Ahok bimbang, relawan pasrah bila tinggalkan
Merdeka.com - Sekitar tiga bulan lalu, Basuki Tjahaja Purnama membuat pernyataan mengagetkan. Incumbent ini memutuskan maju di jalur perseorangan pada Pilgub DKI 2017 mendatang.
Ahok, sapaan Basuki, memilih PNS DKI yang juga Kepala BPKAD, Heru Budi Hartono sebagai cawagubnya. Mereka dibantu relawan Teman Ahok yang mengumpulkan KTP warga DKI sebagai bentuk dukungan.
Sampai hari ini, total sudah 970 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan Teman Ahok. Hasil ini jauh melampaui syarat dukungan yang diajukan KPU sebesar 525 ribu KTP.
-
Apa saja perubahan mood yang dialami? Jika kamu merasa sedih, cemas, atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya memberikan kebahagiaan, hal ini bisa menjadi tanda awal depresi.
-
Kenapa Hikmat merasa gugup di awal? 'Saya merasa grogi pada lima hingga tujuh poin pertama, namun setelah itu permainan saya menjadi lebih lancar. Untuk mengatasi rasa grogi, saya mencoba untuk tampil percaya diri dan berteriak. Bantuan dari pelatih sangat berarti, membuat saya merasa lebih tenang,' ungkap Hikmat.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa aja yang stres berat pasca pemilu? Setidaknya ada 10 orang yang terdiri dari timses dan panitia Pemilu (KPPS/PPS/PPK) di Ponorogo yang terindikasi stres berat.
-
Kenapa Kartika Putri merasa gelisah? Dia sempat merasa gelisah karena harus meninggalkan anak-anaknya di rumah.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
Meski pencapaian menuju 1 juta KTP tinggal selangkah lagi, nyatanya tak membuat Ahok yakin benar dengan pilihannya maju di jalur independen. Belakangan, Ahok sering mengungkit kedekatannya PDIP dan sangat menginginkan Djarot Saiful Hidayat sebagai cawagubnya kembali.
Ahok sering menyebut sebenarnya kans diusung PDIP sudah di depan mata. Tapi apa daya, kedekatan itu tak memuluskan keinginannya maju bersama Djarot di Pilgub tahun depan.
"Saya kan sudah seperti bagian dari PDIP dari dulu. Ini (pilgub) kan ibu Mega punya hak prerogatif," kata Ahok.
Meski seperti berharap akan didukung PDIP, sebaliknya Ahok seolah tak enak hati meninggalkan perjuangan relawannya.
"Bukan menutup peluang ya (dengan PDIP). Artinya gini loh saya kalau dia kumpulin sejuta (KTP) saya langsung Teman Ahok dihargai dong. Kalau diusung, itu yang saya bilang sedikit enggak enak sama Teman Ahok yang berjuang setengah mati," tambahnya.
Dia mengaku meskipun PDIP bersedia mengusungnya, Ahok akan tetap berjuang dengan pendukungnya.
"Kalau saya lebih milih Teman Ahok, Enggak enak kan saya bilang, orang udah berjuang setengah mati saya udah tahu PDIP kasih," tegasnya.
Apalagi, lanjut Ahok, dia tak perlu bersusah payah mengumpulkan KTP warga Jakarta dan dana untuk pemenangannya.
Sikap bimbang Ahok rupanya sudah dirasakan Teman Ahok. Mereka pasrah seandainya Ahok memilih bergabung dengan partai.
"Tugas kita menyelamatkan Pak Ahok. Dan saya rasa ini sudah sudah berjalan baik tinggal proses verifikasi. Meski demikian, apapun pilihannya pasti akan dikomunikasikan dengan kita, tapi saya rasa engga engak mungkin beliau abaikan kerja keras kita," kata I Gusti Putu Artha, yang ditunjuk sebagai pendamping ahli Teman Ahok, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (13/6).
Sejauh ini, tambahnya, komunikasi yang terjadi dengan Ahok hanya sebatas persiapan maju di jalur perseorangan. Di luar itu, termasuk kegalauan Ahok ingin didukung dengan partai tak pernah menjadi pembicaraan di antara mereka.
"Banyak hal tidak terkomunikasi dengan kita, kalau saja mungkin dikomunikasikan, saya rasa teman-teman paham. Karena tujuan awal Teman Ahok berdiri, menyiapkan tiket dan sekarang tiketnya sudah ada, partai siap, kita sip. Jadi soal komunikasi, saja," pungkasnya.
Hal serupa juga ditegaskan salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widiyastono, dalam perbincangannya dengan merdeka.com. Mereka tak merasa kerja sia-sia seandainya Ahok memilih parpol.
"Kita enggak merasa resah dan khawatir misalnya bapak beralih ke partai. Karena kita hanya jadi kendaraan alternatif, supaya bapak bisa tetap maju. Yang jelas kita enggak merasa sia-sia dan kecewa, kami sudah cukup puas dengan perjuangan yang kami lakukan, kami merasa bangga," kata Singgih.
Mereka hanya punya satu permintaan pada Ahok jika mantan bupati Belitumg Timur itu tak bisa menolak pinangan partai.
"Saya serahkan semua ke bapak, tapi bapak harus komunikasikan dengan konstituen yang mendukung, kami harap bapak punya jawaban kenapa pilih parpol atau alasan tidak pilih Teman Ahok kenapa. Yang jelas kami enggak bisa maksa, tugas kami hanya kumpulkan 1 juta KTP, tinggal bapak tentukan," tegas Singgih.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaPramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya