Disebut adu domba Risma dan Jokowi, ini komentar Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama membantah dirinya bermaksud mengadu domba Wali kota Surabaya Tri Rismaharini dan Presiden Joko Widodo. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku salah dan meminta maaf bila pernyataannya justru menyinggung pihak lain.
"Kan aku sudah ngomong, cek dong. Mungkin aku salah, kalau salah sorry udah," singkat Ahok sapaan Basuki di Balai kota Jakarta, Selasa (2/8).
Tak hanya itu, mantan Bupati Belitung Timur itu juga tak ingin membahas masalah pilkada Gubernur DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada Februari 2017 mendatang.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
"Enggak usah ngomong pilkada lah, nanti sensi lagi. Ngomong apa juga salah aku," curhat Ahok.
Diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Surabaya geram dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok. Sebab, ucapan itu dianggap bisa mengadu domba antara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Presiden Joko Widodo.
Pernyataan Ahok dipermasalahkan itu adalah soal, 'Surabaya lebih besar dari pada Solo. Wali Kota Solo bisa jadi presiden, apalagi Kota Surabaya.' Menurut mereka, tidak pantas seorang gubernur mengucapkan hal itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca Selengkapnya