Cyrus Network: Jokowi tak berdaya dan tak punya dukungan politik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dinilai belum mengambil sikap tegas terkait kisruh antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut pengamat politik dari Cyrus Network Hasan Batupahat, Jokowi tak bisa memutuskan apapun karena terlilit kepentingan politik dari partai pengusungnya, PDIP.
"Dia punya jabatan tapi tidak punya kekuasaan kalau full ada kekuasaan pasti enggak gini. Hari ini dia enggak berdaya, Jokowi sejak awal enggak punya support politik apa-apa, yang punya itu Mega, Jokowi takut kehilangan support politik tapi dia enggak mau berbenturan dengan masyarakat, " jelas Hasan di Eatology Sabang, Jakarta, Minggu (25/8).
Akibatnya Jokowi tak bisa berbuat banyak. Bahkan Jokowi dianggap masyarakat sebagai presiden PDIP bukan presiden Indonesia.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
"Yang mengganggu Jokowi itu bukan KMP, tapi PDIP. Dia harus kasih pernyataan ke PDIP, saya mau bangun Indonesia jangan bikin repot saya. Kalau bikin repot silakan keluar dari pemerintahan atau dia bisa cari partai lain atau ambil alih partai," ujarnya.
Dia menduga Jokowi dalam tekanan berat sehingga seringkali bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Jokowi sendirian dia tanpa support apa-apa. Dia periksa gigi nyeberang ke Balai Kota, setelah ada dukungan, ada teman dia buat keputusan politik yang amat berat," tutur Hasan.
Menurut Hasan penting bagi Jokowi me-reshuffle orang-orang di sampingnya. Orang-orang yang memberikan masukan tanpa kepentingan apapun.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.
Baca SelengkapnyaPSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya