Agum Gumelar Cerita Penculikan Aktivis, TKN Jokowi Tak Mau Ikut-Ikut
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Arsul Sani menegaskan, pihaknya tidak pernah meminta Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Agum Gumelar berbicara soal kasus penculikan aktivis 1998 yang menyudutkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Menurut dia, ucapan Agum murni sebagai mantan ABRI.
"Pertama yang bisa saya sampaikan, pak Agum kan tidak merupakan bagian dari TKN. Jadi apa yang disampaikan ke Pak Agum sebagai mantan petinggi apa ABRI, TNI itu kan sepenuhnya merupakan konsen beliau ya," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3).
Sekjen PPP ini tidak memungkiri bahwa Agum adalah pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Namun, dia menegaskan ucapan Agum hanya untuk berbagi informasi saja dan tidak berkaitan dengan TKN.
-
Bagaimana Agum Gumelar menjadi Perwira TNI? Jadi Perwira TNI AD Tahun 1965, berangkatlah Agum ke Magelang.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Siapa yang mengajukan Jenderal Agus sebagai calon Panglima TNI? Agus mengaku tidak tahu bahwa namanya diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono lewat surat presiden (Surpres) yang dikirim ke DPR RI pada Selasa, (31/10) lalu.
-
Kapan Agum Gumelar dilantik sebagai Komandan Kopassus? Agum menjadi Komandan Kopassus ke-13 menggantikan Brigjen Tarub. Dia dilantik oleh Kasad Jenderal Wismoyo Arismunandar tanggal 6 Juli 1993.
-
Kenapa Jenderal Agus menjadi calon Panglima TNI? Agus mengatakan, prajurit TNI yang mau memegang jabatan Pangdam harus bintang dua. Pun demikian, untuk prajurit TNI yang ingin menduduki jabatan Wakasad. Dia mengatakan, harus menjadi Pangdam dahulu, karena Pangdam itu membawahi satuan teritorial dan satuan operasi.
-
Dimana Agum Gumelar bertugas setelah menjadi Komandan Kopassus? Agum kemudian menjadi Panglima Kodam Wirabuana di Makassar.
"Kalau bicara pendukungnya pak Jokowi kan memang banyak mulai dari tokoh-tokoh bangsa, mantan petinggi ABRI atau TNI, Polri, mantan pejabat tinggi itu kan semua ada," ungkapnya.
Arsul juga enggan ambil pusing dengan isu yang menimpa Prabowo. Baginya isu atau rekam jejak itu biar saja menjadi bahan pertimbangan masyarakat saat memilih di bilik suara.
"Buat kami di TKN itu hanya merupakan bagian atau pertimbangan kepada masyarakat Indonesia yaitu agar memilih pemimpinnya itu dengan melihat semuanya lah ya dengan melihat rekam jejak juga ya," ucapnya.
Sebelumnya, jagat media sosial diramaikan dengan pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jokowi-JK, Agum Gumelar soal penculikan aktivis pada 1998 lalu. Agum mengaku tahu dimana para aktivis itu dikubur usai dibunuh.
Agum awalnya menjelaskan mengenai struktur anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang menyidangkan kasus penculikan. DKP diisi oleh perwira TNI bintang tiga. Termasuk di dalamnya Agum Gumelar dan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
"Berjalanlah DKP, bekerjalah DKP, sebulan lebih memeriksa yang namanya Prabowo Subianto, periksa. Dari hasil pemeriksaan mendalam, ternyata didapat fakta bukti yang nyata bahwa dia melakukan pelanggaran HAM yang berat," jelas Agum dalam video itu.
Agum yang juga mantan Danjen Kopassus itu melakukan pendekatan dengan mantan anak buahnya yang berdinas di Kopassus. Dari situ terungkap, dimana para aktivis itu dibunuh.
"Tim Mawar yang melakukan penculikan itu, bekas anak buah saya semua dong. Saya juga pendekatan dari hati ke hati kepada mereka, di luar kerja DKP. Karena mereka bekas anak buah saya dong. Di sini lah saya tahu bagaimana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya, saya tahu betul," ujar dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bacawapres Gibran Rakabuming Raka merasa bangga dan bersyukur atas pembentukan TKN ini. Menurutnya, tim ini diisi oleh orang-orang hebat
Baca SelengkapnyaJK menyebut Agung Laksono 'hobi' memecah belah. Ia menyinggung Kosgoro usungan Agung Laksono untuk memecah belah Golkar.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnya"Jadi politik Aceh saat ini sangat dinamis dan sangat modern,” kata Wakil Ketua DPP Partai Nurlis Effendi
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKKDN Sesko TNI AD tidak hanya dilakukan di Solo, tapi juga daerah-daerah lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsep menjadi Dirdik KPK pada Juni 2022. Asep juga dipercaya menjadi Plt Deputi Penindakan dan Ekskusi KPK menggantikan Irjen Karyoto
Baca SelengkapnyaGolkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.
Baca SelengkapnyaAndika pun menanggapi soal aksi pencopotan baliho yang dialami Ganjar-Mahfud di daerah.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaGumilar menyadari TNI tidak sempurna. Bahkan tidak juga diibaratkan seperti superman.
Baca Selengkapnya