Ini alasan Golkar tak pasangkan Dedi Mulyadi sebagai pendamping Ridwan Kamil
Merdeka.com - Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily mengungkap sejak awal ada rencana memasangkan Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi. Tetapi niat tersebut diurungkan lantaran tidak ada chemistry antara keduanya.
Ace menampik penolakan Dedi sebagai pendamping Ridwan Kamil lantaran ada persoalan mahar politik.
"Irisan Pak Dedi dan Emil itu sama idealnya kami menginginkan keduanya menyatu tapi karena kang Emil maupun pak Dedi tidak bersedia tentu kita tidak bisa memaksa," ujarnya di kantor Saiful Munjani Research & Consulting, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang menang pemilihan di Dapil Jawa Barat VII? Sebagaimana diketahui, Verrell resmi dinyatakan lolos ke Senayan menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VII. Ia mengalahkan sejumlah nama yang juga diusung PAN.
-
Apa yang terjadi pada pemilu di Demak? Banyak TPS yang terendam banjir hingga proses pencoblosan harus ditunda.
Dia mengungkapkan, elektabilitas Dedi sebagai wakil, kalah dengan Daniel Muttaqien. Menurut Ace, Daniel mewakili figur muda dan juga menyeimbangkan suara dukungan di wilayah Pantura yang tidak diraih Emil.
"Akhirnya kita harus mencari figur lain yang memiliki elektabilitas yang tinggi oleh karena itu memang Daniel itulah yang kami sodorkan kepada kang Emil," jelasnya.
Kendati demikian, lain kata dari pihak NasDem yang pertama kali mengusung Emil. Menurut Ketua DPW NasDem Provinsi Jawa Barat, Saan Mustopa, pasangan Emil-Daniel tidak harus dikunci. NasDem pun ingin menyodorkan nama.
"Nasdem akan menawarkan kepada pertai koalisi agar menjadi lebih objektif bisa diterima oleh semua yaitu melalui beauty contest, semacam ada kompetensi," kata Saan terpisah.
Dari pihak Golkar bersikeras untuk mencalonkan Daniel sebagai calon wakil. Namun Ace mengaku akan ada pembicaraan dengan partai koalisi soal pendamping bagi Ridwan Kamil di pesta demokrasi tahun depan.
"Saya tegaskan bahwa Golkar itu 17 kursi kita rela untuk tidak mengusung gubernur tetapi kita mencalonkan wakil gubernur," pungkasnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Ridwan Kamil 44,5% dan Dedi Mulyadi 33,2%
Baca SelengkapnyaAirlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil memprediksi, sosok yang akan diusung maju di Pilgub Jakarta dan Jabar bakal ditentukan pada menit-menit akhir.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca Selengkapnya