Gempuran Fahri Hamzah ke Jokowi makin menjadi-jadi
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terus mengkritik Presiden Joko Widodo. Teranyar soal mega proyek Hambalang senilai 2,5 triliun. Fahri menilai, seharusnya Jokowi tak perlu banyak bicara mengenai setiap proyek yang terhenti oleh kasus korupsi.
"Jokowi enggak usah ngomong tapi kerjakan saja. Ini sudah terlalu lama dan kayak gini banyak bangunan mangkrak karena tertangkap tangan dll," kata Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3).
Dia mengatakan, proyek Hambalang tak boleh terhenti hanya karena kasus korupsi yang menyeret beberapa petinggi Demokrat. Selain jumlah aset yang disita sudah melebihi harga proyek, kondisi bangunan Hambalang tak boleh dikabarkan begitu saja oleh Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi menangani jalan rusak di Lampung? Perintah Jokowi Tegas! Perbaikan jalan rusak di Lampung, langsung diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
"Yang Rp 2,5 triliun jangan dibiarkan rusak dong. Urusan uang rakyat jangan dibiarkan hancur juga. Kasus tangkap tangan yang berakibat penyitaan aset. Aset sita lebih dari Rp 3 triliun itu rusak. Meski milik swasta ya enggak boleh dirusak juga," jelas dia.
Lalu soal Kapal China yang kembali melanggar wilayah perairan Indonesia. Fahri terlihat geram mendengar itu. Dia mengatakan, soal Natuna, Jokowi sudah seharusnya turun tangan dan tidak sekedar mempercayakan hal itu kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menurut Fahri, persoalan Natuna adalah menyangkut politik kawasan regional dan tidak boleh dianggap sebagai masalah sepele. Natuna, kata dia, adalah salah satu sumber energi Indonesia. Di mata dunia, kawasan ini menjadi incaran China dan AS demi memperluas politik kawasannya.
"Pemerintah jangan anggap remeh hal itu dan serahkan ke Ibu Susi. Di persoalan Natuna ada politik regional dan militer. Karena itu, Pak Jokowi pimpin sendiri, jangan suruh Ibu Susi," kata Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3).
"Ibu Susi hanya urus kapal nelayan. Kalau diserahkan ke ibu Susi fatal cara pikirnya. Ini soal kawasan regional. China mau kuasai, kita mau ke mana? Jangan cuma jadi penonton. Kita harus punya sikap jelas," sambung dia.
Sebelumnya, Fahri juga menyerang Jokowi soal peseteruan Menko Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said akibat lemahnya komando Presiden Jokowi. Menurutnya, hal ini akan memunculkan pesimisme pada iklim investasi di Indonesia.
"Presiden tidak seharusnya mengungkapkan problem interennya ke publik, harusnya dia selesaikan di dalam. Kedua, itu tuduhan orang untuk mengidentifikasi adanya kelemahan leadership presiden itu menyeruak, dan ini mendatangkan pesimisme tidak saja publik tapi juga market," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3).
Politisi PKS ini meminta agar Jokowi tidak mengumbar keluhannya ke publik. Sebab hal tersebut justru akan membebani publik dengan masalah pejabat yang tak penting.
"Sudah capek rakyat mendengar keluhan-keluhan soal pejabat. Presiden jangan merusak itu, selesaikan saja di dalam. Itu urusannya, presiden mau memecat menterinya hari ini pun, itulah prerogatif dia," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaSeharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi arahan para pejabat TNI dan Polri di Istana Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan sosok Presiden Jokowi yang pekerja keras dan tidak kenal lelah
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) Plus resmi mengusung Ridwan Kamil-Suswono sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah melakukan inspeksi bersama Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca Selengkapnya