Dituding PDIP tak maksimal menangkan Ahok, ini jawaban Golkar
Merdeka.com - Politikus PDIP Trimedya Panjaitan menilai partai pengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Syaiful Hidayat tidak bekerja maksimal untuk memenangkan Pilgub DKI. Menurutnya, strategi Partai NasDem, Partai Hanura dan Partai Golkar untuk memenangkan Ahok-Djarot belum maksimal.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali membantah bila mesin Partai Golkar di DKI tidak jalan. Ashraf menegaskan, partainya dan relawan yang diprakarsai oleh Golkar telah maksimal bekerja.
"Kemenangan Ahok-Djarot di putaran pertama mencapai 43 persen lebih karena semua partai pendukung sudah bekerja semaksimal mungkin ditambah lagi relawan. Memang banyak menginginkan Ahok-Djarot menduduki jabatan untuk meneruskan program Jakarta. Nah, masing-masing partai sudah bekerja sesuai dengan kreasinya," kata Ashraf kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (19/2).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Menurut Ashraf, Partai Golkar bekerja dengan 13 ribu orang terlatih selama tiga bulan ada di lapisan kedua. Melakukan tugas pokok real count dan menguasai suara di berbagai TPS dengan beragam usai. Mulai dari pembuatan tabloid, stiker, buku-buku dan pendekatan persuasif lainnya.
"Relawan Golkar ini terlatih dan mandiri dengan dibantu oleh konsultan profesional. Ada relawan kuning, ada Relawan Nusantara Pak Nusron Wahid. Satu RT satu orang artinya kita punya 30 ribu lebih relawan yang terdata dan relawan terlatih, itu gerakan yang masif," jelas Ashraf.
Politikus Golkar ini minta semua partai pendukung Ahok-Djarot untuk tidak saling menyalahkan. Ashraf menegaskan, tak hanya PDIP, semua partai pengusung seperti Partai Golkar, Hanura, NasDem dan partai pendukung seperti PPP Djan Faridz sudah bekerja maksimal.
"Kita bertarung pada posisi sulit bisa mencapai di putaran pertama sangat luar biasa. Ini perlu motivasi semua pihak, ini satu kesatuan yang utuh dengan potensi yang ada. Oleh karena itu perlu sikap arif yang dikedepankan elit-elit," jelas Ashraf.
"Pandangan yang tak mendasar membuat situasi yang tak kondusif ini ditunggu pasangan lawan. Sampai sekarang kita masih solid. Kita kerja luar biasa siang malam, semua anggota DPR RI DPRD dari Golkar dikerahkan hingga kecamatan," tandasnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tetap solid mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar lagi.
Baca SelengkapnyaHasil rekapitulasi penggunaan hak suara di Provinsi DKI Jakarta adalah sebanyak 6.558.734 pemilih.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca Selengkapnya"Surveinya yang tertinggi Anies, Zaki masih kecil. Tapi kan belum tentu Zaki yang kalah,"
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menjelaskan, bahwa untuk menjadi Dewan Pembina Golkar tak ada syarat harus menjadi pengurus kader.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPeluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca Selengkapnya“Dari 38 ketua DPD Provinsi se-Indonesia menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar dan menolak wacana munaslub,” jelas Ace Hasan
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya