'Cinta bertepuk sebelah tangan' Gerindra ke Budi Waseso
Merdeka.com - Meski sudah mengumumkan tiga nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang lolos penjaringan, Partai Gerindra masih membuka peluang terhadap nama lain. Kepala BNN Budi Waseso sempat dilirik karena dinilai memiliki popularitas tinggi. Namun sayangnya niatan itu ditolak mentah-mentah oleh Budi Waseso.
Saat dimintai tanggapannya atas keinginan Gerindra yang ingin mengusungnya di Pilgub DKI, mantan Kabareskrim itu menyatakan ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala BNN. Apalagi, ungkap Budi, Partai Gerindra belum sekalipun menjalin komunikasi untuk penjajakan membahas Pilgub DKI.
"Saya belum ada komunikasi apapun ya, karena bagaimanapun saya sekarang masih kepala BNN. Dan kegiatan-kegiatan saya itu kan kalau di luar dari kepentingan BNN harus seizin bapak Presiden. Saat ini belum ada yang mendekati," kata Budi Waseso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/7).
-
Apa pendapat Sekjen Partai Gerindra soal wacana duet Sandiaga-AHY? Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, pihaknya menghormati setiap keputusan koalisi partai politik untuk mengusung siapa pun sosoknya menjadi capres maupun cawapres.
-
Apa yang ingin dilakukan Sandiaga Uno untuk Warteg? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengupayakan Warung Tegal (Warteg) bisa masuk ke pasar internasional/go international melalui program Spice Up The World (SUTW).
-
Siapa yang mendukung keputusan Sandiaga Uno terjun ke politik? Keputusan Sandi turun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari sang istri.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Mengapa Rudini menolak perintah Presiden Soeharto untuk menjadi Ketua Golkar? Rudini tidak mau menjadi penyelenggara pemilu sekaligus peserta pemilu karena sama saja menyalahi aturan.
Budi menyatakan bahwa dirinya tak kenal dengan Politikus Gerindra Sandiaga Uno yang ingin dipasangkan dengannya di Pilgub DKI. "Saya malah belum kenal. Tapi kalau dipasang-pasangkan namanya orang berharap kan boleh lah," ujarnya.
Nama Budi Waseso pertama kali dimunculkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dia langsung memasangkan nama Budi Waseso dan Sandiaga Uno menjadi cagub dan cawagub di Pilgub DKI Jakarta.
Dasco menilai Budi Waseso memiliki sikap tegas dan mempunyai pengalaman sehingga sangat layak untuk memimpin ibu kota. "Calon yang masuk radar ada Budi Waseso. Dia tegas, tidak arogan, integritas tinggi, berprestasi, tidak pandang bulu dan bersih," kata Dasco beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua Penjaringan Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, partainya telah memiliki langkah untuk memenangkan Pilkada DKI 2017 siapapun tokoh yang akan diusung nantinya.
"Ahok bukan sosok yang tidak terkalahkan. Hitungan politik saya, Ahok kalah, tapi saya tidak mau mendahului takdir Allah. Dengan kerja keras Gerindra, Ahok bisa dikalahkan," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (14/7).
Seperti diketahui, Gerindra telah memiliki tiga nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta hasil dari penjaringan, mereka adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, pengusaha Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
"Mereka bertiga, ditambah Pak Buwas jika jadi diputuskan, adalah kader anak bangsa yang bisa memberi koreksi kepemimpinan Ahok. Kemudian menjadi perekat kembali soliditas warga Jakarta membangun Jakarta bersama-sama," jelas anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Syarif meyakini langkah partainya mengusung calon Gubernur DKI Jakarta akan mendapatkan sambutan dari masyarakat. Mengingat partai berlambang Burung Garuda ini ingin membangun ibukota tanpa menyakiti, partisipatif, humanis dan taat hukum.
"Sejak awal masyarakat sudah tahu bahwa Gerindra ingin pembangunan di DKI jakarta tanpa menyakiti, partisipatif, humanis dan taat hukum. Itu semua sangat minim di Ahok," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaGerindra konsentrasi untuk membawa gagasan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu, (14/6) lalu.
Baca SelengkapnyaBudi Djiwandono mengaku sudah membicarakan mengenai Pilkada DKI Jakarta kepada Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaLangkah politik Budiman Sudjatmiko mendukung Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBudiman dikenal sebagai aktivis yang getol menentang Orde Baru era Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP Budiman Sujatmiko memberikan sinyal dukungan kepada Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketika menyambangi Kertanegara.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Projo Budi Arie Setiadi merespons pernyataan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang mengaku siap berduet dengan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPKB membuka peluang untuk merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan untuk Pilkada Jawa Barat
Baca SelengkapnyaGerindra mengaku tidak masalah dengan duet Prabowo-Ganjar. Tetapi justru sulit untuk menyakinkan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaNamun belum ada komunikasi antara Gerindra dengan Budiman usai dipecat PDIP.
Baca Selengkapnya