Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Denny Indrayana Laporkan Dugaan Politik Uang di Pemungutan Suara Ulang Pilgub Kalsel

Denny Indrayana Laporkan Dugaan Politik Uang di Pemungutan Suara Ulang Pilgub Kalsel Denny Indrayana. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Calon Gubernur Kalimantan Selatan Denny Indrayana melaporkan dugaan praktik politik uang dalam pemungutan suara ulang Pilgub Kalimantan Selatan ke Badan Pengawas Pemilu. Denny langsung melapor ke Bawaslu RI siang ini, Senin (12/4).

"Kami memberikan berbagai informasi situasi di Kalsel yang semakin tidak kondusif terkait dengan pemilihan yang jujur dan adil," katanya usai melapor di kantor Bawaslu RI, Jakarta, Senin (12/4).

Dia memaparkan sejumlah praktik modus politik uang. Pertama, ada pembagian sembako dikemas bakul yang diberikan kepada pemilih di wilayah yang melakukan pemungutan suara ulang setiap hari.

"Dua, pemborongan dagangan di pasar-pasar yang kemudian masyarakat tinggal ambil. Itu juga modus politik uang," imbuhnya.

Berikutnya, Denny menemukan ada kepala desa digaji Rp5 juta per bulan, sementara ketua RT diberi Rp2,5 juta selama rentang menuju PSU pada 9 Juni.

"Saya sudah ketemu dengan beberapa RT di beberapa wilayah mengkonfirmasi itu, tujuannya nanti mereka merekrut suara-suara pemilih," ucapnya.

Modus lain ada juga rumah-rumah yang diidentifikasi dan didata melalui stiker berbunyi 'Ayo ke TPS Jangan Golput' beserta tulisan angka yang berarti jumlah pemilih. Rumah yang telah didata ini akan didatangi tim lain untuk memberikan uang untuk membeli suara mereka.

Serta, Denny mengungkap kepala dinas juga dikumpulkan untuk menguntungkan salah satu pasangan calon.

"Belum lagi ada kepala dinas kepala dinas yang dikumpulkan untuk menguntungkan salah satu paslon," kata Denny.

Ia pun berharap Bawaslu RI dapat memproses informasi tersebut. Sebab, Bawaslu Kalsel tidak mampu melakukan apapun atas temuan politik uang itu.

"Sayangnya Bawaslu Kalsel tidak melakukan apa-apa. Karena itu saya sekaligus memberikan informasi kepada Bawaslu pusat tolong ini diambil langkah-langkah. Supaya prinsip jujur dan adil dalam pelaksanaan Pilgub Kalsel bisa tercapai dan terpenuhi," jelas Denny. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu: Politik Uang Sanksinya Berat, Bisa Dipenjara 72 Bulan
Bawaslu: Politik Uang Sanksinya Berat, Bisa Dipenjara 72 Bulan

Bawaslu DKI Jakarta mengingatkan warga yang kedapatan terlibat politik uang baik menerima maupun memberi bisa dikenakan sanksi pidana

Baca Selengkapnya
Bawaslu Malang Selidiki Dugaan Praktik Politik Uang Jelang Pemilu
Bawaslu Malang Selidiki Dugaan Praktik Politik Uang Jelang Pemilu

Bahwa terduga mengaku rutin membagikan uang kepada masyarakat setempat terutama saat Jumat Legi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana

Kepala desa biasanya memiliki hubungan dengan petahana sehingga dapat mendobrak atau mengurangi suara politisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengenal 'Serangan Fajar' dan Sanksi Bagi Pemberi dan Penerima di Pilkada 2024
Mengenal 'Serangan Fajar' dan Sanksi Bagi Pemberi dan Penerima di Pilkada 2024

Bentuk praktik ini bervariasi, mulai dari pemberian uang tunai, paket sembako, hingga barang-barang lain yang memiliki nilai ekonomis.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jelang Pemilu, Warga Depok Ramai-Ramai Terima Bansos 10 Kg Beras
FOTO: Jelang Pemilu, Warga Depok Ramai-Ramai Terima Bansos 10 Kg Beras

Presiden Jokowi menggelontorkan bansos baru berupa beras 10 kilogram dan BLT dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun. Kebijakan ini lantas menuai polemik.

Baca Selengkapnya
Caleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang
Caleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang

Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.

Baca Selengkapnya
Tumpukan Paket Sembako Diduga Untuk Serangan Fajar Ditemukan di Kepulauan Seribu
Tumpukan Paket Sembako Diduga Untuk Serangan Fajar Ditemukan di Kepulauan Seribu

Dia mengungkap, temuan tersebut berada di wilayah Kepulauan Seribu pada 25 November 2024 atau di momentum hari tenang.

Baca Selengkapnya
Kubu Ridwan Kamil-Suswono Ungkap Kecurangan di Pilkada Jakarta, Bagi-Bagi Minyak Goreng Hingga Amplop
Kubu Ridwan Kamil-Suswono Ungkap Kecurangan di Pilkada Jakarta, Bagi-Bagi Minyak Goreng Hingga Amplop

Ada pembagian sembako meliputi beras, minyak goreng, serta amplop kepada warga Jakarta di masa tenang.

Baca Selengkapnya
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara

Praktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang

Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Modus Jual Beli Suara di Pemilu, Ada Borongan dan Eceran
Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Modus Jual Beli Suara di Pemilu, Ada Borongan dan Eceran

Sebelumnya, Mahfud juga pernah dibuat geleng-geleng kepala akan praktik korupsi di tanah air yang sudah parah.

Baca Selengkapnya
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya