Cerita Ahok dikasih jam tangan miliaran oleh PNS DKI
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama menceritakan dirinya pernah mendapatkan jam tangan mewah merk Richard Mille spesial edition di hadapan pendukungnya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Dia mendapatkannya dari salah satu pegawai negeri sipil (PNS) saat belum cuti sebagai pemimpin Pemprov DKI.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini menceritakan tentang tingginya pendapatan PNS DKI yang minimal perbulan membawa pulang uang Rp 13 juta, bahkan ada yang mencapai Rp 75 juta. Namun ternyata bagi mereka yang suka korupsi itu merupakan nilai yang kecil.
"Ibu bapak dengar Rp 75 juta bilang wah, tapi kalau buat mereka yang biasa nyolong gedung-gedung punya masalah, apartemen itu bisa malakin Rp 10-20 miliar, jadi kalau cuma Rp 75 juta sebulan kecil buat dia," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa PNS Depok mendapatkan THR? 'Sumbernya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024,' ujarnya.
-
Bagaimana cara PNS Depok mendapatkan THR? Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Siapa yang mendapatkan uang jajan Rp 10 juta? Devano menerima tunjangan bulanan sampai dengan Rp 10.000.000 dari orang tuanya.
Terbukti saat salah satu PNS sangat ingin bertemu dengan mantan Bupati Belitung Timur ini. Padahal dalam beberapa kesempatan mereka sangat sering bersua. Karena tidak enak, akhirnya dia memenuhi permintaan tersebut untuk saling bertemu.
Begitu datang, mereka membawa kotak besar berwarna putih. Ahok mengaku bingung dengan apa yang mereka bawa. Akhirnya oknum tersebut menjelaskan, bahwa membawa jam tangan Richard Mille spesial edition.
"Saya kira boks apa ya? Ini tanda sayang kami kepada bapak. Saya bilang apa? RM. RM apa? Raden Mas saya pikir. Aku ini agak kampungan, enggak ngerti jam tangan sebetulnya. Enggak ngerti," terangnya.
"Waktu itu dia buka, ini spesial edition loh pak. Saya cek ternyata bisa Rp 1,6 - Rp 1,8 miliar. Terus saya bilang, ini gratifikasi. Enggak ada yang tahu pak kalau simpan jam tangan, ini barang koleksi nanti pakainya pas keluar negeri saja, dan barang koleksi spesial ini makin lama makin tinggi," tambah mantan politisi Gerindra dan Golkar ini.
Walaupun merasa takut dengan jam tangan dengan harga miliaran tersebut, Ahok tetap menerimanya. Namun dia langsung meminta stafnya untuk menyerahkan jam tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena masuk dalam gratifikasi.
"Kalau saya gak bawa pulang, pasti kasihan. Saya lapor KPK langsung cepat-cepat," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaSipir Rutan KPK terima setoran dari tahanan disebut 'Lurah'
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan kepadanya untuk menutup mulut saat menemukan tahanan yang membawa telepon genggam ke dalam rutan.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaOknum ini diduga tidak melaksanakan tugas mereka untuk memblokir situs perjudian online, yang dikenal dengan nama Judol.
Baca SelengkapnyaDeretan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan yang dipecat akibat pamer harta dan berakhir dipidana.
Baca SelengkapnyaDewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan 93 pegawai lembaga antirasuah terlibat skandal pungli di Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai pajark Rafael Alun Trisambodo membongkar bagaimana kehidupan seorang PNS. Tak disangka, PNS yang digaji dengan uang rakyat hidup penuh kemewahan.
Baca SelengkapnyaHudori jadi tersangka tindak pidana korupsi anggaran dana desa senilai Rp1,3 miliar.
Baca SelengkapnyaKPK resmi menjebloskan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke penjara
Baca SelengkapnyaKPK bahkan sempat gagal untuk melakukan OTT terhadap Bupati Sidoarjo.
Baca Selengkapnya