Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penyebab Ahok-Djarot tak menang satu putaran di Pilgub DKI 2017

Ini penyebab Ahok-Djarot tak menang satu putaran di Pilgub DKI 2017 Megawati di rumah Lembang. ©2017 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sempat menargetkan pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menang satu putaran di Pilkada DKI 2017. Namun ternyata keinginan tersebut tidak dapat tercapai lantaran kurang maksimalnya kinerja mesin partai.

Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot, Eva Kusuma Sundari mengatakan, empat partai pendukung, PDI Perjuangan, Hanura, Golkar, NasDem dan PPP kubu Djan Faridz masih solid. Namun saat putaran pertama diakui ada beberapa kendala sehingga tidak dapat menang satu putaran.

"Ya tentu PDIP dan partai yang lain jalan semua dengan derajat yang masing-masing. Tapi teman-teman yang ada di DPR yang pasti enggak bisa diharapkan seperti kita harap," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/3).

Orang lain juga bertanya?

‎Mengenai strategi dan pendekatan ke keluarga Presiden kedua Indonesia, Soeharto, dia mengungkapkan, tidak terlalu berdampak ngotot. Sebab di Pilkada DKI, politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, yang paling penting adalah mesin politik partai bukan sosok figur atau elit.

"Ini beda dengan Pilkada di luar Jakarta yang figur itu dominan faktornya. Kalau di kita enggak bisa begitu," terangnya.

Eva mencontohkan Pilkada DKI Jakarta 2012 kala Fauzi Bowo bersaing dengan Joko Widodo untuk menjadi pemimpin ibu kota. Jokowi menang hanya dengan dukungan dari PDI Perjuangan dan Gerindra kala itu.

"Kamu ingat Fauzi (Bowo) didukung delapan partai lawan PDIP sama Gerindra yang enggak ada kursi tapi kan mesin partai jalan. Yang putaran I kemarin juga kelihatan kan, mas Agus banyak partainya tapi ya tergantung mesin politiknya. Jadi ya ini warning bagi orang-orang yang gaya-gayaan di parpol itu di DKI enggak laku itu," tutupnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Bandingkan Jokowi dan Soeharto: Puluhan Tahun Tak Libatkan Anak di Politik
PDIP Bandingkan Jokowi dan Soeharto: Puluhan Tahun Tak Libatkan Anak di Politik

Djarot mengkritik keputusan Jokowi yang membiarkan anak dan menantunya terlibat politik praktis

Baca Selengkapnya
Djarot PDIP Kritik Jokowi: Satu-Satunya Presiden yang Anak Hingga Menantu Terlibat Politik
Djarot PDIP Kritik Jokowi: Satu-Satunya Presiden yang Anak Hingga Menantu Terlibat Politik

PDIP menyindir satu-satunya Presiden dalam sejarah Indonesia yang anak hingga menantunya terlibat politik praktis.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pilkada Jakarta: Cagub yang Surveinya Tinggi Selalu Kalah
Sejarah Pilkada Jakarta: Cagub yang Surveinya Tinggi Selalu Kalah

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Tim Pemenangan Prabowo Bandingkan Gibran dengan Anak Soekarno, SMRC: Perbandingan yang Keliru
Tim Pemenangan Prabowo Bandingkan Gibran dengan Anak Soekarno, SMRC: Perbandingan yang Keliru

Politikus Golkar Nusron Wahid menyinggung anak-anak Presiden RI-I Soekarno yang dinilai tidak punya prestasi saat masih muda.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator Soal Dampak Bansos di Pilkada
VIDEO: Survei Indikator Soal Dampak Bansos di Pilkada "2017 Ahok Kalah di Jakarta"

Burhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
Djarot: Kalau PDIP Merapat ke Bobby, Jangan-Jangan Kotak Kosong yang Menang di Pilkada Sumut
Djarot: Kalau PDIP Merapat ke Bobby, Jangan-Jangan Kotak Kosong yang Menang di Pilkada Sumut

PDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024

Baca Selengkapnya
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang

Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Airlangga Tegaskan Tak Ada Pengaruh Jokowi Dalam Pencalonan Bobby Nasution di Pilkada Sumut
Airlangga Tegaskan Tak Ada Pengaruh Jokowi Dalam Pencalonan Bobby Nasution di Pilkada Sumut

Djarot Saiful Hidayat menyindir soal partai politik yang banyak mendukung Bobby.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut

Menurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya