Anies Baswedan Minta Negara Tak Ikut Campur di Pilpres 2024, Sindir Jokowi?
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi menerjemahkan ucapan Anies Baswedan soal negara tidak boleh ikut campur dalam Pilpres 2024 merupakan hal positif dalam demokrasi. Dia berharap, negara netral agar Pemilu 2024 berjalan lancar dan jujur.
"Artinya itu pikiran yang baik ya dalam demokrasi. Sehingga biarkan lah demokrasi berjalan cair, lancar, sesuai aturan KPU," kata Aboe kepada wartawan di KPU RI, Jakarta, Senin (8/5).
Menurut Aboe, Anies hanya ingin agar Pemilu 2024 menghasilkan pemimpin yang diharapkan rakyat, tanpa ada intervensi dari negara.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Kenapa Anies Baswedan berharap MK menyelamatkan demokrasi? 'Kita hormati, kita belum tahu, dan kita tidak mau berspekulasi, tapi kita berharap bahwa MK mengambil peran untuk menyelamatkan demokrasi kita, membuat mutu demokrasi kita terjaga,' kata Anies di MK.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana PKS mendukung Anies di Pilpres 2024? Relawan dari berbagai simpul diharapkan bisa saling mendukung dan bekerja sama memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai alasan mengapa harus memilih Anies Baswedan.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa PKS siap menangkan Anies di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,“ harap Syaikhu.
"Sehingga, nanti terpilih orang-orang yang akan menjadi pimpinan negara kita orang yang benar-benar diharapkan oleh rakyat, begitu lah kira-kira bahasanya," sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut, apa yang dikatakan oleh Anies itu lebih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terlebih, terkait dengan adanya pertemuan dengan sejumlah Ketum Parpol.
"Lebih pada ke sosok pak Jokowi menurut saya, khususnya pertemuan kemarin. Secara hukum tidak ada yang dilanggar, tapi secara etika beliau mesti paham sosok pribadi Jokowi dan presiden," ujar Mardani.
"Kalau presiden mestinya kumpulnya bahas tentang negara, ngundangnya NasDem diundang saja. Kalau perlu PKS diundang, semua," sambungnya.
Dia menilai lebih baik pertemuan itu dilakukan tidak di Istana Negara dan tidak perlu mempunyai ide besar untuk mengumpulkan koalisi besar.
"Nanti kalau mau bahas yang khsus di tempat lain jangan di Istana Negara dan enggak usah punya ide besar mengumpulkan koalisi besar, biarkan tunggu berkembang sendiri," jelasnya.
"Kalau mau 3 atau 4, kan kalau koalisi besar nanti paslon cuma dua dan itu sangat bisa ditafsirkan negara intervensi, presiden dalam hal ini," pungkasnya.
Anies Minta Negara Tak Ikut Campur Pilpres
Sebelumnya, Anies Baswedan meminta agar negara tidak ikut campur dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Anies menilai, yang berhak terlibat dalam rangkaian Pilpres adalah kontestan dan rakyat. Anies menekankan negara harus netral dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.
"Biarkan rakyat tanpa dipengaruhi negara, tanpa campur tangan negara, negara netral dan percayakan rakyat bahwa rakyat menitipkan kewenangan kepada yang punya niat baik dan track record," kata Anies saat memberikan pidato di acara Amanat Nasional (ANIES), di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (7/5).
Anies menegaskan jika negara sampai intervensi namanya negara sedang melecehkan rakyat Indonesia. Anies menilai, rakyat Indonesia sudah matang dan mampu menentukan kepada siapa kewenangan itu dititipkan.
"Jadi tidak perlu ada intervensi," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta.
Dia menegaskan bahwa kontestasi pergantian kekuasaan harus dilakukan lima tahun sekali. Maka, dia menyebut tak perlu ada pihak tertentu yang takut untuk kehilangan kekuasaan.
"Bila ada yang khawatir kehilangan kekuasan maka dia tidak paham prinsip dasar demokrasi. Karena kekuasan itu tidak hilang tidak berpindah itu ada pada saudara semua rakyat Indonesia," ujar Anies.
Anies juga berpesan kepada rakyat Indonesia untuk tetap menjaga independensi hingga jadwal pemilihan nanti. Dia menyebut, rakyat berperan untuk menentukan arah bangsa Indonesia dalam lima tahun ke depan.
"Kepada kekuatan pada rakyat bukan pada yang lain. Jaga kekuasan sampai nanti di TPS. Ini bukan statistik hitungan, itu hak untuk menentukan perjalanan bangsa," imbuh Anies.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan angkat bicara soal Presiden Jokowi mengatakan seorang Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaReaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan meminta para pakar hukum tata negara memberi pandangan terkait pernyataan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan meminta kepada aparat sipil negara (ASN) berani melawan atasannya apabila menerima perintah untuk tidak netral
Baca SelengkapnyaMasuknya Gibran dalam gelanggang Pilpres 2024 menjadi perhatian banyak pihak.
Baca SelengkapnyaAnies meyakini, TNI-Polri hingga ASN bakal bersikap netral sesuai sumpah dan UUD 1945 untuk tidak memihak
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persoalan koalisi dan Capres dan Cawapres bukan urusan presiden
Baca SelengkapnyaAnies hanya tersenyum tipis kala mendengar ihwal dugaan cawe-cawe Jokowi tersebut. Selanjutnya, dia tak mau berkomentar lebih lanjut terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaPratikno mengakui ada pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh di Istana.
Baca SelengkapnyaPesan itu dari orang-orang yang sayang pada Presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.
Baca Selengkapnya