AHY Harap Koalisi Prabowo-Gibran Jangan Sampai Terkesan Besar Tetapi Keropos
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengharapkan koalisi pemerintah ke depan benar-benar solid. Dia tidak ingin koalisi Prabowo-Gibran terkesan besar tapi nantinya malah keropos.
Hal ini menanggapi soal pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menginginkan semua pihak harus bersatu baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Hal ini pun mengindikasikan akan adanya koalisi besar.
Semula, AHY mengatakan, bahwa dalam politik serba mungkin jika nantinya ke depan terbentuk koalisi besar. Dia berkata, dalam waktu dekat akan ada hal menarik mengenai manuver politik.
"Jadi yang saya duga ya semua masih dalam politik serba mungkin tapi tentu kita bisa semakin melihat indikasi-indikasinya. Oleh karena itu menarik minggu-minggu ke depan ini, bulan-bulan ke depan ini, waktunya masih cukup sebetulnya untuk bisa saling bermanuver dalam arti yang positif," kata AHY di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/4).
AHY melanjutkan, bahwa pihaknya mempersiapkan pemerintahan yang handal dan koalisi yang juga kuat dalam 5 tahun ke depan.
"Kuat itu bukan berarti selalu paling besar ya, besar itu satu indikasi, tetapi kuat itu solid. Artinya jangan sampai terkesan besar tetapi keropos," ucapnya.
"Nah Pak Prabowo tentu menginginkan besar tapi kuat, artinya tidak mudah patah tidak mudah rontok di tengah jalan. Ini lah yang juga menjadi dambaan koalisi Indonesia maju sejak awal," sambungnya.
AHY menyerahkan ke Prabowo jika nantinya merangkul partai lain untuk bergabung ke koalisi. Tetapi, ia mengingatkan ada faktor-faktor lain yang juga mesti dipertimbangkan agar koalisi tetap kompak dan setia.
berita untuk kamu.
"Bahwa sekali lagi bukan besar-besaran koalisi, tetapi juga solid, kompak, setia dalam arti juga tidak di tengah jalan kemudian masing-masing," ucapnya.
Sebab, dalam perjalanan politik, AHY melihat di awal memang akan kompak. Tetapi, di tengah jalan bisa rontok satu persatu.
"Karena dalam perjalanannya kita juga tahu awalnya kompak, kemudian di tengah jalan bisa rontok satu per satu. Nah ini lah sebenarnya yang kita butuhkan, stabilitas koalisi. jadi bukan hanya di awal, bukan hanya di tengah, tapi juga sampai dengan akhir. ini yang kita kawal," pungkasnya.
- Muhammad Genantan Saputra
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaAHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak berlangsung lama, Prabowo mengajak AHY untuk berpindah ruangan.
Baca SelengkapnyaAHY yakin, Prabowo telah memikirkan semua hal dengan masak dan matang.
Baca SelengkapnyaKepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan, Prabowo mengunjungi SBY di Pacitan merupakan adab yang luar biasa
Baca SelengkapnyaPAN berdoa agar Prabowo tetap teguh berkomitmen serta berjuang bersama dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, KIM mempercayakan soal penambahan partai ke koalisi kepada Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaIni kedua kalinya SBY menemani Prabowo kampanye. Sebelumnya saat Prabowo kampanye di Aceh.
Baca Selengkapnya