Demokrat Dinilai Selamat dari Upaya 'Di-Golkar-Kan'
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, langkah yang diambil Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap upaya kudeta adalah tepat.
Sebab, dari pengalaman yang terjadi di partai lain seperti Golkar, PPP dan Berkarya, dualisme berhasil dilakukan dan kubu pendukung pemerintah yang menang.
"Kalau tidak diatasi dengan cepat, bukan tidak mungkin nasib Demokrat bisa tragis, bisa bernasib sama seperti partai lain yang dikudeta, diambil paksa melalui dualisme kepengurusan dan melalui legitimasi pengesahan SK Kemenkum HAM," kata Pangi saat dihubungi, Rabu (3/1).
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Bagaimana cara Demokrat dalam menghadapi dinamika politik? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Bagaimana PPP akan menghadapi sengketa pemilu? 'Jika terjadi persengketaan baik di internal sesama kader (caleg) maupun eksternal akan diserahkan terakhir ke MK. Tentunya, kader yang membidangi hukum dari PPP akan kolaborasi agar setiap persengketaan bisa ditangani sebaik-baiknya,' sambungnya.
Politik belah bambu yang dialami Partai Demokrat saat ini bukan hal yang baru dan sudah pernah dialami oleh partai politik sebelumnya. Seperti Golkar yang pernah pecah dengan adanya dualisme kepengurusan antara kelompok Aburizal Bakrie alias Ical dengan kelompok Agung Laksono.
Bahkan masalah tersebut berangsur-angsur sejak 2014 sampai dengan 2016 ketika putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi kubu Agung dan mengesahkan kubu Ical. Hingga selesai pada disahkannya dalam Munas Luar Biasa Golkar yang digelar di Nusa Dua, Bali.
"Politik belah bambu juga hal yang sama pernah menyasar internal Partai Golkar, munculnya dualisme kepengurusan via munas Ancol dan Munas Bali," jelasnya.
Tidak hanya Golkar, Pangi juga menarik beberapa Partai Politik yang mengalami dualisme kepemimpinan seperti PPP dam Partai Berkarya besutan Tommy Suharto.
"Hal sama juga terjadi dualisme pada partai PPP pada munaslub Jakarta dan Surabaya, kemudian baru-baru ini peristiwa tragis yang dialami partai berkarya, dualisme kepengurusan Tommy Soeharto melalui kudeta yang dilakukan Muchdi Purwoprandjono, lalu SK Kemenkum HAM mengesahkan kepengurusan Muchdi," bebernya.
Atas hal itu, Ia menjelaskan bila pola gerakan politik pengambilan kekuasaan dalam internal parpol semuanya sama. Dengan memanfaatkan eks kader yang kecewa dan dipecat untuk mengambil momentum ketika benturan kubu di dalam internal partai yang kian mengeras.
"Memanfaatkan momentum benturan faksi yang kian mengeras, menyelenggarakan Munaslub, Kemenkum HAM yang mengesahkan kepengurusan yang sah (SK) sesuai selera chemestry kekuasaan, cenderung partai oposisi menjadi target dan korban operasi khusus tersebut," jelasnya.
Namun demikian, Pangi melihat bila Partai Demokrat telah berhasil lolos dari ancaman perpecah belahan partai yang coba dilakukan oleh berbagai pihak.
"Saya mencermati, bahwa Partai Demokrat selamat dan lolos dari operasi khusus mengambil paksa atau kudeta terhadap partai tersebut, yang tidak sesuai dengan selera kekuasaan, kita tahu bahwa Partai Demokrat yang selama ini cukup kritis terhadap kebijakan kekuasaan," jelasnya
"Paling tidak Partai Demokrat cukup mahir dan piawai mengendus dan mampu dengan cepat mengantisipasi upaya politik belah bambu menyasar partai tersebut, berhasil menggagalkannya, akibat operasi tersebut mengalami patahan di tengah jalan," tambahnya.
Oleh sebab itu, Pangi menambahkan, bila langkah Putra SBY selaku penerus trah kepemimpinan Partai Demokrat dinilai sangatlah wajar, ketika mempertahankan kepemimpinannya.
"Paling tidak ini bisa saja menjadi pembelajaran bagi yang melakukannya, ternyata candu kekuasaan mengambil alih pimpinan elite sentral partai dengan cara-cara inkonstitusional atau cara paksa bisa dihentikan, agar tidak menjadi candu kekuasaan. Wajar saya pikir Partai Demokrat membela diri, mempertahankan kekuasaan itu adalah seni berkuasa," tuturnya.
Terlebih, kata dia, politik belah bambu melalui Munaslub dengan pengesahan kepengurusan SK Kemenkum HAM dinilai lebih murah. Yang menjadi jalan pintas untuk peroleh posisi Ketua Umum partai, ketimbang mendirikan partai yang membutuhkan usaha, biaya, dan pengorbanan yang tak sedikit.
"Maka ada pikiran liar mengambil alih ketum partai dengan cara paksa melalui munaslub sangat menjanjikan ketimbang mendirikan partai baru dari fenomena dan bentangan emperisme selama ini," Tuturnya.
AHY Beberkan Isu Politik Pecah Bambu
Diketahui, AHY mengungkap upaya kudeta di partainya yang dilakukan oleh sejumlah pengurus dan mantan pengurus Demokrat. AHY juga mengungkap upaya itu melibatkan orang di lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak lama berselang, Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief mengungkap orang tersebut adalah KSP Moeldoko.
Meski mengakui melakukan pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat, Moeldoko tak membantah atau mengakui ingin mengkudeta AHY dari kursi ketum.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKoalisi PDIP-Demokrat diprediksi akan mengubah lanskap politik nasional
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan PK yang dilakukan KSP Moeldoko membuat kader khawatir apabila partai yang dibangun selama ini dirampas begitu saja oleh para pembegal partai.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca SelengkapnyaPDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaInisiator Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pimpinan, Darmizal menyebut dalam waktu dekat barisan KLB akan menentukan sikap dan arah politik.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaBasarah mengatakan, wacana hak angket tidak melempem dan terus dimatangkan PDIP.
Baca SelengkapnyaUU MD3 Masuk Prolegnas 2024, Revisi untuk Beri Jalan Golkar Ambil Jatah Ketua DPR?
Baca Selengkapnya