Golkar diobok-obok pemerintah bak PDI di zaman Orde Baru
Merdeka.com - Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan partai politik tertua di Indonesia. Golkar telah kenyang melalui berbagai dinamika politik di negeri ini. Bahkan, partai berlambang beringin ini pun selamat ketika akan dibubarkan setelah rezim orde baru ditumbangkan gelombang reformasi.
Label partai pemerintah juga tetap melekat di Golkar. Hampir sepanjang hayatnya dihabiskan untuk menyusu pada kekuasaan.
Namun, Golkar bersama Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta dalam Pemilu 2014 keok dalam persaingan melawan Koalisi Indonesia Hebat menjagokan Jokowi-JK. Golkar akhirnya mencoba pilihan politik baru menjadi oposisi bersama koalisi sehatinya di parlemen.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Hasto menanggapi upaya memecah belah koalisi Ganjar-Mahfud? 'Kita harus simpatik, kita harus banyak senyum, turun ke bawah dengan penuh optimisme,' ujarnya.
-
Mengapa Rudini menolak perintah Presiden Soeharto untuk menjadi Ketua Golkar? Rudini tidak mau menjadi penyelenggara pemilu sekaligus peserta pemilu karena sama saja menyalahi aturan.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Posisi Golkar yang berada di luar pemerintah nampaknya dilihat berbahaya oleh penguasa. Munas Golkar di Bali diganggu pernyataan pemerintah yang tidak dapat bertanggung jawab atas kelancaran agenda suksesi tersebut. Walaapun akhirnya itu tidak terbukti dan suksesi berjalan lancar dengan terpilihnya Aburizal Bakrie (Ical) kembali sebagai ketua umum.
"Jadi Golkar itu kan akan Munas Januari 2015, dia lakukan rapimnas di Yogya. Diputuskan sepihak, ARB maju dan dimajukan jadi tanggal 30 November-3 Desember. Tadi yang pro dan kontra itu bentrok sampai ada yang luka-luka. Saya sarankan Polri supaya tidak berikan izin di Bali tanggal 30," ujar Tedjo di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (25/11) malam.
Tak hanya itu, kisruh di tubuh Golkar yang tidak terwadahi juga meledak. Agung Laksono yang menyatakan diri sebagai presidium penyelamat partai membuat Munas Golkar tandingan di Ancol Jakarta. Hajatan golongan penolak Munas Bali ini menghasilkan Agung Laksono sebagai nakhoda yang baru.
Akhirnya, dualisme kepengurusan Partai Golkar menimbulkan kisruh. Kedua kubu sama-sama mengajukan gugatan ke pengadilan untuk mencari keabsahan. Pengadilan memutuskan mengembalikan penyelesaian konflik ke Mahkamah Partai Golkar.
Mahkamah partai juga gagal menghasilkan keputusan yang bulat. Dua hakim, yaitu Andi Matalatta dan Djasri Marin memenangkan gugatan kubu Agung, sementara Muladi dan Natabaya tidak memberikan keputusan.
Dengan sigap, kubu Agung mengklaim kemenangan dan mendaftarkan kepengurusan ke Kementerian Hukum dan HAM. Hasilnya, Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly menerima dan mengesahkan kepengurusan Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Padahal kubu Ical masih melakukan proses hukum baru di pengadilan.
"Kalau disahkan, ini tanda pemerintah otoriter, persis zaman dulu seperti PDI dibelah, ini merugikan pemerintah sendiri, artinya pemerintah tidak becus mengurus politik, tidak becus mengurus ekonomi," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang juga anggota KMP dari Partai Gerindra.
Rentetan peristiwa politik itu mengingatkan pada usaha rezim orde baru membelah Partai Demokrasi Indonesia. Bagaimana cara orde baru memberangus PDI kala itu? (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaPemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara terkait pasangan Prabowo-Gibran disebut sebagai 'neo orde baru'.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, terdapat 24 partai politik yang akan bertarung. Sementara Orde Baru hanya ada tiga partai.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurrahman meyakini program-program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap berjalan meskipun PDIP menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaDjarot berujar, memberikan kekuasaan yang berlebihan tanpa kontrol kepada suatu lembaga akan sangat berbahaya.
Baca Selengkapnya