Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan menolak KPU, kubu Jokowi ajak kubu Prabowo kerjasama perbaiki DPT

Bukan menolak KPU, kubu Jokowi ajak kubu Prabowo kerjasama perbaiki DPT Kotak suara. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menemukan 25 juta data pemilih ganda dari 137 juta data pemilih sementara (DPS) yang mereka terima. Karenanya, mereka berencana menolak KPU untuk menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada pleno yang akan dilakukan Rabu 5 September 2018.

Terkait hal itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengajak pihak Prabowo-Sandiaga untuk bekerjasama mendorong KPU untuk melakukan perbaikan.

"Jadi terkait DPT, kita bekerja sama. Kubu Pak Prabowo dan Sandi, kemudian kubu Pak Jokowi-Ma'ruf, mari kita bekerja sama mendorong KPU, agar DPT (dapat) melindungi hak konstitusional warga negaranya," ucap Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (4/9).

Dia pun menegaskan, bukan untuk menolak pleno penetapan KPU. Tapi harus memperbaikinya bersama.

"Kita perbaiki saja bersama-sama, disisir bersama-sama, dan kemudian partisipasi warga secara aktif melihat, apapun setiap satu suara itu menentukan masa depan bangsa kita. Jadi konteksnya bukan menolak tapi konteksnya perbaiki bersama-sama. Karena secara konstitusi DPT adalah cermin hak rakyat yang berdaulat untuk pemilih dijamin undang-undang," jelas Hasto.

Dia pun mencontohkan, bagaimana pihaknya langsung melaporkan kepada KPU soal DPT. Saat pilkada serentak, keluarga Sekjen PDIP itu pernah mengalami tak bisa menggunakan hak suara.

"Ya dilaporkan langsung ke KPU saja. Kami juga mencermati tersebut. Karena misalnya dari keluarga saya sendiri, dulu Pilgub ikut memilih. Tiba-tiba kemarin tidak bisa memilih," kata Hasto.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal, menyatakan, menemukan masih ada 25 juta data pemilih ganda dari 137 juta data pemilih sementara (DPS) yang mereka terima. Menurut dia, pihaknya menemukan satu nama dengan alamat dan NIK yang sama, digandakan hingga 11 kali.

"Di beberapa dapil ditemukan beberapa nama, bahkan satu nama bisa tergandakan 11 kali dalam satu TPS. Kami dengan ini meminta sebelum ditetapkan oleh KPU disegerakan dulu semua data DPS yang sudah diupdate," jelas Mustafa.

Karena itu, koalisi oposisi ini bersikap akan menolak pleno penetapan DPT KPU, sebelum semua data pemilih sementara diserahkan kepada semua partai politik.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebelum Penetapan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, KPU Jakarta Bahas Dugaan Pencatutan KTP
Sebelum Penetapan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, KPU Jakarta Bahas Dugaan Pencatutan KTP

KPU DKI Jakarta menerima surat dari Bawaslu DKI Jakarta perihal saran dan perbaikan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Hubungan Jokowi-Prabowo Pasca RUU Pilkada Batal Disahkan
Gerindra Ungkap Hubungan Jokowi-Prabowo Pasca RUU Pilkada Batal Disahkan

Hal ini lantaran Parlemen yang membatalkan pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu atau Pilkada.

Baca Selengkapnya
Saat Banteng Ditinggal Kawanan
Saat Banteng Ditinggal Kawanan

Peta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.

Baca Selengkapnya
Sah, Prabowo-Gibran Daftar Menjadi Pasangan Capres-Cawapres ke KPU
Sah, Prabowo-Gibran Daftar Menjadi Pasangan Capres-Cawapres ke KPU

Prabowo-Gibran langsung menyapa para pendukung serta sejumlah kader.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Semringah Prabowo dan Gibran Resmi Jadi Capres-Cawapres Ketiga di Pilpres 2024
FOTO: Wajah Semringah Prabowo dan Gibran Resmi Jadi Capres-Cawapres Ketiga di Pilpres 2024

Prabowo dan Gibran keluar dari Gedung KPU dengan bergandengan tangan. Senyum tampak merekah di wajah pasangan itu.

Baca Selengkapnya
Bakal Cagub Jakarta Dharma Pongrekun Serahkan 840 Ribu Lebih Dukungan ke KPUD
Bakal Cagub Jakarta Dharma Pongrekun Serahkan 840 Ribu Lebih Dukungan ke KPUD

Paslon jalur independen ini menyerahkan dukungan lebih dari batas yang ditetapkan

Baca Selengkapnya
Penetapan Capres-Cawapres, 1.318 Aparat Siaga di KPU
Penetapan Capres-Cawapres, 1.318 Aparat Siaga di KPU

Ribuan anggota yang melakukan pengamanan itu terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres, Korps Brimob, TNI AD dan Korps Sabhara.

Baca Selengkapnya
Dharma Pongrekun Klarifikasi Usai KTP Warga Dicatut Buat Dukungan Pilkada Jakarta
Dharma Pongrekun Klarifikasi Usai KTP Warga Dicatut Buat Dukungan Pilkada Jakarta

Dharma menegaskan, semua syarat yang dikumpulkan untuk maju sebagai pasangan calon perseorangan dipastikan didapat dari para relawan secara sukarela.

Baca Selengkapnya
PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Pengamat: Bisa Disinyalir Kode Jokowi
PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Pengamat: Bisa Disinyalir Kode Jokowi

Golkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024
Begini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024

Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.

Baca Selengkapnya
Yusril: Prabowo Persilakan DPR Proses 10 Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi
Yusril: Prabowo Persilakan DPR Proses 10 Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi

Sepuluh nama sebelumnya sudah diserahkan ke pemerintah era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya