'Fadli Zon norak ikut kampanye dan selfie dengan Donald Trump'
Merdeka.com - Kehadiran pimpinan DPR Setya Novanto dan Fadli Zon dalam kampanye Capres Amerika Serikat dari Partai Republik Donal Trump terus disoroti oleh banyak pihak. Salah satunya adalah aksi Selfie dan permintaan untuk menandatangani buku Donal Trump oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Menurut pengamat politik dari Lingkar Mardani Indonesia, Ray Rangkuti, yang dilakukan Fadli merupakan tindakan yang tak mencerminkan sebagai seorang pimpinan DPR. Perilaku Fadli saat itu, kata dia, seperti orang yang tak mengerti dan memahami posisinya sebagai pimpinan para wakil rakyat.
"Kesan saya, mereka belum mengerti dengan jabatan mereka. Ada Selfie dan beli buku lalu minta tanda tangan di Trump. Mestinya orang yang minta Selfie dengan kalian dong. Anda kan pimpinan DPR, orang yang dihormati," ujar Ray dalam diskusi yang bertajuk 'Perjalanan Dinas Pejabat Negara Menyimpang, Apa Sanksinya?' di Kantor Formappi, Jalan. Matraman Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Apa itu DPT Pemilu? DPT Pemilu adalah singkatan dari Daftar Pemilih Tetap.
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
Ray menyadari jika Fadli belum begitu lama bergelut di kursi pimpinan DPR. Dari segi usia yang tergolong muda, tindakan Fadli bisa dipahami.
Namun demikian, sebagai pemimpin di lembaga tinggi negara ini, tingkah laku Fadli senantiasa disoroti oleh banyak pihak. Sehingga dia meminta Fadli lebih mawas diri dengan posisinya sebagai wakil rakyat ini.
"Meski Anda masih muda, Anda harus tahu diri dong. Anda pemimpin, jangan norak dong. Ini yang harus diingatkan ke Fadli," kritik Ray dengan tegas.
Lanjut Ray, tindakan Fadli yang demikian mengindikasi kurangnya penghargaannya terhadap masyarakat yang telah memilih dan mempercayai kursi pimpinan DPR kepada politikus Gerindra tersebut.
"Anda jangan lagi Selfie ke mana-mana. Anda harus menghargai jabatan Anda dan pemilih Anda," pungkas Ray.
Diketahui, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku tak melewatkan momen pertemuannya dengan Donal Trump. Fadli bahkan sempat meminta tanda tangan dan selfie bersama Trump.
"Kalau saya sambil minta tanda tangan Trump dan selfie," kata Fadli saat dihubungi wartawan, Jumat (4/9).
Fadli menjelaskan, pertemuan antara dirinya dan Trump berlangsung di lantai 26 Trump Tower, Kamis (3/9), sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Dalam pertemuan itu, ia sempat makan siang bersama Trump selama 30 menit.
Usai makan siang, ia menambahkan, Trump mengajak dirinya dan rombongan DPR turun ke lobi Trump Tower untuk ikut dalam kegiatan kampanye terkait posisinya sebagai Capres AS. Dalam kegiatan itu, Trump sempat memperkenalkan Ketua DPR Setya Novanto kepada awak media, meski dirinya telah selesai berkampanye dan turun podium.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fadli juga dikenal sebagai penulis dan editor yang aktif menerbitkan karya-karya di bidang politik dan sosial kebudayaan.
Baca SelengkapnyaPenampilan Fadli Zon yang kini 'melangsing' menuai sorotan. Terbaru, penampilan baru anggota DPR RI Fraksi Gerindra tersebut saat memakai jaket almamater UI.
Baca SelengkapnyaRefly Harun juga menegaskan, dirinya tidak ingin pesta demokrasi dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu yang berpihak.
Baca SelengkapnyaPenceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi II DPR RI Ahmad Doli menilai tayangan azan yang memperlihatkan sosok Ganjar bisa diartikan sebagai kampanye.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan selama maju Pilpres tidak pernah memakai fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaSelain pose jari, polisi dilarang untuk mengomentari foto pasangan capres-cawapres di media sosial.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menanggapi pernyataan Jokowi bahwa presiden bisa kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad sempat ramai dihujat netizen karena dinilai tak turut buka suara soal RUU Pilkada yang akhirnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaDeddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnya