan markasnya," katanya.
Kronologi ZA Masuk Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menceritakan kronologi pelaku teror ZA yang menerobos masuk ke Mabes Polri sore ini, Rabu (31/3). Sigit mengatakan, awalnya wanita kelahiran 1995 itu berjalan dari gerbang belakang Mabes Polri menuju gerbang utama sekitar pukul 16.30 WIB.
Kemudian dia bertanya kepada kepolisian yang berjaga di depan gerbang, di mana letak kantor pos.
16.30 WIB
Kapolri mengatakan, setelah masuk melalui pintu belakang, wanita tersebut kemudian menuju gerbang utama Mabes Polri.
"Kurang lebih pukul 16.30 WIB ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama Mabes. Yang bersangkutan kemudian tanya, dimana keberadaan kantor pos," kata Sigit saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (31/3).
Kemudian, kata Listyo, setelah bertanya, ZA dilayani dan ditunjukkan arah kantor pos oleh petugas kepolisian. ZA kemudian mendatangi kantor pos, namun berdasarkan pantauan polisi yang mengarahkannya, ZA terlihat meninggalkan kantor pos dan langsung melakukan penyerangan ke polisi yang berjaga di pos depan gerbang Mabes Polri.
"Wanita itu dilayani dan ditunjukkan arah kantor pos," katanya.
"Namun wanita itu meninggalkan kantor pos dan dia kembali (ke pos polisi) kemudian langsung melakukan penyerangan ke anggota (polisi) yang ada di pos jaga," ujarnya.
6 Kali Menembak
Lebih lanjut lagi, Sigit mengatakan, ZA menyerang polisi yang berjaga dengan menembakkan 6 kali tembakan.
"Penembakan sebanyak 6 kali. Dua kali ke anggota di pos, dua kali di luar dan menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya," ujarnya.
Mendengar suara tembakan tersebut, polisi yang berada di Mabes Polri langsung melakukan tindakan tegas ke ZA. ZA pun berhasil dilumpuhkan.
Pukul 19.00 WIB
Pada sekitar pukul 7 malam hari ini, jenazah ZA sudah tiba di RS Polri.
"Kemudian, terhadap tindakan (penembakan itu) dilakukan tindakan tegas ke yang bersangkutan. Kemudian dari olah TKP ditemukan identitas ZA, umur 25 tahun, alamat di jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jaktim," ujarnya.
Mahasiswa Drop Out
Sigit mengatakan, pelaku yang diketahui seorang mantan mahasiswa di salah satu kampus ini membawa sebuah map yang di dalamnya ada sebuah tulisan.
"Tersangka ini mantan mahasiswa di salah satu kampus dan drop out (DO) saat di semester lima. Kemudian dari hasil pendalaman, kita dapatkan beberapa temuan terkait dengan barang yang dibawa. Yang bersangkutan membawa map kuning itu ada amplop, bertuliskan kata-kata tertentu," kata Sigit.
Selain itu, Sigit menjelaskan, jika wanita itu memiliki akun Instagram yang di dalamnya terdapat sebuah postingan bendera Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
"Kemudian yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam lalu dimana di dalamnya ada bendera ISIS, ada tulisan soal bagaimana perjuangan jihad," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang berpakaian gamis hitam, bercadar dan berkerudung masuk ke area Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (31/3) sore. Orang tak dikenal itu masuk sembari menodongkan senjata ke petugas.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang tahanan berinisial ZAN (26) tewas di dalam Lapas Bulakkapal Bekasi.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri masih menunggu laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selaku pihak menemukan belasan senjata api di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaPolisi telah menyimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana.
Baca SelengkapnyaBrigpol Setyo Herlambang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan keluarga.
Baca Selengkapnya