Jawaban Adian disebut catut nama Jokowi soal keresahan terhadap Ahok
Merdeka.com - Politikus PDIP Adian Napitupulu mengungkapkan perbincangannya dengan Presiden Jokowi soal keresahan atas sikap Ahok yang ngotot maju lewat jalur independen. Pihak istana dan Ahok membantah sikap resah Jokowi itu dan menuding Adian hanya mengklaim.
Atas tudingan itu, Adian tidak mempermasalahkan, dan menyatakan dirinya hanya menyampaikan yang dia dengar.
Berikut jawaban Adian seperti yang dikirimkan melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (16/6):
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
Apa yang saya sampaikan dalam release kemarin tentang percakapan Presiden Jokowi terkait Ahok bukan dongeng dan bukan klaim untuk kepentingan Saham Freeport ataupun untuk jadi ketua umum Partai seperti klaim-klaim yang pernah terjadi.
Kalau Ahok tidak yakin apa yang saya sampaikan, ya itu urusan Ahok dengan keyakinannya. Karena bagi saya ini bukan masalah keyakinan tapi masalah pendengaran. Ahok boleh tidak yakin, tapi saya yang mendengar.
Kalau Johan Budi katakan Presiden tidak pernah bicara itu pada dia, ya itu urusan dia dengan Presiden. Sanggahan Johan Budi tidak serta merta meniadakan pertemuan dan pembicaraan Presiden dengan saya. Presiden mau bicara apa dengan siapa dan tentang apa itu 100 persen hak Presiden dan tidak ada kewajiban Presiden untuk melaporkan pada Jubir tentang apa saja pembicaraannya dengan siapapun.
Saya hanya menyampaikan apa yang disampaikan Presiden. Dan apa yang disampaikan Presiden juga sudah saya sampaikan pada Ahok tanggal 7 Juni melalui telepon.
Banyak yang bertanya kenapa saya menyampaikan ke publik pembicaraan Presiden dengan saya dan Sihol Manulang? Apa motif saya? Motif saya dan tujuan saya sederhana, bukan untuk minta saham, proyek atau kursi ketua umum partai tapi untuk mengingatkan Ahok pada apa saja yang sudah di sampaikan Presiden pada Ahok.
Jadi kalau Ahok katakan dia lebih dekat dengan Jokowi dibandingkan saya, ya boleh boleh saja, tapi dekat tidak selamanya berarti memahami, termasuk memahami bahwa tahun 2010 Jokowi menang 90% di Solo dan kemenangan mutlak itu tidak membuat Jokowi menjadi sombong apalagi meninggalkan partai. Jokowi menang di Pilkada DKI dan berikutnya menang di Pilpres tapi Jokowi tidak pernah tinggi hati lalu menyatakan kemenangannya bukan buah kerja keras partai bersama relawan.
Ahok boleh saja mengaku lebih dekat dengan Jokowi tapi lucu jika Ahok tidak sadar bahwa Jokowi tidak menyukai kegaduhan yang berlebihan tentang apapun termasuk gaduh tentang Pilkada dengan komentar-komentar tidak produktif yang membabi buta tanpa arah selama berbulan-bulan termasuk menyerang partai yang mengusung Ahok menjadi wakil Jokowi saat Pilkada DKI.
Baiknya Ahok mengurangi kesombongan yang tidak perlu karena kalaupun Ahok punya puluhan ribu relawan, tak perlulah bertinggi hati karena berapapun jumlah mereka tapi tetap saja mereka relawan. Sementara PDI Perjuangan punya jutaan kader yang sudah melewati banyak pahit getirnya politik bahkan di era Orde Baru yang represif sekalipun.
Ahok mau marah, Johan Budi mau menyangkal, Relawan Ahok kesal, atau apapun, mau pakai haters di dunia maya atau gugat menggugat di dunia nyata juga tidak apa apa, karena bagi saya itu semua tidak penting. Yang terpenting bagi saya adalah saya sudah menyampaikan pesan presiden. Pesan bagi saya adalah amanah yang sesulit apapun, risiko sebesar apapun tetap akan saya sampaikan.
Apalagi jika pesan itu untuk kebaikan Ahok bukan saja dalam memenangkan Pilkada tapi juga memenangkan program-program pembangunan jika ia menang nanti. Jika pesan itu untuk membangun sinergisitas tentu tidak ada yang salah terlebih lagi bukankah sinergisitas serupa juga pernah dilakukan di Pilkada 2012 bahkan juga di Pilpres 2014.
Justru sebaliknya saya akan menjadi bersalah jika pesan itu tidak saya sampaikan. Saya bersalah jika 'surat' yang dititipkan itu saya simpan dalam dompet saya saja.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, tidak ada serang personal dalam debat tersebut
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca Selengkapnya