Edy Rahmayadi soal Djarot: Saya mimpin bukan wilayah lagi, tapi seluruh Indonesia
Merdeka.com - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi resmi maju dalam Pilkada 2018 yang digelar secara serentak Juni nanti. Edy resmi maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara, didukung oleh Gerindra, PAN dan PKS.
Edy didampingi oleh Musa Rajekshah, nantinya Edy akan berhadapan dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta yaitu Djarot Saiful Hidayat. Djarot resmi didukung oleh partainya PDIP di Pilgub Sumut.
"Pak Djarot teman saya, fair dong kita bertanding pasti ada yang menang ada yang kalah. Kan enggak mungkin gubernurnya dua," kata Edy di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).
-
Apa jabatan strategis yang pernah dipegang Edi Sudrajat? Ia adalah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menduduki tiga jabatan tinggi militer sekaligus dalam satu waktu.
-
Kenapa Soetardjo jadi Gubernur Jawa Barat? Setelah Indonesia merdeka, mulai dibentuklah suatu pelaksanaan pembagian daerah yang pada saat itu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan pembagian daerah menjadi 8 provinsi. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang terbentuk atas perundingan PPKI mengenai pemerintahan daerah di Indonesia. Masih bersifat sementara, gubernur Jawa Barat diampu oleh Dr. Soetardjo Kertohadikusumo.
-
Dimana Soetardjo menjabat Gubernur Jawa Barat? Ia lahir di sebuah desa bernama Kunduran, yang berada di Blora, Jawa Tengah. Lahir pada 22 Oktober 1892, Soetardjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat yang bertempat tinggal di Gedung Sate.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang dianggap sukses memimpin Jateng? Nama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi santer difavoritkan akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng. Dia dinilai sukses membawa Jateng sebagai daerah yang aman kondusif selama ia menjabat sebagai kapolda.
Edy pun mengakui Djarot mempunyai pengalaman dalam memimpin suatu daerah. Namun, Edy tetap optimis bisa mengungguli Djarot pada saat Pilkada 2018 nanti.
"Saya kan mimpin ini bukan wilayah lagi tapi seluruh Indonesia saya pimpin, dari Sabang sampai Merauke," ujarnya.
Sebelum Edy resmi menjadi Gubernur Sumatera Utara, dirinya terlebih dahulu akan mempelajari bidang pemerintahan. Tapi dirinya yakin bisa mempelajarinya, karena dirinya mengaku sudah mengenal lama daerah Sumatera Utara.
"Nanti kita pelajari ya (bidang pemerintahan). Kita pelajari yang Insya Allah karena saya orang Sumut maka saya tahu Sumut," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edy Ramayadi mengatakan, dia optimis memenangkan Pilgub Sumut melawan menantu Presiden Joko Widodo itu.
Baca SelengkapnyaEdy yakin pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bisa menang di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaEdy yang berpasangan dengan Hasan Basri Sagala didukung enam partai politik yakni PDIP, Hanura, Partai Ummat, Partai Gelora, Partai Buruh, dan PKN.
Baca SelengkapnyaEdy mengaku siap melawan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengakui jika dirinya melirik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaKesamaan visi itu didapatkan setelah Edy melakukan pembicaraan dengan Hasto selama dua jam.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaMeksi begitu, ia menilai maju di Pilkada manapun dinilainya sama saja. Karena, sama-sama melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi menilai hasil quick count tidak menjadi landasan untuk memenangkan pemilihan kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan, semua upaya pemenangan sudah dilakukan semaksimal mungkin bersama partai koalisi dan relawan.
Baca Selengkapnya