Fahri: SBY tahu mulut kita digaransi rakyat, tak boleh dibungkam

Merdeka.com - Setelah dipecat dari seluruh jenjang keanggotaan PKS, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memuji-muji Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab pada zaman SBY, Fahri bisa mengkritik pemerintahan tanpa dipecat partainya.

"‎Pak SBY tahu kita anggota DPR, mulut kita ini digaransi oleh rakyat tidak boleh dibungkam, tidak boleh dihentikan. Mulut kita diproteksi konstitusi dan demi kebaikan eksekutif yang kita kritik. Kritik itu wajib, justru kalau anggota DPR tidak melakukan kritik ada masalah. Di luar itu bahaya, berarti dia tidak sadar dan tidak mengerti menjadi anggota DPR," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/4).

Meski saat itu PKS menjadi loyalis pemerintahan, namun sebagai anggota Komisi III DPR, Fahri rutin melontarkan kritik. Dia mengklaim justru kritik tersebut membuat laju pemerintahan SBY semakin baik.

"Hasilnya Pak SBY 2 periode, kritik untuk beliau membuat Pak SBY mengambil keputusan yang terbaik. Pak SBY menembus bagi bangsa ini APBN 2 kali, seribu T dia tembus, dua ribu dia tembus. Setelah orangnya enggak berkuasa mesti kita puji, begitu dia berkuasa mesti kita kritik. Begitu teorinya," ujarnya.

Fahri mengelak jika ingin merapat ke Partai Demokrat. Dia sesumbar tetap ingin bertahan di PKS. Bahkan dia menyebut SBY tak mungkin mengajaknya bergabung.

"Enggak, bukan (akan bergabung). Saya pendiri PKS, saya tetap ingin di PKS. Saya justru menggugat itu supaya bisa balik ke PKS," pungkasnya. ‎