Formappi: DPR Ingin Tampak Mentereng & Narsis di Jalan Pakai Pelat Mobil Khusus
Merdeka.com - Lembaga DPR kembali menjadi sorotan. Kali ini karena kebijakan perubahan pelat nomor polisi khusus kendaraan anggota DPR.
Menanggapi hal itu, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengkritik pelat nomor khusus anggota DPR RI. Dia menilai, pelat nomor khusus memperlihatkan anggota dewan ingin lebih dikenal publik di jalan raya, sebagai seorang pejabat yang mentereng.
"Saya melihat ini bentuk kemunduran DPR yang merasa bahwa mereka harus dikenal oleh publik sebagai pejabat mentereng, kapan dan dimanapun walaupun si anggota itu sedang melakukan kejahatan seperti transaksi suap atau korupsi," ujarnya, Jumat (21/5).
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPR? Pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, bersama mantan vokalisnya, Once Mekel, telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029.
-
Kenapa DPR diminta buka nama anggota yang main judi? 'PPATK wajib buktikan temuan tersebut. Harus clear bahwa ribuan anggota dewan itu betul-betul terlibat atau bermain, jangan sekedar dugaan. Dan kalau sudah firm, harus diungkap semuanya, sebut nama-namanya biar publik tahu. Karena kalau betul terjadi, ini kan tentunya sangat memalukan dan mengecewakan. Coba, gimana masyarakatnya mau ikuti aturan kalau pejabat publiknya seperti ini?', ujar Sahroni, Kamis (27/6).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa harapan DPR untuk polisi? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. 'Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka'.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
Lucius menyebut, anggota DPR yang menggunakan mobil pelat khusus itu akan dihormati dan polisi mesti membuka jalan. Padahal, anggota dewan itu tidak sedang menjalankan tugas konstitusional sebagaimana tujuan yang disebut kepolisian saat menyosialisasikan kebijakan pelat nomor khusus anggota DPR.
"Bagaimana bisa menjamin bahwa dengan pelat nomor khusus anggota DPR itu, kendaraan mereka selalu akan menjadi penopang pekerjaan mereka sebagai wakil rakyat atau dengan kekhususan itu, anggota DPR justru diberikan peluang yang sangat leluasa untuk melakukan kejahatan tanpa perlu dihantui penyergapan atau hambatan lain?" tuturnya.
Dia melanjutkan, situasi anggota parlemen di sana-sini masih belum cukup dipercaya memiliki integritas yang andal. Sebagaimana terlihat melalui tindakan mereka yang masih tersangkut korupsi, suap, bahkan kini ada yang diduga memfasilitasi penyuapan.
"Kondisi anggota parlemen dengan kualitas etis yang rendah akan melihat kebijakan plat kendaraan khusus ini sebagai ‘pintu surga’ untuk memuluskan aksi kejahatan yang sangat mungkin masih akan terjadi," ucapnya.
"Ini berkah yang diidamkan oleh anggota DPR yang selama ini merasa ingin melakukan kejahatan tetapi kesulitan atau takut dihambat oleh pihak lain yang mungkin tak mengenalnya sebagai anggota dewan terhormat," tambah Lucius.
Menurutnya, pelat nomor khusus adalah jawaban yang akan melapangkan jalan bagi apapun yang ingin dilakukan oleh anggota DPR tanpa takut diadang. Bahkan jika mujur, saat menggunakan kendaraan untuk aksi kejahatan, anggota DPR itu masih menerima tanda hormat dari warga yang mengenali anggota parlemen karena pelat nomor kendaraan khusus yang ia pakai.
"Maka fasilitas pelat nomor khusus anggota DPR ini terlihat sebagai kebijakan yang menyesatkan ketimbang sebagai suatu upaya untuk mendorong parlemen yang makin kuat dan berkinerja baik," ujarnya.
Lucius menegaskan, identitas dan jabatan sebagai anggota DPR merupakan identitas fungsional. Artinya anggota DPR itu seharusnya dikenal melalui pelaksanaan fungsi mereka. Bukan melalui aksesoris seperti pelat nomor khusus kendaraan.
Dia bilang, dengan melaksanakan fungsi secara benar dan baik, anggota DPR pasti akan dikenal. Sebab, fungsi utama mereka adalah mewakili rakyat. Jika fungsi mewakili rakyat ini dijalankan maksimal, maka sudah pasti rakyat yang diwakili mengenal dan tanpa diminta akan menghormati si anggota itu.
"Kesibukan mendandani anggota DPR dengan fasilitas protokoler seperti pelat khusus ini hanyalah menjadi bukti bahwa ada krisis identitas sebagai anggota DPR karena tidak menjalankan fungsi secara benar atau tidak maksimal melaksanakan fungsi sehingga gagal sebagai wakil rakyat hingga tak dikenal rakyat," tegasnya.
©Instagram/@plat_dinas_officialLucius menambahkan, kegagalan untuk dikenal rakyat merupakan sebuah mimpi buruk bagi politisi yang haus kekuasaan dan malas bekerja. Maka, pencitraan menjadi pilihan dengan mendandani penampilan anggota DPR sementereng mungkin agar dikenal dan tak dicueki rakyat.
