Gaya ceplos-ceplos, Ahok masuk cawapres paling dikenal
Merdeka.com - Nama Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) mencuat sebagai calon wakil presiden (cawapres) potensial di Pemilu 2014. Nama Ahok semakin dikenal karena sering masuk media massa.
Survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB) bertema 'Catatan Politik 2014' disebutkan, Ahok menduduki posisi ketiga dengan presentase sebesar 6,4 persen. Sedangkan posisi pertama dan kedua ditempati Gubernur DKI Jakarta, Jokowi (10,8%) dan Menteri BUMN, Dahlan Iskan (7%).
"Gaya Ahok yang ceplas-ceplos mungkin penyebab dia masuk jajaran wakil presiden yang terkenal di masyarakat saat ini," kata pendiri PDB, Didik Junaidi Rachbini di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (17/1).
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Sementara peneliti PDB lainnya, Daniel Rembeth menyatakan, nama mantan Bupati Belitung Timur itu hanya dikenal di Jakarta. Berbeda dengan partnernya saat ini, Jokowi.
"Ahok itu hanya populer di Jakarta, di Jawa Barat pun tidak. Dan kalau Jokowi kan memang lahir di Jawa Tengah, dia sudah terkenal di sana," ujarnya.
Namun, dia memperkirakan hanya satu yang naik menjadi capres maupun cawapres di antara Jokowi dan Ahok. Sebab, warga Jakarta belum rela ditinggalkan sosok pemimpinnya saat ini.
"Tapi kan pertanyaannya apakah rakyat Jakarta enggak sakit hati? Ditinggal oleh dua-duanya, satu-satu lah," terangnya.
Survei ini sendiri dilakukan sejak tanggal 4-8 Januari 2014, di 11 kota besar menggunakan metode telepolling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang. Untuk margin of error kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaKepopuleran Kaesang mencapai 84,8 persen. Sementara Irjen Pol. Ahmad Luthfi 45,9 persen.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca Selengkapnya