Demokrat sebut yang setuju angket KPK partai pendukung Jokowi
Merdeka.com - Hak angket yang diusulkan Komisi III DPR untuk mendesak KPK membuka rekaman BAP politisi Hanura Miryam S Haryani telah disetujui dalam rapat paripurna hari ini. Akan tetapi, pengambilan keputusan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah selaku pimpinan rapat dianggap terburu-buru karena tidak mendengar masukan dari fraksi yang menolak angket.
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Benny K Harman menduga, fraksi partai pendukung angket adalah mereka yang mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Ya namanya itu kan kekuasaan itu kan yang mendukung waktu pemerintah semua. Di paripurna semua yang menyatakan tegas menolak hanya kami," kata Benny di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/4).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa yang didukung DPR? Mengomentari hal kebijakan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai, permasalahan PMI di luar negeri begitu beragam dan membutuhkan pendampingan dari pihak Polri.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
Benny menyayangkan cepatnya pengambilan keputusan angket KPK itu. Padahal jika rapat ditunda agar fraksi-fraksi partai bisa melakukan lobi, Demokrat telah menyiapkan solusi.
Solusinya adalah masalah penyebutan 6 anggota Komisi III DPR yang dituding mengancam Miryam untuk memberikan keterangan palsu diselesaikan melalui mekanisme lain di luar angket.
"Ya enggak perlu hak angket, ada hal lain. Supaya menggunakan mekanisme lain. Inikan cepat sekali. Bayangkan saya ada lobi dulu, mestinya jangan dulu diputuskan," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi III ini menyebut, partainya tidak akan melakukan perlawanan untuk menolak angket. Pasalnya, dia menilai Demokrat tidak mendapat dukungan dari masyarakat.
"Kami kan partai kecil. Kita enggak berkuasa melawan partai pendukung pemerintah. Ini kan partai pendukung pemerintah semuanya. Enggak bisa kita lawan, itu karena akibat rakyat enggak suka kita ya begitu," ujar Benny.
Ditambahkannya, alasan Fraksi Demokrat menolak dikarenakan usulan hak angket tidak tepat waktu. KPK tengah mengusut kasus e-KTP. Sehingga, Benny khawatir angket akan mengganggu proses hukum e-KTP yang ditangani KPK.
"Tidak tepat waktu untuk menggunakan hak angket karena kasus e-KTP. Karena kami tidak ingin memakai hak angket ini dipakai untuk menjadi semacam bungkam para koruptor," tandasnya.
"Yang kedua kami minta KPK segan-segan untuk tetap melakukan proses hukum terhadap siapa saja yang terlibat kasus e-KTP. Jangan sampai KPK terpengaruh dengan angket," tutup Benny.
Seperti diketahui, rapat paripurna persetujuan angket KPK sempat berjalan panas. Gerindra, Demokrat dan PKB bahkan memutuskan untuk walk out karena tak setuju angket tersebut. PKS juga sejak awal menegaskan menolak adanya usulan angket kepada lembaga antirasuah itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaJadi kelihatannya yang nantinya akan mengajukan hak angket dari Koalisi Perubahan PKS, atau nanti PDIP dari koalisi 03,” kata Ujang Komarudin
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Demokrat, dukungan parlemen sangat penting untuk kelancaran pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMembahas isu kontroversial yang melibatkan Partai Cokelat dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaTiga parpol koalisi AMIN menunggu sikap PDIP sebagai partai pengusung Ganjar selaku capres yang menginisiasi hak angket.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca SelengkapnyaRiefky menyebut, peluang berkoalisi dengan NasDem, PDIP hingga PKS masih terbuka lebar.
Baca Selengkapnya