"Kan malu kalau sudah petantang petenteng dengan mobil mewah tetapi tak mendapatkan hormat dari rakyat karena tak mengenal pemilik mobil mewah di salah anggota DPR," ucapnya.Lucius menyebut, kebijakan pelat mobil khusus anggota DPR adalah kebijakan gagal sebagai wakil rakyat dengan menjalankan fungsi utama mereka. Sehingga tidak dikenal, apalagi dihormati rakyat.
"Ini kebijakan untuk mencegah rasa malu, karena pelat khusus yang dilihat orang duluan bisa menyelematkan wajah tak percaya diri anggota yang turun dari mobil setelahnya," kata Lucius.
Dia bilang, kebijakan pelat nomor khusus ini muncul di tengah pandemi yang seharusnya membuat orang termasuk anggota DPR lebih solider dengan yang lain. Solider artinya bisa berempati dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Sebagai anggota DPR, kata dia, mestinya harus bisa berempati dengan semua rakyat yang diwakilinya. Menurutnya, membuat identitas berbeda untuk dikenal rakyat karena jabatannya bukanlah sikap empati atau solider yang tepat.
"Kehadiran mobil dengan pelat nomor khusus anggota DPR hanya akan mempertegas dua kelompok manusia yang berbeda," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Lucius, giat konstitusi yang menjadi alasan kepolisian mengizinkan pelat nomor khusus ini hanyalah pembenaran untuk banyak nafsu narsistik di balik keinginan anggota DPR. Untuk dikenal dan dihormati meski tanpa prestasi apapun dalam menjalankan fungsi dan kewenangan mereka.
"Kita berharap saja dengan plat nomor khusus yang dimilikki anggota DPR, suap dan korupsi tak akan terjadi dengan memanfaatkan jasa mobil plat khusus ini sebagai transportasinya," pungkas Lucius Karus.
Tujuan Pelat Khusus
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan mengenai plat nomor polisi khusus anggota DPR RI. Menurutnya, DPR berinisiatif membuat plat khusus tersebut untuk memantau anggota dewan ketika berkendara.
"Berinisiatif membuat produk tersebut untuk juga memantau anggota DPR. Supaya juga menghindari ada anggota yang biasanya katanya suka ada keluhan lewat lampu merah, lewat busway, ini supaya juga dapat dipantau," katanya kepada wartawan, Jumat (20/5).
©Instagram/@plat_dinas_officialDia menjelaskan, anggota dewan lebih mudah dikenali ketika memakai plat khusus itu. Plat tersebut juga memudahkan untuk memantau wakil rakyat ketika dalam keadaan bahaya misalnya ada teror bom.
"Jadi kan itu gampang, kalau dibilang ada yang ngomong itu anggota DPR, dilihat platnya benar atau tidak, dan kemudian ketika ketika sedang ramai-ramai bom dan pengetatan di DPR juga yang memakai plat itu ada tempat sendiri dan lewat jalur sendiri, sehingga lebih memudahkan pemantauan," tuturnya.
Dasco mengatakan, syarat dari plat khusus anggota DPR itu harus mempunyai plat yang sudah membayar pajak atau plat biasa yang dikeluarkan Polri. Dia bilang, plat produk Mahkamah Kehormatan Dewan DPR ini sudah dibuat peraturan Sekjen DPR dan dikoordinasikan dengan kepolisian yang sudah mendapat surat telegram dari Kapolri.
"Kemudian disosialisasikan ke polda-polda, tapi memang mungkin sosialisasi belum merata, karena juga yang pakai gak banyak, sedikit, kan anggota DPR gak banyak,"ucapnya.Dasco menerangkan, perbedaan plat khusus itu dengan plat lain adalah memiliki logo DPR RI. Kemudian, ada nomor anggota DPR nya.
"Udah hampir semua (anggota DPR) dapat," kata Ketua Harian Partai Gerindra ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Pengacara Top Diduga Terlibat Pemalsuan Pelat Dinas DPR, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaPolisi juga amankan delapan unit mobil dengan plat nomor palsunya disertakan 25 KTA DPR yang diduga palsu.
Baca SelengkapnyaPenceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca SelengkapnyaMobil mewah berpelat DPR RI mendadak viral usai bunyikan strobo sampai dianggap arogan. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas ini untuk mendukung pelantikan anggota DPR/MPR/DPD RI periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti delapan mobil dengan pelat palsu serta 25 kartu tanda anggota DPR.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya sebelumnya menangkap lima orang terkait kasus dugaan pemalsuan pelat mobil dinas anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaMobil Mercy gunakan pelat palsu DPR itu telah dilaporkan ke MKD
Baca SelengkapnyaBelakangan didapati mobil mewah memakai pelat palsu DPR
Baca SelengkapnyaWajah politisi Gerindra itu tampak was-was saat turun dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas dalam rangka mengantisipasi kepadatan kendaraan selama aksi unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaSejak tadi pagi deretan sepeda motor memadati trotoar depan gedung DPRD DKI Jakarta
Baca Selengkapnya