Hasil survei bakal dijadikan bahan koreksi Tim Pemenangan Ahok
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Dono Prasetyo mengakui elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang disebut terus menurun menjadi bahan koreksi oleh Tim Pemenangan. Dia mengatakan, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang menyebut elektabilitas Ahok turun perlu diwaspadai.
"Kita ambil hikmahnya dan kita ambil untuk bisa mewaspadai. Semua hasil survei untuk koreksi diri juga," kata Dono di KPU DKI Jakarta, Selasa (4/10).
Meski demikian, Dono tak terlalu membesar-besarkan elektabilitas Ahok yang disebut menurun tersebut. Dia pun menegaskan Ahok maupun Tim Pemenangan tak akan meminta mantan Bupati Belitung Timur tersebut untuk merubah karakternya yang keras yang menjadi salah satu alasan elektabilitas Ahok menurun.
-
Apa hasil Pilgub Jakarta yang diyakini kubu Pramono Anung? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
"Itu ciri khas Pak Ahok dan kita tidak akan melakukan intervensi ke arah sana," ujarnya.
Sementara, alasan lain yang menjadi penyebab elektabilitas menurun dikarenakan selama menjadi gubernur, Ahok acapkali melakukan penggusuran. Dono menjelaskan penggusuran merupakan salah satu pekerjaan dari seorang gubernur untuk melakukan penataan kota. Ahok, kata dia, tak akan menghentikan penggusuran hanya demi mengambil hati warga Jakarta.
"Kalau itu bagian dari pekerjaan, dia tidak akan jaim dan dilaksanakan. Jadi tidak ada satu ketakutan bahwa pak Ahok dengan masa kampanye gini berhenti. Dia tetap melakukan apa yang harus dia lakukan sebagai Gubernur," katanya.
Selain itu, Dono menjelaskan terpenting tingkat kepuasan kinerja terhadap Ahok tak pernah menurun. Dia meyakini tingkat kepuasan kinerja merupakan hal yang paling krusial dalam membawa Ahok mengarungi Pilkada DKI Jakarta.
"Kita tidak lihat elektabilitas, kita lihat kepuasan kerja. Indeks itu yang kita ingin tonjolkan karena sekarang Pak Ahok petahana ini ingin tunjukkan kinerjanya," ujarnya.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melakukan kajian terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Dari hasil survei, LSI menyimpulkan jika pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat tetap kuat, namun popularitasnya terus menurun.
Tim peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan berdasarkan catatan survei yang dilakukan sejak Maret sampai Oktober 2016 elektabilitas Ahok terus merosot. Di mana elektabilitas Ahok pada Maret silam mencapai 59,3 persen, namun pada Oktober turun menjadi 31,4 persen.
"Survei Maret 2016 elektabilitas Ahok mencapai 59,3 persen. Tapi pada survei Oktober 2016 elektabilitas Ahok turun jadi 31,4 persen," kata Adjie di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (4/10).
Selain elektabilitas, daya tarik Ahok di mata warga Jakarta ikut-ikutan merosot. Dijelaskan Adjie, dari hasil survei Maret 2016, kesukaan masyarakat Jakarta terhadap gaya kepemimpinan Ahok mencapai 71,3 persen.
"Namun pada survei Oktober 2016 kesukaan masyarakat terhadap Ahok menjadi 58,2 persen," ujar Adjie.
Dia menjelaskan alasan elektabilitas ataupun kesukaan masyarakat terhadap Ahok terus turun. Di antaranya, isu kebijakan perihal penggusuran di beberapa wilayah di Jakarta dan kebijakan reklamasi teluk.
Kemudian isu personal menyangkut karakter Ahok yang kasar, congkak dan tidak konsisten. Selanjutnya, isu primordial di mana sebagian warga Jakarta menolak dipimpin oleh agama non muslim dan perbedaan etnis.
"Keempat ada alternatif cagub yang fresh yaitu Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono," pungkas Adjie.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga calon presiden; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saling salip. Terpotret dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDalam Survei Litbang Kompas, Pramono-Rano unggul dengan 38,3 persen. Sementara lawannya, RIDO mendapatkan 34,6 persen.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaDalam survei, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaJamiluddin Ritonga mengungkapkan, ada tiga faktor yang memicu naiknya elektabilitas Pramono-Rano.
Baca Selengkapnya