AirAsia kecelakaan, Komisi V DPR buat panja
Merdeka.com - Komisi V DPR ngotot membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mendalami sejumlah masalah terkait jatuhnya AirAsia pada Minggu (28/12). Panja akan dibentuk setelah anggota DPR memasuki masa sidang pada pertengahan Januari mendatang.
"Kita ingin mendapatkan informasi seputar kecelakaan yang terjadi yang merenggut jiwa sangat banyak," kata Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/1).
Pembentukan Panja AirAsia ini, jelas Yudi, telah dikomunikasikan dengan pimpinan-pimpinan lainnya. Usai reses, Komisi V akan secepatnya memanggil pihak-pihak yang terkait dengan jatuhnya Pesawat AirAsia.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
"Kalau Panja nanti disepakati di komisi. Jadi kita sudah bersepakat dengan pimpinan lain, begitu masuk masa sidang melakukan pemanggilan pihak terkait. Seperti Basarnas, Menhub, Airnav, BMKG dan lainnya," jelasnya.
Politikus PKS itu menambahkan, awalnya Komisi V DPR melihat kejadian ini adalah sebuah kecelakaan. Namun seiring waktu, ada beberapa permasalahan lain yang menyangkut teknis dari penerbangan itu.
"Jadi, awalnya kita hanya melihat ini sebuah kecelakaan, dan ada banyak yang perlu dilihat dari kecelakaan itu. Ternyata di perjalanan banyak penerbangan ilegal. Sisi keamanan yang cukup luas dan banyak awak penerbangan unjuk gigi di media," terang Yudi.
"Untuk memotret apa yang terjadi, karenanya kami memanggil. Ini pemanggilan kalau tidak dipuaskan, tidak menutup kemungkinan membuat Panja. Jangan ditanggapi politik karena ini untuk kepentingan publik," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ade Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca Selengkapnyakecelakaan pesawat latih Tecnam P20006T yang jatuh di lapangan Sunburst BSD, Tangerang Selatan menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengungkapkan ada tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaTiga orang dipastikan meninggal dunia dan ditangani di RSUD Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaPesawat membawa 5 penumpang yakni Pendeta Saul Bagau, Melek Bagau, Debora Bagau, James Bagau dan seorang anak kecil.
Baca Selengkapnya