Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agung Laksono sebut wajar Prabowo surati penerima dana BLSM

Agung Laksono sebut wajar Prabowo surati penerima dana BLSM menko kesra agung laksono. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono membantah pihaknya diminta Capres Prabowo Subianto untuk mengirimi surat permintaan dukungan kepada masyarakat. Agung mengaku tidak tahu atas adanya pengiriman surat kepada masyarakat yang sebagian penerima dana BLSM itu.

"Nggak ada (permintaan) kalau dari partai. Saya nggak tahu mekanismenya (beredarnya surat dukungan tersebut), bagaimana sehingga dapat data-data (masyarakat penerima BLSM) itu," ujarnya, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/7).

Agung tidak tahu apakah beredarnya surat ajakan dukungan itu melanggar aturan kampanye Pemilu atau tidak. Hal itu, kata Agung, tentu harus diselidiki dulu.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau penyelenggaraan BLSM hanya data saja, sesungguhnya ada UU sebagai milik publik bisa dipergunakan, nah apakah itu terkait hal itu, harus dicek dulu. Apakah diajukan seperti itu," ucapnya.

Namun demikian, kata Agung, jika data-data penerima dana BLSM sudah tersebar di masyarakat, maka tidak ada kerahasiaan lagi. Menurut Agung, tidak ada pelanggaran jika data-data yang sifatnya rahasia tadi kemudian beredar luas di publik.

"Data-data itu saya kira tidak rahasia lagi, kalau sudah beredar di masyarakat data itu ada di mana-mana, di daerah-daerah pemda-pemda punya, jadi menurut saya tidak disimpan begitu saja. Apalagi setelah 6 bulan ada update," ujarnya.

Agung menambahkan metode kampanye dengan mengirimkan surat seperti ini merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, lanjutnya, sepanjang tidak memasuki wilayah-wilayah pendidikan.

"Sepanjang tidak memasuki wilayah-wilayah ke sekolah-sekolah begitu, kalau ke rumah-rumah saya kira memang KPU sendiri mengatakan sulit menyatakan pelanggaran atau tidak. Tapi kalau di tempat yang dilarang, masjid, tempat ibadah, sekolah sebaiknya tidak dilakukan karena itu pelanggaran," pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah warga di Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, menerima surat dukungan untuk Prabowo - Hatta . Dalam surat itu tertera "Surat Pribadi Prabowo Subianto" dengan potret Prabowo di bagian bawah pada amplop maupun suratnya.

Surat-surat ini ditunjukkan oleh massa dari Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (Rapdem). Selain warga di Utan Kayu Selatan, warga Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, juga dikirimi surat serupa.

Surat ini sebelumnya, juga diterima oleh para guru. Bawaslu pun telah menyatakan ada pelanggaran kampanye karena menyasar pada institusi pendidikan.

Saat diklarifikasi ke timses Prabowo - Hatta , sebagian anggotanya mengakui adanya pengiriman surat sebagai salah satu strategi pemenangan.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras Bulog Berlogo Prabowo-Gibran ke Sidang MK, Ini Penampakannya
Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras Bulog Berlogo Prabowo-Gibran ke Sidang MK, Ini Penampakannya

Seorang saksi Ganjar-Mahfud bernama Suprapto menemukan dugaan politik uang dengan pembagian bantuan sosial (bansos) pada masa kampanye Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Saksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya
Saksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya

Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Dicecar Hakim soal Duit Masuk ke Rekening, Lukas Enembe Berkelit
Dicecar Hakim soal Duit Masuk ke Rekening, Lukas Enembe Berkelit

Bukti setoran yang dikirim oleh rekening atas nama Frederik Banne itu juga diperlihatkan langsung kepada Lukas.

Baca Selengkapnya
Muncul Petisi Donatur Minta Kembalikan Uang Disumbangkan Buat Agus Korban Penyiraman Air Keras
Muncul Petisi Donatur Minta Kembalikan Uang Disumbangkan Buat Agus Korban Penyiraman Air Keras

Petisi itu dibuat sebagai bentuk kekecewaan donator terhadap Agus.

Baca Selengkapnya
Sidang Dugaan Korupsi Tersangka Gus Muhdlor, Terungkap 'Budaya' Potong Dana Insentif di BPPD Sidoarjo
Sidang Dugaan Korupsi Tersangka Gus Muhdlor, Terungkap 'Budaya' Potong Dana Insentif di BPPD Sidoarjo

Hal ini lah yang terungkap dalam persidangan kedua dugaan korupsi pemotongan dana insentif ASN BPPD Sidoarjo dengan terdakwa mantan bupati Sidoarjo

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menpora Dito Santai Bongkar Fakta Bingkisan Uang Rp27 Miliar
VIDEO: Menpora Dito Santai Bongkar Fakta Bingkisan Uang Rp27 Miliar

Dito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar

Baca Selengkapnya
Hakim Semprot Sahroni Tidak Tahu Pembagian Sembako Pakai Uang Urunan Pegawai Kementan
Hakim Semprot Sahroni Tidak Tahu Pembagian Sembako Pakai Uang Urunan Pegawai Kementan

Ahmad Sahroni yang mengaku tidak tahu menahu terkait kegiatan bagi-bagi sembako

Baca Selengkapnya
Kejagung Bakal Konfrontir Anang Latif dan Irwan Hermawan Soal Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo
Kejagung Bakal Konfrontir Anang Latif dan Irwan Hermawan Soal Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo

Kejagung akan mengkonfrontir keterangan terdakwa kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, terkait uang Rp27 M.

Baca Selengkapnya
Terima Surat dari PPATK soal Transaksi Janggal pada Masa Kampanye, Bawaslu: Bersifat Rahasia
Terima Surat dari PPATK soal Transaksi Janggal pada Masa Kampanye, Bawaslu: Bersifat Rahasia

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengaku pihaknya telah menerima surat dari PPATK terkait transaksi janggal pada masa kampanye.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kasus Agus Salim! Ini 3 Penyelewengan Donasi dengan Nominal Fantastis di Indonesia
Tak Hanya Kasus Agus Salim! Ini 3 Penyelewengan Donasi dengan Nominal Fantastis di Indonesia

Meski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).

Baca Selengkapnya
Respons Gerindra Terkait Duit Korupsi BTS Mengalir ke Staf Sugiono Sebesar Rp70 Miliar
Respons Gerindra Terkait Duit Korupsi BTS Mengalir ke Staf Sugiono Sebesar Rp70 Miliar

Irwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.

Baca Selengkapnya