Debat Pilkada, Rasiyo-Lucy demam panggung, Risma-Whisnu garang
Merdeka.com - Meski terlihat tak seimbang, suasana debat publik Pilkada Surabaya, Jawa Timur yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Dyandra, Jalan Basuki Rahmat, pada Jumat malam (30/10), berjalan 'panas'. Ini terlihat dari kegaduhan masing-masing pendukung pasangan calon (Paslon), hingga moderator acara, Rosiana Silalahi tampak sewot dan mengancam akan mengusir mereka dari dalam gedung.
Di acara debat publik bertema: Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat ini, pasangan patahana, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana lebih menguasai materi dibanding pasangan nomor urut satu, Rasiyo-Lucy Kurniasari yang disokong Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN).
Bahkan, calon wakil wali kota urut satu, Lucy Kurniasari sempat gagap dan grogi memberikan paparannya, sehingga terpaksa diambil alih Rasiyo. Mantan Sekdaprov Jawa Timur inipun lebih banyak mendominasi penyampaian visi-misi pasangan SeRasi.
-
Kenapa Kartika Putri merasa gelisah? Dia sempat merasa gelisah karena harus meninggalkan anak-anaknya di rumah.
-
Siapa yang dilempar lumpia? Koordinator Bonek Green Nord 27, Husin Ghozali alias Cak Conk menceritakan pernah ada satu kasus suporter Tribun VIP Stadion GBT melempar lumpia ke lapangan.
-
Dimana Ukkasya terlihat gugup? Meskipun wajahnya terlihat sedikit gugup, namun dia tampak menikmati pengalaman tersebut.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa pengangkatan KGPH Purbaya diprotes? Adik Pakuwana XII, GKR Wandasari atau Gusti Moeng, menyebut pengangkatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta tidak sesuai adat.
-
Siapa yang terlihat canggung? Terlihat Canggung, Ini 7 Momen Pertemuan Irish Bella dan Ammar Zoni di Kajian Umi Pipik Irish Bella awalnya duduk, kemudian berdiri ketika Ammar Zoni dan rombongan artis pria lewat di ruang jemaah wanita. Namun, ketika Ammar Zoni lewat, Irish Bella memalingkan wajahnya, menciptakan momen canggung.
Sementara pasangan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Risma-Whisnu dengan lugas dan gamblang menyampaikan materi jawaban sesuai pertanyaan yang disampaikan moderator, termasuk pertanyaan lawan (Rasiyo-Lucy).
Di tengah acara, saat panas-panasnya debat, Rosiana Silalahi sempat naik pitam karena ulah masing-masing pendukung di dalam ruangan. "Saya tadi juga tahu ada yang batuk-batuk saat paslon berbicara. Kalau memang sakit lebih baik keluar, jangan bikin gaduh. Ketua KPU tolong usir keluar mereka yang bikin gaduh," tegas Rosiana memperingatkan.
Usai acara, duel program yang tak seimbang ini diakui pasangan Rasiyo-Lucy. "Jadi untuk kepentingan perempuan dan anak muda, kita sepakat sesuai segmen. Karena di materi ini, Paklek (Rasiyo) lebih menguasai data, jadi Pakleklah yang lebih dominan," kata Ning Lucy kepada wartawan.
Ditambahkan Rasiyo, debat publik malam ini, memang dialah yang lebih mendominasi acara. "Jadi sesuai pembagian. Ning Lucy lebih ke anak muda dan perempuan. Ini kan masih ada lagi debat-debat berikutnya. Itu nanti (masalah perempuan dan anak muda) Ning Lucy yang akan mendominasi. Kita sudah sepakat itu," dali Rasiyo.
Mantan Sekdaprov Jawa Timur ini melanjutkan, "Pada pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan, juga terkadang dijawab tidak sesuai konteks. Ada yang tidak dijawab. Itu kalian-kalian (wartawan) yang menilai sendiri bagaimana acaranya. Sudah ya, tadi kan sudah tahu sendiri bagaimana acaranya," pungkas Rasiyo dengan mimik tegang.
Sementara giliran pasangan Risma-Whisnu yang memberikan keterangan persnya usai acara, tampak sumringah. Bahkan, Risam kerap menebar tawanya yang khas. Guyonan seperti biasa saat dia masih memimpin Kota Surabaya, masih terdengar renyah.
Risma menyanggah enggan memberi jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan lawannya saat debat, terkait kondisi warga Surabaya, mulai dari masalah pendidikan hingga angka pengangguran. "Saya ingin menyampaikan, kalau kita ngomong real, datanya itu apa? Kita tidak bisa ngomong data soal Surabaya maju dan berkembang, apa suport datanya yang mendukung? Seperti misalnya, banyak orang nganggur di Surabaya, itu datanya apa?," paparnya.
Dia melanjutkan,"Dia Surabaya, banyak pekerjaan non formal (wira usaha). Apakah itu bisa disebut mereka nganggur? Orang tidur-tidur di rumah tapi punya pekerjaan non formal di rumah apa bisa disebut nganggur? Di Surabaya ini banyak sekali pekerjaan-pekerjaan non formal."
Rismapun menyerahkan penilaian ini, kepada warga Surabaya sendiri. Karena menurutnya, masing-masing warga yang berhak menilai dirinya berpenghasilan atau tidak. "Di Surabaya ini unik. Kotanya besar, menjadi Kota Metropolis, tapi dukungan pekerjaan-pekerjaan non formilnya gede. Itulah Surabaya, kita tidak usah menjadi orang lain, kalau kita ingin maju," tandasnya.
Senada, Whisnu juga menyontohkan Kampung Lontong di Banyu Urip Lor, Surabaya, yang hampir seluruh warganya membuat lontong di rumahnya masing-masing. "Apa yang disampaikan Bu Risma dan saya tadi itu, real. Misalkan di Kampung Lontong, itu banyak orang, yang bisa dibilang pengangguran, tapi perputaran ekonomi ada di situ."
"Jadi data yang menyebut banyak warga di Surabaya itu pengangguran seperti apa? Semuanya, biar masyarakat senidir yang menilai, bukan Paslon antar Paslon," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kericuhan tersebut terjadi tepat pada saat segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan Cagub-cawagub.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung menilai panelis seperti tersiksa karena tidak melakukan pendalaman dari jawaban masing-masing paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi pada segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan cagub-cawagub.
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, gimik celingak-celinguk yang dilakukan Gibran saat debat adalah guyonan biasa.
Baca SelengkapnyaKPU Hasyim Asy'ari buka suara terkait Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Grace Natalie mendatangi moderator saat debat capres
Baca SelengkapnyaMomen lumayan panas, terjadi ketika Anies dan Prabowo keras beradu argumen terkait pembahasan demokrasi.
Baca Selengkapnya"Yang disampaikan Grace dan Isyana ada pendukung paslon lain yang mengganggu capres saat bicara," kata Ariyo
Baca SelengkapnyaMereka merasa ada perlakuan istimewa yang diberikan panitia kepada lawannya.
Baca SelengkapnyaDebat perdana calon presiden berjalan panas, Selasa (12/12) kemarin. Antar calon saling mengkritik satu sama lain
Baca SelengkapnyaDia menyebut debat menjadi wadah untuk masyarakat mengetahui bagaimana isi kepala dari calon pemimpinnya nanti.
Baca SelengkapnyaKeduanya menyindir Edy sebagai sosok yang arogan hingga suka menakut-nakuti kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKPU sudah menegur Gibran saat rapat evaluasi debat capres dan cawapres bersama tiga tim pasangan calon.
Baca Selengkapnya