Ahok: Kalau pejabat enggak mau melayani, enggak usah jadi pejabat
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki T Purnama (Ahok) memaparkan visi dan misi serta program kerja di acara debat kandidat yang digelar oleh Kompas TV. Ahok mengatakan, pihaknya ingin membangun manusianya, bukan hanya kotanya saja.
"Bangun Jakarta itu utamanya bangun manusianya. Banjir, macet adalah alat mendukung manusia, visi utama bangun manusianya itu tadi," kata Ahok di Djakarta Theater di Jakarta, Kamis (15/12).
Ahok menjelaskan, indeks pembangunan manusia Jakarta saat ini berada di 78,99 persen. Hanya kurang 1,01 lagi untuk melewati garis minimal paling rendah indek pembangunan manusia di negara maju.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Misi utama, pejabat harus jadi pelayan, kalau pejabat enggak mau melayani, enggak usah jadi pejabat. Makanya kami banyak ngeluarin pejabat yang enggak mau melayani," kata Ahok.
Dalam kesempatan ini, Ahok juga membeberkan programnya ke depan jika kembali terpilih berkuasa di Jakarta. Misalnya jaminan kesehatan, pendidikan, jaminan transportasi massal yang memadai hingga sembako murah.
"Jaminan kesehatan, asal mau masuk kelas tiga, kami tanggung semua. Pendidikan yang kuliah di perguruan tinggi negeri dapat Rp 18 juta, tidak hanya sampai tingkat SD, SMP dan SMA," kata Ahok.
Ahok juga menyinggung soal transparansi yang telah dilakukan selama menjabat sebagai wagub dan gubernur DKI sejak 2012 lalu. Menurut Ahok, Jakarta menjadi open data terbuka terbesar di Indonesia.
"Semua rapat harus terbuka, kedua semua data dibuka, maka Jakarta jadi open data terbesar. Kemudian tidak ada transaksi tunai semua nontunai, kita adakan pelayanan satu pintu, lurah harus jadi seperti orangtua asuh," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaDia memikirkan nasib warga khususnya di Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaPramono ingin menghadirkan kompetisi yang riang gembira di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku terbuka untuk menerima siapa pun jika ingin bertemu
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca Selengkapnya