Jokowi-Ma'ruf hanya beri porsi 20 persen terhadap hutan dan lahan
Merdeka.com - Yayasan Madani Berkelanjutan membedah visi misi kandidat Capres-Cawapres di Pilpres 2019 yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Untuk tahap pertama, visi misi Jokowi-Ma'ruf yang dibedah lebih dulu.
Berdasarkan analisis Yayasan Madani Berkelanjutan, hanya 20 persen dari kubu Jokowi-Ma'ruf yang berfokus pada isu lingkungan hidup.
17 Persen di antaranya, isu terkait pengelolaan hutan dan gambut yang berkelanjutan, ketimpangan penguasaan lahan, dan penegakan hukum. Sedangkan isu perlindungan dan pengakuan hak masyarakat adat serta energi baru terbarukan (EBT) hanya berkisar 3 persen.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
"Jokowi-Ma'ruf tidak lagi menyebutkan angka-angka target secara tegas dalam penjabaran visi-misinya terkait hutan dan lahan," tulis hasil analisis Yayasan Madani Berkelanjutan, Selasa (23/10).
Pemanfaatan lahan gambut salah satu yang menjadi sorotan. Luas lahan gambut di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 15 juta hektare.
Selain itu, terdapat istilah KHG (Kesatuan Hidrologis Gambut) atau ekosistem gambut seluas 24,14 juga hektare. Sekitar 23,96 juta hektare (hampir keseluruhan) ekosistem gambut nasional berada dalam kondisi rusak dengan tingkat kerusakan mulai dari ringan, sedang, hingga parah dan sangat parah.
Pakar lingkungan hidup Wetlands International-Indonesia I Nyoman Suryadiputra mengungkapkan, di Indonesia, gambut merupakan sumber cadangan air tawar paling besar yang perlu mulai diperhatikan secara serius oleh berbagai pihak dalam hal ini terutama Pemerintah dan pemegang konsesi.
"Kita ini membuang sumber cadangan air tawar padahal cadangan air tawar terbesar di Indonesia berada di tanah gambut bukan danau atau sungai," ungkap Nyoman di Kinosaurus, Jakarta, Selasa (23/10).
Banyak gambut yang dialih fungsikan menjadi kebun sawit hal itu dengan melalui proses pengeringan lahan gambut agar pohon tidak busuk dan tumbang, dengan mengeringkan lahan maka diperlukan kanal-kanal besar untuk menampung air tersebut.
Dari proses pengeringan gambut akan timbul banyak masalah seperti kebakaran hutan karena kekeringan yang terjadi. Tak hanya itu, lahan akan mengalami subsiden (penurunan tanah) yang membuat dataran semakin rendah, dimana akan terjadi daratan hilang (tenggelam).
"Pada dua tahun pertama subsiden bisa mencapai 1 meter, selanjutnya akan turun tergantung dengan air tanah, semakin banyak air yang dibuang semakin cepat tanahnya turun. Artinya yang mengancam suatu saat gambut hilang air jadi hamparan danau, tapi kalau letaknya tidak jauh dari pantai yang masuk air laut sehingga bukan ekosistem berair tawar tapi air asin," jelas dia.
Pentingnya perhatian akan lahan gambut juga dijelaskan Nyoman akan mempengaruhi spesies ikan air tawar yang mati dan mengakibatkan produksi emisi rumah kaca yang berujung ke perubahan iklim.
"Jangan sampai kita mengalami kerusakan berganda karena satu gambut rusak, banyak sekali spesies ikan di dalamnya, lalu cadangan karbon karena bahan organik dari gambut sendiri pada saat dikeringkan akan melepaskan emisi tumah kaca," katanya.
Menurut Nyoman, yang harus ada pemetaan dilakukan langsung oleh pemilik konsesi dan pemerintah sebagai pemantau apabila didapati melakukan pelanggaran maka pemerintah berhak memberikan sanksi.
"Jadi seharusnya dilakukan sarankan pemetaan jalan baik terkait isu tanah mineral dan gambut. Untuk gambut lakukan facing out maksudnya mulai bersiap-siap untuk menghentikan bisnis kanal-kanal," tegasnya.
"Kerusakan gambut mayoritas karena alih fungsi lahan ke sawit, di dalam moratorium kita minta pihak pemegang konsesi jangan suruh pemerintah yang memetakan. Badan Restorasi Gambut (BRG) itu mahal, jadi setiap pemilik konsesi harus memetakan sendiri," sambungnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon
Baca SelengkapnyaHal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK ungkap ada kesalahan dalam paparan data Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaMahfud juga menguasai topik. Beliau sering kali menguak kasus. Misalnya eksploitasi SDA.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menggelar debat perdana Pilkada 2024 yang mempertemukan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
Baca SelengkapnyaProgram food estate dianggap gagal oleh cawapres Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaHadi meninjau sedikitnya 3 lokasi pengembangan kawasan dan infrastruktur Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres, Mahfud: Jangan Seperti Food Estate yang Gagal dan Merusak, yang Benar Saja Rugi Dong Kita
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka menyinggung tentang reforma agraria dengan membanggakan kinerja di Kota Solo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaLuthfi mengaku mendapat dukungan dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 Minggu 21 Januari 2024
Baca Selengkapnya