Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar diobok-obok pemerintah bak PDI di zaman Orde Baru

Golkar diobok-obok pemerintah bak PDI di zaman Orde Baru Ical dan Agung Laksono buka Mupimnas Kosgoro. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan partai politik tertua di Indonesia. Golkar telah kenyang melalui berbagai dinamika politik di negeri ini. Bahkan, partai berlambang beringin ini pun selamat ketika akan dibubarkan setelah rezim orde baru ditumbangkan gelombang reformasi.

Label partai pemerintah juga tetap melekat di Golkar. Hampir sepanjang hayatnya dihabiskan untuk menyusu pada kekuasaan.

Namun, Golkar bersama Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta dalam Pemilu 2014 keok dalam persaingan melawan Koalisi Indonesia Hebat menjagokan Jokowi-JK. Golkar akhirnya mencoba pilihan politik baru menjadi oposisi bersama koalisi sehatinya di parlemen.

Posisi Golkar yang berada di luar pemerintah nampaknya dilihat berbahaya oleh penguasa. Munas Golkar di Bali diganggu pernyataan pemerintah yang tidak dapat bertanggung jawab atas kelancaran agenda suksesi tersebut. Walaapun akhirnya itu tidak terbukti dan suksesi berjalan lancar dengan terpilihnya Aburizal Bakrie (Ical) kembali sebagai ketua umum.

"Jadi Golkar itu kan akan Munas Januari 2015, dia lakukan rapimnas di Yogya. Diputuskan sepihak, ARB maju dan dimajukan jadi tanggal 30 November-3 Desember. Tadi yang pro dan kontra itu bentrok sampai ada yang luka-luka. Saya sarankan Polri supaya tidak berikan izin di Bali tanggal 30," ujar Tedjo di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (25/11) malam.

Tak hanya itu, kisruh di tubuh Golkar yang tidak terwadahi juga meledak. Agung Laksono yang menyatakan diri sebagai presidium penyelamat partai membuat Munas Golkar tandingan di Ancol Jakarta. Hajatan golongan penolak Munas Bali ini menghasilkan Agung Laksono sebagai nakhoda yang baru.

Akhirnya, dualisme kepengurusan Partai Golkar menimbulkan kisruh. Kedua kubu sama-sama mengajukan gugatan ke pengadilan untuk mencari keabsahan. Pengadilan memutuskan mengembalikan penyelesaian konflik ke Mahkamah Partai Golkar.

Mahkamah partai juga gagal menghasilkan keputusan yang bulat. Dua hakim, yaitu Andi Matalatta dan Djasri Marin memenangkan gugatan kubu Agung, sementara Muladi dan Natabaya tidak memberikan keputusan.

Dengan sigap, kubu Agung mengklaim kemenangan dan mendaftarkan kepengurusan ke Kementerian Hukum dan HAM. Hasilnya, Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly menerima dan mengesahkan kepengurusan Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Padahal kubu Ical masih melakukan proses hukum baru di pengadilan.

"Kalau disahkan, ini tanda pemerintah otoriter, persis zaman dulu seperti PDI dibelah, ini merugikan pemerintah sendiri, artinya pemerintah tidak becus mengurus politik, tidak becus mengurus ekonomi," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang juga anggota KMP dari Partai Gerindra.

Rentetan peristiwa politik itu mengingatkan pada usaha rezim orde baru membelah Partai Demokrasi Indonesia. Bagaimana cara orde baru memberangus PDI kala itu? (mdk/efd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat

Airlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing

Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai

TKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui

Pemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo Orde Baru, Airlangga: Sekarang Zaman Reformasi
PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo Orde Baru, Airlangga: Sekarang Zaman Reformasi

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara terkait pasangan Prabowo-Gibran disebut sebagai 'neo orde baru'.

Baca Selengkapnya
Hasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Hasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga

Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru

Jelang Pemilu 2024, terdapat 24 partai politik yang akan bertarung. Sementara Orde Baru hanya ada tiga partai.

Baca Selengkapnya
Golkar Mesra dengan PDIP di Pilkada Banten, Gerindra: Biasa saja
Golkar Mesra dengan PDIP di Pilkada Banten, Gerindra: Biasa saja

Peluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.

Baca Selengkapnya
PDIP Siap Jadi Oposisi, Golkar Masih Pede Program Prabowo-Gibran Tetap Jalan
PDIP Siap Jadi Oposisi, Golkar Masih Pede Program Prabowo-Gibran Tetap Jalan

Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurrahman meyakini program-program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap berjalan meskipun PDIP menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya
Ini Harapan PDIP pada Revisi UU TNI-Polri
Ini Harapan PDIP pada Revisi UU TNI-Polri

Djarot berujar, memberikan kekuasaan yang berlebihan tanpa kontrol kepada suatu lembaga akan sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya