Agung Laksono sebut wajar Prabowo surati penerima dana BLSM
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono membantah pihaknya diminta Capres Prabowo Subianto untuk mengirimi surat permintaan dukungan kepada masyarakat. Agung mengaku tidak tahu atas adanya pengiriman surat kepada masyarakat yang sebagian penerima dana BLSM itu.
"Nggak ada (permintaan) kalau dari partai. Saya nggak tahu mekanismenya (beredarnya surat dukungan tersebut), bagaimana sehingga dapat data-data (masyarakat penerima BLSM) itu," ujarnya, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/7).
Agung tidak tahu apakah beredarnya surat ajakan dukungan itu melanggar aturan kampanye Pemilu atau tidak. Hal itu, kata Agung, tentu harus diselidiki dulu.
-
Siapa yang memberikan uang saku kepada Pratama Arhan? Arhan adalah sosok yang berperan penting dalam timnas Indonesia, dengan keahlian khusus dalam lemparan jauh.Setiap kali dipanggil untuk bermain bersama timnas Indonesia, Arhan selalu diberikan uang saku.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang membantah informasi tentang magang Prabowo dalam pemerintahan? 'Bukan magang lah istilahnya. Udah tune in,' ujar Budi.
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Apa isi pesan dalam surat? Kertas lainnya adalah surat dari Lorange yang secara kasar diterjemahkan sebagai: Gundukan ini digali Anno Domino 1874. Dari Anders Lorange, Antiqvarius Norvegiæ. Gundukan ini dibangun di atas Manusia yang gugur. Mereka dibakar di kapal mereka bersama senjata dan dekorasi mereka.
-
Siapa yang menulis surat? 'Lentera ini didirikan oleh insinyur James Wells, millwright John Westwood, insinyur James Brodie, buruh David Scott, dari firma James Milne & Son Engineers, Milton House Works, Edinburgh, selama bulan-bulan Mei hingga September dan dinyalakan kembali pada hari Kamis malam tanggal 15 September 1892.'
"Kalau penyelenggaraan BLSM hanya data saja, sesungguhnya ada UU sebagai milik publik bisa dipergunakan, nah apakah itu terkait hal itu, harus dicek dulu. Apakah diajukan seperti itu," ucapnya.
Namun demikian, kata Agung, jika data-data penerima dana BLSM sudah tersebar di masyarakat, maka tidak ada kerahasiaan lagi. Menurut Agung, tidak ada pelanggaran jika data-data yang sifatnya rahasia tadi kemudian beredar luas di publik.
"Data-data itu saya kira tidak rahasia lagi, kalau sudah beredar di masyarakat data itu ada di mana-mana, di daerah-daerah pemda-pemda punya, jadi menurut saya tidak disimpan begitu saja. Apalagi setelah 6 bulan ada update," ujarnya.
Agung menambahkan metode kampanye dengan mengirimkan surat seperti ini merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, lanjutnya, sepanjang tidak memasuki wilayah-wilayah pendidikan.
"Sepanjang tidak memasuki wilayah-wilayah ke sekolah-sekolah begitu, kalau ke rumah-rumah saya kira memang KPU sendiri mengatakan sulit menyatakan pelanggaran atau tidak. Tapi kalau di tempat yang dilarang, masjid, tempat ibadah, sekolah sebaiknya tidak dilakukan karena itu pelanggaran," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga di Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, menerima surat dukungan untuk Prabowo - Hatta . Dalam surat itu tertera "Surat Pribadi Prabowo Subianto" dengan potret Prabowo di bagian bawah pada amplop maupun suratnya.
Surat-surat ini ditunjukkan oleh massa dari Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (Rapdem). Selain warga di Utan Kayu Selatan, warga Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, juga dikirimi surat serupa.
Surat ini sebelumnya, juga diterima oleh para guru. Bawaslu pun telah menyatakan ada pelanggaran kampanye karena menyasar pada institusi pendidikan.
Saat diklarifikasi ke timses Prabowo - Hatta , sebagian anggotanya mengakui adanya pengiriman surat sebagai salah satu strategi pemenangan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang saksi Ganjar-Mahfud bernama Suprapto menemukan dugaan politik uang dengan pembagian bantuan sosial (bansos) pada masa kampanye Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSaksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBukti setoran yang dikirim oleh rekening atas nama Frederik Banne itu juga diperlihatkan langsung kepada Lukas.
Baca SelengkapnyaPetisi itu dibuat sebagai bentuk kekecewaan donator terhadap Agus.
Baca SelengkapnyaHal ini lah yang terungkap dalam persidangan kedua dugaan korupsi pemotongan dana insentif ASN BPPD Sidoarjo dengan terdakwa mantan bupati Sidoarjo
Baca SelengkapnyaDito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar
Baca SelengkapnyaAhmad Sahroni yang mengaku tidak tahu menahu terkait kegiatan bagi-bagi sembako
Baca SelengkapnyaKejagung akan mengkonfrontir keterangan terdakwa kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, terkait uang Rp27 M.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengaku pihaknya telah menerima surat dari PPATK terkait transaksi janggal pada masa kampanye.
Baca SelengkapnyaMeski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaIrwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.
Baca Selengkapnya