Gara-gara banjir, Wanita Emas kini jatuh hati pada Ahok
Merdeka.com - Publik Jakarta tentunya masih ingat pada Hasnaeni atau yang kerap disapa Wanita Emas. Bekas kader Partai Demokrat ini kini memilih mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI.
Padahal, sang Wanita Emas dulunya kerap mengritik Ahok. Kemarin, Hasnaeni mendatangi Rumah Pemenangan Ahok-Djarot atau Rumah Lembang di Menteng, Jakarta Pusat.
Dia mengaku mendukung Ahok karena dinilainya sudah mampu menyelesaikan masalah Jakarta. Salah satunya adalah soal banjir.
-
Dimana Rumah Fatmawati berada? Rumah Fatmawati yang berada di pusat kota Bengkulu ini banyak sekali cerita-cerita penting selama hidupnya.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Di mana lokasi rumah Anies Baswedan? Lokasinya di perkampungan, dan jalannya juga kecil-kecil gitu.
-
Siapa yang dihina oleh wanita tersebut? 'Enggak usah pakai senyum mbak, customer komplain marah-marah, lu senyum lagi. Otakmu di mana itu,' makinya. 'Maaf ya kak,' ujar karyawan pria ingin memberikan penjelasan.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Apa yang membuat rumah Megawati Hangestri estetik? Rumah ini emang estetik banget dengan desainnya yang kalem. Suasana di dalamnya juga bikin betah dan nyaman buat tinggal.
Hasnaeni mengaku berkat Ahok banjir di Jakarta teratasi. Contohnya rumahnya yang berada di wilayah Kemang sudah tidak kebanjiran lagi. Selain itu kebersihan ibu kota juga terjaga.
"Yang jelas mendukung calon gubernur menyelesaikan persoalan yang ada di DKI. Yang jelas rumah saya enggak banjir lagi. Dan Alhamdulillah saya jalan ke Monas, tidak ada satu bijipun sampah. Saya melihat jalan di taman, sangat bersih berkat Pak Ahok," kata Hasnaeni di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).
Seperti diketahui, pada Kamis, 21 April 2016, hujan deras yang mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya tak hanya menimbulkan genangan air, tapi juga mengakibatkan banjir di beberapa lokasi.
Rumah wanita emas kebanjiran ©2016 istimewa
Salah satunya adalah di kawasan Kemang. Rumah Hasnaeni yang berada di kawasan elite itu juga terendam air. Saat itu banjir tak hanya merendam halaman rumahnya, tapi juga masuk ke ruang tamu.
Lebih lanjut, Hasnaeni mengaku berdebar-debar saat mengetahui paras Ahok yang ternyata tampan. "Saya berhadapan dengan Pak Ahok sampai deg-degan saking gantengnya. Belum pernah deg-degan kaya gini," terang Hasnaeni.
Sementara itu, Ahok hanya bisa tersenyum saat dikonfirmasi mengenai dukungan dari Hasnaeni. Ahok mengaku sempat deg-degan saat melihat paras dari Wanita Emas.
"Aku juga deg-degan lihat dia cantik," kata Ahok.
Sebelumnya, Hasnaeni kerap mengritik Ahok. Hasnaeni yang pernah berniat maju sebagai cagub DKI bahkan pernah menyatakan siap mengalahkan Ahok dalam Pilgub DKI. Saat itu, Hasnaeni yakin Jakarta akan semakin baik jika dipimpin olehnya.
"Saya yakni ke depan Jakarta akan menjadi lebih baik lagi jika dipimpin oleh perempuan seperti saya. Kalau Jakarta dipimpin perempuan, pasti kalian menganggap kadang dikesampingkan, tidak cerdas. Tapi saya tidak seperti itu, saya punya ketegasan dan hati, tanpa harus ada kekerasan," kata Hasnaeni kepada wartawan di Jakarta, Minggu (6/3).
Hasnaeni Moein bersama Yusril Ihza Mahendra ©2016 Merdeka.com
Hasnaeni juga berani mengkritik kinerja Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia bahkan menyebut Ahok adalah sosok yang suka marah-marah.
"Kalau saya sih melihat Pak Ahok itu orangnya tempramental, emosional. Masyarakat tidak butuh orang yang penuh kekerasan, mereka perlu ketegasan yang tidak perlu dengan marah-marahi masyarakat, yang mengatakan masyarakat maling, marahi staf di depan media. Masyarakat tak butuh itu," tegasnya.
Tak cuma itu, dia juga menyayangkan Ahok lebih sering datang ke pesta pernikahan daripada blusukan ke masyarakat khususnya menengah ke bawah.
"Katanya sih dia rajin blusukan, tapi itu ke pesta kawinan. Masyarakat tak butuh dihadiri mungkin pesta perkawinan, namun bagaimana masyarakat butuh sentuhan ketika persoalan-persoalan yang ada yang mereka rasakan," ujarnya.
"Dan kemudian masyarakat itu dihantui dengan penggusuran-penggusuran yang di mana mereka itu akan digusur, tetapi mereka dengan tempat yang dipindahkan belum sesuai dan belum layak mereka tinggalin dengan lokasi pendidikan dan sekolah yang jauh, dan menjadikan tempat kerja mereka jauh. Itu seharusnya tidak boleh," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara. Bahkan, tempat tinggalnya hanya berupa gubuk sederhana berdinding karung goni.
Baca SelengkapnyaTeriakan 'Anies-Anies' terus menggema selama perjalanannya menyusuri gang-gang.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam, ketika Anies hendak berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan beserta istrinya Ferry Farhati.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaTanah Merah punya sejarah dan hubungan emosional dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca Selengkapnya