Elektabilitasnya ditandingi Risma, ini komentar Ahok
Merdeka.com - Hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga menunjukkan adanya penurunan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Salah satunya adalah survei Poltracking menempatkannya dan Risma sebagai pemimpin yang disukai publik dengan presentase sama.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengungkapkan, tidak masalah dengan hasil survei tersebut. Bahkan dia menganggap ini sebagai peluang bagi lawannya agar dapat bersaing dengannya di Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Ya.. Makanya saya bilang kita lihat saja siapa orang mau maju ya maju saja," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/9).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan, penurunan elektabilitas bisa jadi stimulus untuk calon lain ikut maju. Sebab dia khawatir jika elektabilitasnya terus meningkat tidak ada calon yang akan bersaing dengannya.
"Berarti kan mendorong orang berani maju. Bagus dong. Kalau gue terlalu kuat, enggak berani maju semua nanti. Justru yang sekarang bagus," tutupnya.
Sebelumnya, berdasarkan survei Poltracking Ahok dan Risma disukai publik dengan presentase berada pada angka 64 persen. Sementara itu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap kandidat lainnya seperti Yusuf Mansur 63 persen, Anies Baswedan 53 persen, serta Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno masing-masing 46 persen.
Survei yang dilakukan Poltracking Indonesia ini dilaksanakan pada 6 sampai 9 September 2016 menggunakan metode multi-stage random sampling. Responden yang dilibatkan survei sebanyak 400 orang dengan margin of error kurang lebih 4,95 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca Selengkapnya