4 Kelebihan Anies Baswedan dibanding Jokowi versi Demokrat
Merdeka.com - Komite Konvensi Capres Demokrat mengundang Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan untuk ikut dalam konvensi. Anies pun telah hadir untuk memaparkan visi dan misi di hadapan anggota komite.
Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan menilai Anies merupakan sosok pemuda yang fenomenal dan layak untuk ikut penjaringan capres Demokrat. Bahkan, Ramadan Pohan sesumbar, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi tidak ada apa-apanya jika debat dengan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Berikut kelebihan-kelebihan Anies Baswedan yang tidak dimiliki oleh Jokowi menurut Ramadhan Pohan :
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Prabowo tak masalah dengan nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Siapa yang Jokowi ajak bicara di Pasar Malangjiwan? Presiden Jokowi sedang berbincang dengan pedagang berasi di Pasar Malangjiwan, Karanganyar
Anies masuk 100 tokoh intelektual sejagat
Rektor Universitas Paramadina, Anies Rasyid Baswedan masuk dalam 100 tokoh intelektual dunia versi Majalah Foreign Policy pada 2008 silam (FP). Nama Anies Baswedan disejajarkan dengan sejumlah tokoh intelektual lainnya, seperti Samuel Huntington, Fukuyama, Muhammad Yunus, Lee Luan Yeu dan Yusuf Al Qardhawi.Akibat prestasinya tersebut, sejumlah kalangan menyatakan keterkejutannya, namun tak sedikit yang merasa bangga ada anak muda Indonesia yang masuk dalam daftar 100 intelektual dunia.Tak hanya itu, belum lama ini, tepatnya pada 2010, Anies Baswedan juga masuk dalam 20 tokoh berpengaruh dunia versi Majalah Foresight yang terbit di Jepang. Dalam edisi khusus berjudul 20 Orang 20 Tahun itu, Foresight menyebut Anis masuk dalam 20 tokoh yang diperkirakan bakal menjadi perhatian global karena mereka akan sangat berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang.Nama Anies disejajarkan dengan 19 tokoh dunia lain seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National Congress India Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota DPR AS, Paul Ryan.
Anies lebih inspiratif dibanding Jokowi
Ramadan Pohan menilai, sosok Anis Baswedan merupakan pekerja keras, dan rukun dalam keluarga. Sosoknya menginspirasi banyak orang. Dia pekerja keras dan di dalam keluarganya sangat rukun sekali. Dia adalah figur yang komplet sebagai pemimpin, kata Ramadan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/8) kemarin.Apalagi, menurut Ramadan, dia memiliki program Indonesia Mengajar, yang diikuti oleh ratusan sarjana dengan latar belakang profesi, untuk terjun ke kampung-kampung di seluruh Indonesia guna menjadi guru bagi murid-murid sekolah dasar.Capaian-capaian dia banyak sekali. Dengan Indonesia mengajar, imbuhnya.
Anies pintar berdebat, Jokowi pasti KO
Ramadan Pohan juga sangat yakin dengan sosok Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan membawa perubahan di Tanah Air. Bahkan, ia menyinggung ketokohan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang dinilai tak sebanding dengan Anies Baswedan.Bahkan, kalau dia debat dengan Jokowi, pasti Jokowi KO sejak pertama. Anies the better, kata Ramadan Pohan kemarin.Anis selama ini memang dikenal sebagai sosok yang intelektual. Bahasanya santun, tapi mengena, serta kemampuannya dalam bahasa asing makin memudahkan dia untuk bisa bergaul di dunia internasional.
Anies lebih akademis dibanding Jokowi
Anies Baswedan yang merupakan Rektor Paramadina, menurut Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat, Ramadan Pohan merupakan tokoh Indonesia yang sudah menjadi rektor dalam usianya yang masih sangat muda. Ramadan mengatakan, jika dia menjadi presiden, maka dunia pendidikan di Indonesia bisa tambah maju.Kalau dia sudah bisa berikan warna pendidikan untuk Indonesia, maka dia akan bisa membawa Indonesia untuk maju secara pendidikan, kata Ramadan Pohan kemarin, Selasa (27/8).Selain itu, lanjut dia, Anies adalah salah seorang aktivis zaman Soeharto yang masih bertahan dengan prinsip serta tak pernah terlibat skandal.
Baca juga:Bersedia ikut Konvensi Demokrat, Anies Baswedan ajukan syaratResmi ikut Konvensi Demokrat, Anies Baswedan bentuk tim suksesAnies Baswedan pikir-pikir jadi kader DemokratAnies Baswedan: Bismillah, saya hanya bawa niat baikAnies & Endriartono paparkan visi misi ke komite konvensi (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo sentil Anies Baswedan saat singgung oposisi dan sebut diktator. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, tidak ada serang personal dalam debat tersebut
Baca SelengkapnyaPrabowo Keras ke Anies: Kalau Jokowi Diktator, Anda Tidak Jadi Gubernur
Baca SelengkapnyaAnies pun membalas sindiran ketika disebut jago kata-kata.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan enggan mengomentari kelakar Prabowo Subianto yang mengaku waswas kembali diberi nilai rendah saat debat pamungkas Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIstana mempertanyakan di mana salah seorang Presiden berkomentar soal debat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menyindir capres Prabowo Subianto yang sempat berjoget saat kampanye
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra Habiburokhman menilai Anies akan kalah melawan Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca SelengkapnyaAnies mempertanyakan siapa dimaksud Jokowi yang melakukan penyerangan secara personal.
Baca Selengkapnya