Hasrat politik Sekda DKI kian tinggi
Merdeka.com - Sekretaris daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah rupanya benar-benar serius ingin meramaikan Pilgub 2017 mendatang. Keseriusan Saefullah dibuktikan dengan sowan ke beberapa partai.
Saefullah bahkan siap mengundurkan diri dari jabatannya jika ada partai yang mendukungnya. Dia sudah mengikuti penjaringan cagub DKI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Sampai ada keputusan final baru saya mundur. Kan nanti diverifikasi dulu. Kalau tiba-tiba enggak masuk verifikasi gimana?" ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/8).
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
-
Siapa yang harus mengundurkan diri? Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan, anggota dewan yang terpilih harus mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai calon kepala daerah.
-
Siapa yang mengundurkan diri dari Sekda Kota Bandung? Ema Sumarna bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bandung terseret kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City. Ia dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekda Kota Bandung.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang ingin mundur dari KPK? 'Da seingat saya malah Pak Agus sempat mau mengundurkan diri itu. Jadi untuk bertahan dalam komitmen untuk perkara SN tetap dijalankan. itu Pak Agus sempat mau mengundurkan diri,' kata dia.
Saefullah mengaku mendapat dorongan kuat dari kalangan Nahdlatul Ulama, untuk maju di Pilkada DKI 2017. Selain itu, PKB juga kerap menyarankan dirinya maju meramaikan perhelatan Pilkada tersebut.
Menurutnya, saat kunjungan ke lapangan, dia mengklaim mendapat banyak dorongan baik dari tokoh masyarakat maupun warga. "Saya beberapa kali ke lapangan. Kemudian ormas saya, NU, dorongannya bukan keras nih. Tapi didorong keras sekali untuk maju," ujar dia.
Menurutnya, dorongan terkuat datang dari ormas Islam terbesar seperti PBNU. Bahkan dia sesumbar, kader NU akan total memberikan dukungan jika dirinya mencalonkan diri.
"Kalau NU semua ke saya dong. NU ya kalau tahun lalu nyoblos tujuh jutaan, warga Nahdliyin lebih dari separuh," ucapnya percaya diri.
Saefullah mengaku sudah pernah bicara dengan Ahok tentang rencananya maju di PIlgub DKI. Menurutnya, Ahok tak masalah.
"Saya bilang, 'pak saya ditarik-tarik, didorong-dorong'. Ya ikutin saja. Sepanjang lapangannya rata, ya boleh saja, dia bilang. Tapi secara langsung khusus saya bicara pak saya mau nyagub cawagub, gimana? Saya belum," jelasnya.
Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas menyebut Saefullah juga ikut penjaringan yang mereka lakukan. "Beliau sudah daftar, sudah fit and proper test. Bahkan sudah menyampaikan visi dan misi," ujarnya.
Menurutnya, Saefullah telah berkomitmen mundur dari jabatannya sebagai PNS DKI jika lolos penjaringan gubernur DKI dari PKB. Bahkan, lanjut Hasbi, Saefullah mengaku dipecat oleh Ahok, jika nanti dirinya benar-benar resmi maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Beliau sudah siap untuk mengundurkan diri. Karena itu yang dia katakan pada PKB," kata Hasbi.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tak masalah jika Saefullah ingin maju di pilgub. Sebab yang bersangkutan pernah menyampaikan secara langsung, tapi mengaku belum ada partai yang mengajak bergabung.
"Dia sih ngomong sama saya kalau belum ada tawaran dari parpol untuk maju (Pilkada DKI)," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8).
Ahok hanya mengingatkan, jika mencalonkan diri di pilgub, Saefullah harus mundur dari jabatannya sebagai sekda dan PNS. Dia menyebut banyak orang mengantre posisi tersebut.
"Enak kan? Karena yang mau jadi Sekda, ngantre sebetulnya," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala daerah berbondong-bondong mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIvan pun sudah menyiapkan sejumlah gagasan yang diperlukan masyarakat
Baca SelengkapnyaKepala daerah rela mundur demi maju sebagai caleg di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Sekda Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya dan pensiun dini sebagai ASN
Baca SelengkapnyaNasDem akan prioritaskan koalisi dengan partai koalisi perubahan, PKS dan PKB.
Baca SelengkapnyaPeluang mencalonkan Anies itu pun terbuka lebar setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutus aturan baru bagi calon kepala daerah
Baca SelengkapnyaAhmad Riza Patria mengungkapkan alasan dirinya mundur dari pemilihan wali kota Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaIswar Aminuddin menjadi orang kedua yang mengambil formulir pendaftaran Pilwalkot Semarang.
Baca SelengkapnyaLoyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah mengungkapkan bahwa Sutiyoso mengundurkan diri karena bergabung menjadi relawan Anies di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKS memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga masih membutuhkan empat kursi untuk mengusung di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya