Kubu Daryatmo tuding mahar Rp 200 M disimpan di OSO sekuritas
Merdeka.com - Mahar politik di Pilkada 2018 menjadi salah satu kemelut yang menyulut aksi pendongkelan Oesman Sapta Odang dari kursi ketua umum Hanura. Kubu Daryatmo menuding, duit Rp 200 miliar masuk ke rekening OSO sekuritas, perusahaan pengelola keuangan.
Ketua DPD Hanura Sumatera Selatan kubu Daryatmo, Mularis mengungkapkan, ada uang partai yang masuk ke khas perusahaan OSO, PT OSO Sekuritas Indonesia. Padahal seharusnya, keuangan partai masuk ke rekening partai.
"Uang partai Rp 200 M dipindah ke rekening pribadi OSO sekuritas, dana yang harusnya dimasukkan ke rekening partai sebesar Rp 200 M dimasukkan ke rekening pribadi," kata Mularis, Kamis (18/1).
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang dicurigai menampung hasil korupsi? Pihak Kejaksaan Agung juga menegaskan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan karena status Sandra Dewi sebagai istri Harvey, yang diduga terlibat dalam menampung uang hasil korupsi, meskipun Sandra Dewi telah memiliki dua orang anak.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus suap Harun Masiku? Harun Masiku akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2020 bersama tiga orang tersangka lain
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
Sementara itu, Wasekjen Hanura kubu Daryatmo, Dadang Rusdiana mengakui ada mahar politik tersebut. Para calon kepala daerah yang diusung OSO menyetorkan uang agar dicalonkan.
Dia memaparkan, harga per kursi dari untuk tingkat bupati sebesar Rp 360 juta. Kalau bakal calon gubernur, bisa mencapai angka Rp 1,25 miliar.
"Semua calon itu menyetorkan, calon pilkada. Bayangkan sekian ratus daerah berpilkada 171, kalikan saja jumlah kursi Hanura saya kira bisa dihitung seperti apa," ujar Dadang di DPP Hanura, Jalan Hankam, Jakarta Timur, Kamis (18/1).
Dadang eggan menyebutkan siapa saja bacagub yang memberikan mahar. Namun dia mengungkapkan ada dugaan persoalan pemberian mahar pada keluarnya SK ganda di Pilwakot Purwakarta dan Garut.
"Saya kasih contoh misalnya Purwakarta, misalnya Garut. Itu terjadi konflik karena dibuat SK ganda, dan setiap SK kan tidak gratis. Setiap SK itu ada hitungan-hitungannya. Bayangkan orang sudah bayar diberikan SK kemudian SK dicabut kembali dan dibuat SK kedua yang tidak ditandatangani dengan benar yang pertama oleh Pak OSO dan Pak Sudding, yang kedua ditandatangani dengan Pak ketum dengan Pak Wasekjen," ungkapnya.
Terkait rekomendasi bakal calon itu, Dadang mengaku pihak pengurus DPP tak dilibatkan. OSO melakukan pertemuan sendiri dan menarik keputusan sendiri pula.
Maka itu, dia menuturkan, ada uang mahar masuk ke kantong pribadi OSO lewat perusahaannya. Padahal, kata Dadang, kalau mahar itu transparan untuk keperluan pilkada, maka wajar-wajar saja.
"Kalau mahar dibuat transparan buat saksi misalnya, buat belanja saksi enggak masalah. Tapi enggak buat saksi dan sebagainya, tapi disimpan perusahaan kan enggak bener," pungkasnya.
Hal ini juga diamini oleh Waketum Hanura Nurdin Tampubolon. Dia mengaku ada uang masuk ke kas pribadi OSO.
"Kalau jalannya mungkin ada perusahaan dia dimasukkan dananya ke situ mungkin seperti itu. Kita harus berbicara kepada OSO supaya dikembalikan ke jalan yang benar," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPC PDIP Bangkalan, Fatkurrahman membenarkan soal adanya aktivitas penggeledahan itu.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaAdapun uang dan barang tersebut ditemukan penyidik di sejumlah lokasi sejak 8 Juli lalu.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Nasdem sekaligus Anggota Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto menanggapi persidangan kasus korupsi Kementan
Baca SelengkapnyaPosisi SYL sebagai menteri maka wajar jika memberikan sumbangan lebih besar
Baca SelengkapnyaSS adalah kades desa setempat periode 2016-2022. Dia kembali maju untuk periode kedua pada pilkades 2024.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.
Baca SelengkapnyaCalon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaKorupsi Pengangkutan Batubara dengan Modus Tagihan Fiktif, Eks Kadishub Sumsel Didakwa Rp18 M
Baca SelengkapnyaJaksa mulanya ingin mengkonfirmasi adanya catatan yang dibuat oleh Sekretaris Ditjen Holtikultura bernama Idil.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan hasil pengembangan kasus suap dana hibah yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Sahat.
Baca Selengkapnya