Berseberangan dengan PDIP di Pilgub Bali, ini alasan NasDem
Merdeka.com - Di tingkat pusat, Partai Nasional Demokrat (NasDem) berkoalisi dengan PDIP menjadi partai pendukung pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bahkan di sejumlah daerah NasDem berada dalam koalisi untuk mengusung calon kepala daerah.
Di Pilkada Bali tahun ini, NasDem justru berkoalisi dengan Gerindra dan PKS yang selama ini menjadi oposisi pemerintah. Sedangkan PDIP mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati bersama PAN dan PKPI.
Menanggapi ini, Sekjen DPP Partai NasDem, Johnny G Plate menyampaikan untuk tujuan pembangunan, pihaknya tak mau menutup pintu atau kemungkinan koalisi dengan berbagai parpol.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa tujuan pertemuan PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Apa prioritas utama NasDem dalam Pilgub Jakarta 2024? 'Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino habis itu yang lain-lain kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah,' kata Willy kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4).
Baik parpol pendukung pemerintah atau oposisi. Formasi koalisi seperti ini juga tak menutup kemungkinan dapat berlanjut di daerah lain.
Johnny menyampaikan makna koalisi seperti yang berlangsung di Bali ini ialah kerjasama politik untuk pembangunan negara dan bangsa. "Untuk pembangunan negara, pembangunan bangsa itu kita harus membuka kerja sama politik. Dan NasDem bersama rekan-rekan koalisi pemerintah tentu membuka kerja sama politik. Tetapi dengan beberapa hal yang harus menjadi perhatian," jelasnya di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Hal yang perlu jadi perhatian ialah koalisi atau kerja sama politik ini harus memberikan efek positif dan manfaat bagi pembangunan negara. Selain itu harus memberikan kepastian bahwa kerjasama politik harus membuat perkembangan demokrasi di negeri ini menjadi lebih mekar dan membaik serta berkualitas.
"Kita harus memastikan bahwa kerja sama politik itu bukan deal-deal pragmatis, memperjumpakan kepentingan-kepentingan politik dengan partai-partai politik dengan yang paling utama adalah kepentingan negara, kepentingan bangsa dan kepentingan daerah itu sendiri," jelasnya.
Dengan formasi koalisi seperti ini, pihaknya berharap ini menjadi sebuah tanda bahwa demokrasi di Indonesia tumbuh dan berkembang ke arah yang jauh lebih baik. "Dan itu kita mulai dari Bali," ujarnya.
Seperti diketahui, NasDem resmi mengusung pasangan Mantra-Kerta di Pilkada Bali. NasDem berkoalisi dengan lima partai dan dua di antaranya PKS dan Gerindra.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Willy mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan kepada Anies untuk tidak menunjuk calon wakil gubernur dari kadernya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak membantah partainya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPKS juga memastikan membuka komunikasi tidak hanya ke NasDem dan PKS, melainkan juga dengan partai politik lain.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengungkap salah satu alasan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaNasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaNasDem akan prioritaskan koalisi dengan partai koalisi perubahan, PKS dan PKB.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaApakah PKB masih diperhitungkan untuk bergabung dengan NasDem dan PKS yang sudah mendukung Anies, Hal itu tinggal menunggu saja.
Baca SelengkapnyaDasco menyebut, KIM Plus terbentuk untuk kemajuan Indonesia ke depan
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya