Ahok soal ditolak warga Tebet: Tuhan saja ada yang nolak kok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak masalah dengan adanya penolakan terhadap kehadirannya. Bahkan dia menilai wajar saja adanya pertentangan antar warga.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, tidak ada keraguan padanya untuk hadir ke satu tempat walaupun ada penolakan. Sebab kontroversi tidak padanya saja, bahkan ada juga yang menolak kehadiran Tuhan.
"Tuhan saja ada yang nolak kok, apalagi saya. Jadi enggak masalah lah," katanya di RPTRA Akasia, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
Hari ini, Ahok meresmikan RPTRA Akasia sumbangan dari Tonoto Foundation di Tebet, Jakarta Selatan. Di tengah peresmian, puluhan warga menolak kedatangan Ahok untuk meresmikan RPTRA tersebut.
Aksi yang dilakukan oleh sekitar tiga puluh orang tersebut meminta proses hukum terkait pernyataan Basuki atau akrab disapa Ahok soal surat Al Maidah ayat 51 terus berlanjut. Sebab dianggap telah melakukan penistaan terhadap Alquran.
Salah seorang demonstran, Mimi (45) mengatakan, sangat kecewa terhadap cara Ahok melakukan normalisasi sungai dengan melakukan penggusuran. Sebab pada akhirnya warga yang direlokasi tidak mendapatkan hunian tetap, melainkan hanya ruang untuk sewa.
"Saya pernah jadi korban penggusuran di bantaran Kali Ciliwung, bahkan kami mendapatkan uang kerohiman. Selain itu kami juga hanya membeli (rusun) Rp 6 juta tapi jadi hak milik kita, sekarang enggak. Mereka hanya dikasih gratis enam bulan sisanya harus bayar," katanya saat melakukan aksi di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).
Ibu rumah tangga yang tinggal di Tebet ini mengharapkan, pihak kepolisian tetap melakukan proses hukum terhadap mantan politisi Gerindra ini. Sebab dianggap telah melakukan penistaan terhadap Alquran.
"Harapan saya okelah dia menistakan Alquran dan harus diproses hukum. Hukum jangan tajam ke bawah dan tumpul ke atas," tegasnya.
Mimi juga meminta agar Ahok tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebab dia menilai, kepemimpinannya hanya menjadi perpanjangan tangan bagi para pengusaha dan pengembang.
"Kita bangsa Indonesia harus ngerti, menodai agama kita jangan sampai negara kita dirampas," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya