Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPT Jabar 32,6 juta, Bawaslu prediksi banyak pelanggaran di Pilpres 2019

DPT Jabar 32,6 juta, Bawaslu prediksi banyak pelanggaran di Pilpres 2019 Distribusi Logistik Suara KPUD DKI Jakarta. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu tahun 2019 sebanyak 32,6 juta pemilih. Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang melayani meningkat dua kali lipat dari penyelenggaraan Pilgub Jabar Juni 2018 lalu.

Dari jumlah itu, 16,4 juta adalah pemilih laki-laki dan 16,2 juta adalah pemilih perempuan. Para pemilih tersebar di 627 kecamatan atau 5.957 desa/kelurahan. TPS yang melayani mereka sebanyak 137.401.

Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat menyebut bahwa data tersebut ditetapkan KPU Jabar sesuai Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap pada Pemilu 2019.

"Penetapan DPT dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip menyeluruh, akurat, dan up date. Penyusunannya dilakukan secara cermat dan hati hati karena menyangkut hak dasar warga negara," katanya saat dihubungi, Jumat (31/8).

Yayat menyebut, sempat terjadi persoalan data di Kabupaten Bandung sehingga sidang sempat ditunda. Selepas penundaan sidang, masih belum ada kesepakatan antara KPUD dengan Bawaslu Kabupaten Bandung.

Sehingga penetapan DPT oleh KPU disertai catatan kewajiban Bawaslu dan KPU Jabar melakukan supervisi dan verifikasi ke Kabupaten Bandung.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat memprediksi penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 akan banyak diwarnai pelanggaran. Jenis pelanggarannya pun akan sama dengan modus yang berbeda.

Indikatornya mengacu pada penyelenggaraan pesta demokrasi sebelumnya. Seperti soal netralitas aparatur sipil negara (ASN), kampanye hitam, dan politik uang.

Tindakan pelanggaran bertransformasi. Misalnya, politik uang tidak lagi dengan tunai, namun dengan menawarkan asuransi kesehatan. Kampanye hitam pun tidak lagi dengan cara konvensional, tapi lebih terbuka di media sosial.

"Trend pelanggaran tidak banyak berubah dan potensial marak terjadi lagi di Pemilu 2019. Modusnya saja yang berubah," kata Komisioner Bawaslu Jabar Yusuf Kurnia, saat dihubungi.

Bawaslu menilai hal itu tidak terlepas dari undang-undang pemilu masih memiliki banyak celah yang berpotensi dimanfaatkan peserta pemilu untuk melakukan kecurangan.

"Sekarang belum saatnya kampanye, tetapi salah satu atau beberapa unsur dihilangkan, sehingga tidak bisa dijerat curi start kampanye karena kampanye itu harus kumulatif, ya itulah, ada ruang-ruang yang dimanfaatkan," terang Yusuf.

Tidak hanya itu, aturan pun kerap sulit menyesuaikan dengan perkembangan zaman, seperti aturan terkait penanganan kampanye hitam yang dilakukan lewat medsos yang membutuhkan waktu penanganan cukup lama akibat ketiadaan perangkat untuk mengidentifikasi pelanggaran tersebut.

"Karena tidak punya perangkat, kita kerja sama dengan kepolisian. Tapi, prosesnya bisa memakan waktu dua minggu hingga satu bulan lebih, sementara aturan mensyaratkan penanganan bisa diproses maksimal lima hari kerja (setelah pelaporan)," imbuhnya.

Kondisi tersebut diperparah dengan terbatasnya jumlah pengawas pemilu. Oleh karenanya, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu dinilainya menjadi langkah paling efektif untuk menekan pelanggaran.

"Kami mengajak masyarakat untuk bersikap kritis dan berani melaporkan setiap dugaan pelanggaran," tuturnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPT Pilkada Jateng Lebih Banyak dari Pilpres, Ini Rinciannya
DPT Pilkada Jateng Lebih Banyak dari Pilpres, Ini Rinciannya

KPU Jateng resmi menetapkan 28.427.616 daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Gubernur 2024.

Baca Selengkapnya
KPU: Ada Peningkatan 62 Ribu DPT di Pilkada Jakarta 2024
KPU: Ada Peningkatan 62 Ribu DPT di Pilkada Jakarta 2024

KPU ungkap peningkatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Nomor Urut Paslon Pilkada Jabar: Acep-Gita KDI 1, Jeje-Ronal 2, Syaikhu-Ilham 3 dan Dedi Mulyadi-Erwan 4
Nomor Urut Paslon Pilkada Jabar: Acep-Gita KDI 1, Jeje-Ronal 2, Syaikhu-Ilham 3 dan Dedi Mulyadi-Erwan 4

KPU Jabar meminta semua paslon melakukan persaingan dengan saling menghormati.

Baca Selengkapnya
KPU Ungkap Jumlah Pemilihan Ulang pada Pemilu 2019 dan 2024, Berikut Data Perbandingannya
KPU Ungkap Jumlah Pemilihan Ulang pada Pemilu 2019 dan 2024, Berikut Data Perbandingannya

Data itu dibeberkan KPU dalam rapat dengan DPR, Bawaslu dan Kemendagri terkait pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Temukan 122.369 Data Ganda di Pilkada Jabar Disebabkan Perpindahan Penduduk
Bawaslu Temukan 122.369 Data Ganda di Pilkada Jabar Disebabkan Perpindahan Penduduk

Perpindahan penduduk menjadi salah satu penyebab besarnya angka pemilih ganda dalam daftar pemilih pada Pilkada 2024 di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Petakan TPS Rawan di DKI Jakarta
Bawaslu Petakan TPS Rawan di DKI Jakarta

Menurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak  3-7 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jumlah TPS Pemilu 2024, Sudahkah Paham pada Aturannya dalam Penyelenggaraannya Sebelum Memberikan Suara?
Jumlah TPS Pemilu 2024, Sudahkah Paham pada Aturannya dalam Penyelenggaraannya Sebelum Memberikan Suara?

Jumlah TPS Pemilu 2024 penting untuk diketahui setiap warga yang hendak memberikan suaranya untuk pemilihan umum mendatang.

Baca Selengkapnya
KPU Jakarta Siapkan 8,4 Juta Surat Suara untuk Hari Pencoblosan Pilkada 2024
KPU Jakarta Siapkan 8,4 Juta Surat Suara untuk Hari Pencoblosan Pilkada 2024

Sebanyak 8.425.755 surat suara tersebut telah didistribusikan langsung ke KPU kabupaten dan kota.

Baca Selengkapnya
JPPR Klaim Temukan Sejumlah Pelanggaran di TPS, dari Diintimidasi Aparat hingga Pembagian Uang
JPPR Klaim Temukan Sejumlah Pelanggaran di TPS, dari Diintimidasi Aparat hingga Pembagian Uang

JPPR menemukan pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Ratusan Warga Nyoblos Ulang di TPS 043 Menteng
FOTO: Suasana Ratusan Warga Nyoblos Ulang di TPS 043 Menteng

Pemungutan suara ulang di TPS 043 ini dilakukan karena terdapat 18 orang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) mendapatkan surat suara yang tak seharusnya.

Baca Selengkapnya
3.743 Napi di Bali Masuk DPT, KPU Siapkan 18 TPS Khusus dalam Lapas dan Rutan
3.743 Napi di Bali Masuk DPT, KPU Siapkan 18 TPS Khusus dalam Lapas dan Rutan

Ribuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
KPU Jabar Tindak Lanjuti Temuan 122.369 Data Pemilih Ganda di Pilkada 2024
KPU Jabar Tindak Lanjuti Temuan 122.369 Data Pemilih Ganda di Pilkada 2024

Pengecekan data pemilih ganda memakan waktu lebih lama karena Jawa Barat memiliki data pemilih ganda terbanyak se-Indonesia

Baca Selengkapnya